2.3 Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO 1990 menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30 kebutuhan energi total dianggap
baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Diantara lemak yang
dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10 dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7 dari lemak tidak jenuh ganda.konsumsi
kolesterol yang dianjurkan adalah ≤ 300 mg per hari Yuniastuti,2008.
2.4 Ekstraksi Minyak dan Lemak
Ektraksi adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak.
Ekstraksi dapat dibedakan antara lain: •
Ekstraksi dengan pelarut Lemak dan minyak tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam bahan
pelarut organik. Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lipida adalah dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya suatu bahan akan
mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya Sudarmadji, 2003 Penetapan minyak atau lemak dapat dilakukan dengan mengekstraksi
bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut eter atau pelarut minyak lainnya setelah contoh uji
dihancurkan dengan cara digiling Sudarmadji,2003.
Universitas Sumatera Utara
• Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air tinggi.
• Pengepresan
Pengepresan merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bjian. Cara ini diakukan untuk
memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi. Bahan yang mengandung lemak atau minyak mengalami perlakuan pendahuluan
misalnya dipotong-potong atau dihaluskan, kemudian dipres dengan tekanan tinggi Winarno, 1992.
2.5 Pemurnian Minyak dan Lemak
Untuk memperoleh minyak yang bermutu baik, minyak dan lemak kasar harus dimurnikan dari bahan-bahan atau kotoran yang terdapat didalamnya.Tujuan
utama dari proses pemurnian minyak atau lemak adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang
masa simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri ketaren, 1986
Pada umumnya minyak untuk tujuan bahan pangan dimurnikan dengan tahapan proses sebagai berikut:
• Pemisahan gum de-gumming
Pemisahan gum merupakan suatu proses pemisahan getah atau lendir-lendir tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Pemisahan ini dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan pemanasan uap kemudian disusul dengan proses pemusingan sentrifusi sehingga bagian lendir terpisah dari air.
• Netralisasi
Netralisasi merupakan suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa
sehingga membentuk sabun. Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi.
• Pemucatan bleaching
Pemucatan adalah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan mencampur
minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah serap fuller earth lempung aktif activated clay dan arang aktif atau dapat juga menggunakan
bahan kimia. •
Deodorisasi Deodorisasi adalah suatu tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk
menghilangkan bau yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas dalam keadaan vakum.
2.6 Sebab-Sebab Kerusakan Minyak dan Lemak