Sapi Perah Friesian Holstein [ FH ]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sapi Perah Friesian Holstein [ FH ] Pengembangan usaha peternakan sapi perah adalah bertujuan menghasilkan susu yang maksimal, sehingga dapat menentukan tingkat pendapatan peternak.Bangsa Sapi perah FH termasuk Bos taurus yang pertama kali diternakkan lebih dari 2000 tahun yang lalu dan berasal dari North Holland dan West Friesland [Anonymous, 2009]. Sapi perah yang dipelihara di Indonesia pada umumnya berasal dari persilangan sapi perah bangsa FH dengan sapi lokal yang menurunkan sapi peranakan FH [Sudono, Rosdiana dan Setiawan, 2003]. Sebagian besar sapi perah FH mempunyai tanda-tanda: warna bulu putih dengan belang hitam atau hitam dengan belang putih, bulu ujung ekor berwarna putih, bagian bawah dari carpus bagian kaki berwarna putih atau hitam dari atas terus ke bawah [Anonymous, 2009]. Pada umumnya sapi perah FH bersifat jinak dan merupakan sapi tipe besar. Ukuran standar sapi perah FH adalah 470 kg sampai 730 kg untuk betina dewasa dan 800 – 1006 kg untuk sapi jantan [DeLaval, 2005]. Adapun profil sapi perah FH dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Sapi Perah FH [Keith, 2007] Sifat reproduksi, sapi dara pertama kali dapat dikawinkan pada umur 15 bulan, ketika bobot badan 400 kg. Pada umumnya, peternak bertujuan agar sapi dara dapat melahirkan untuk pertama kalinya antara umur 23 - 26 bulan. Periode 5 kebuntingan sekitar sembilan bulan [Anonymous, 2009]. Berat lahir pedet yang sehat 30 – 35 kg atau lebih, pertumbuhan cepat dan dapat mencapai 0,9 kg per hari, sehingga baik untuk penghasil daging [Sudono, dkk., 2003]. Kemampuan produksi susu sapi FH lebih tinggi dibandingkan bangsa sapi perah lainnya. Di Amerika dan Inggris sapi perah FH menghasilkan susu sebanyak 8.000 kg setahun, ada juga produksi susu sapi perah FH yang mencapai antara 12.000-15.000 kg [DeLaval, 2005]. Menurut Sudono, dkk. [2003] menyatakan sapi perah FH di daerah tropis dapat menghasilkan susu lebih dari 5000 liter dalam satu masa laktasi, dan kadar lemak bervariasi antara 2,5 sampai 4,3 persen dengan rata- rata 3,5 persen. Di negara asalnya produksi susu sapi FH berkisar 6.000 - 7.000 liter dalam satu masa laktasi. Produksi susu sapi FH di Inggris tahun 2001 sebanyak 6.320 liter per laktasi [Ball dan Peters, 2004]. Sedangkan, di Indonesia sapi FH menghasilkan susu sebanyak 2.500-5.000 liter per laktasi. Produksi susu sapi FH di Jawa Barat, Indonesia mencapai 4.239,5; 4.665; 5.063,5; 5.581,5; dan 4.697 liter per ekor untuk laktasi 1, 2, 3, 4, dan 5 [Anonimus, 2002].

2.2. Ketinggian Tempat