B. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Barat
Struktur organisasi adalah suatu rangkaian yang mewujudkan pola tetap dari hubungan - hubungan diantara bidang kerja, namun orang mewujudkan kedudukan,
wewenang dan tanggung jawab dalam sistem kerjasama. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan barat dikepalai oleh seorang Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang terdiri atas Sub Bagian Umum dan beberapa seksi yang dipimpin oleh masing-masing seorang kepala seksi.
Struktur Organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat adalah struktur organisasi lini dan staf, yang dipimpin oleh seseorang Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara , dimana seluruh pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dibawah naungan Departemen Keuangan Negara Replubik Indonesia.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Barat terdiri dari 13 tiga belas seksi, diantaranya Sub Bagian Umum, kelompok Jabatan Fungsional. Adapun bidang-
bidang atau struktur organisasi yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian Umum
3. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI
5. Seksi Pelayanan
6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi WASKON I, II, III,IV
7. Seksi Pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
8. Seksi Penagihan
9. Kelompok Jabatan Fungsional
C. Prosedur Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat 1. Kepala Kantor
Mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KPPBB, dan Karikpa maka kepala Kantor KPP Pratama mempunyai Tugas Mengkoordinasi Pelaksanaan
penyuluhan, pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung
Lainnya dan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
2. Sub Bagian Umum
Membantu dan menunjang kelancaran tugas kantor dalam mengkoordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretarian terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha dan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan.
3. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahakan pengamatan potensi perpajakan, pendapatan objek dan subjek pajak,
penilaian objek pajak, dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakn, urusan
tata usaha angka penerimaan pajak, pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan hak atas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis
computer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling dan penyiapan laporan kinerja.
5. Seksi Pelayanan
Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan
dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi WP, serta kerja sama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Seksi Pengawasan dan Konsultan WASKON I, II, III, IV
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pengawasan kepatuhan Wajib pajak PPh, PPN, PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganatau himbawan kepada Wajib
Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajb Pajak, analis kinerja Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding
berdasarkan ketentuan yang berlaku.Dalam satu KPP Pratama terdapat 4 empat Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang pembagian tugasnya didasarkan pada cakupan
wilayah territorial tertentu.
7. Seksi Pemeriksaan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan perencanaan pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan
Universitas Sumatera Utara
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
8. Seksi Penagihan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, dan usulan
penghapusan pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Pejabat Fungsional terdiri dari Pejabat Fungsional Pemeriksaan dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP Pratama.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional Pemeriksaan berkoordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dengan Seksi Ekstensifikasi. Selain itu, teknologi
informatika dan sistem informasi dimanfaatkan secara optimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN OBJEK PAJAK SECARA
UMUM
A. Dasar Pembentukan Sistem Informasi Objek Pajak SISMIOP
Asas perpajakan nasional adalah self assessment system, yaitu suatu asas yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban serta
memenuhi haknya dibidang perpajakan, sehingga dapat mewujudkan perluasan dan peningkatan kesadaran kewajiban perpajakan secara adil. Dalam pengenaan Pajak Bumi dan
Bangunan PBB, salah satu pemberian kepercayaan tersebut adalah dengan memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk mendaftarkan sendiri objek pajak yang
dikuasaidimilikidimanfaatkan self assessment system dibidang pelaporan, ke Direktorat Jendral Pajak atau tempat – tempat yang ditunjuk.
Mengingat besarnya jumlah objek pajak dalam beragamnya tingkat pendidikan dan pengetahuan wajib pajak, maka belum seluruhnya wajib pajak dapat melaksanakan
kewajiban untuk mendaftarkan objek pajak yang dikuasaidimilikidimanfaatkannya. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, maka Direktorat Jendral Pajak
mengadakan kegiatan pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sendiri oleh Direktorat Jenderal Pajak atau bekerja sama dengan
pihak lainketiga yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kegiatan pendataan dapat
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan dengan berbagai alternatif, yaitu : penyampaian dan pengembalian Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP, identifikasi objek pajak, verifikasi data objek pajak,
dan pengukuran bidang ojek pajak. SISMIOP adalah program nasional yang telah dilaksanakan diseluruh wilayah
Indonesia sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak NOMOR KEP-155PJ.2002 tentang petunjuk pelaksanaan pendaftaran, pendataan dan penilaian objek dan subjek Pajak
Bumi dan Bangunan PBB dalam rangka pembentukan dan atau pemeliharaan basis data Sisitem Manajemen dan Informasi Objek Pajak. SISMIOP ini mencakup prosedur
pembentukan basis data, pemeliharaan basis data, dan produk keluaran yang dapat mencakup informasi perpajakan. Data - data yang dihasilkan dari kegiatan pembentukan
basis data ini diintegrasi dalam SISMIOP yang merupakan instrument sebagai sarana pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kinerja organisasi.
Basis data SISMIOP yang telah terbentuk yaitu seluruh Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan yang telah diberi Nomor Objek Pajak NOP, kode Zona Nilai
Tanah ZNT, dan Daftar Biaya Komponen Bangunan DBKB dalam suatu wilayah administrasi pemerintahan tertentu yang disimpan dalam media komputer, perlu selalu
dipelihara dan disesuaikan dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Pemeliharaan basis data tersebut didasarkan kepada informasilaporan baik yang diterima langsung dari wajib pajak
bersangkutan, laporan petugas Direktorat Jenderal Pajak, maupun laporan pejabat lain.
Universitas Sumatera Utara
A. Maksud dan Tujuan Sitem Informasi dan Manajemen Objek Pajak SISMIOP