Perancangan Sistem Antena PERANCANAAN HSDPA

Repeater Cell UE Repeater Cell UE a b Cell UE Repeater 1 Repeater 1 UE c Gambar 3.5 Berbagai Tipe Koneksi Repeater a. Koneksi lintas udara. b. Koneksi kabel. c. Koneksi campuran. Ketika repeater terhubung dengan Node B melalui koneksi lintas udara, maka diperlukan dua antena seperti antena internal dan antena eksternal. Antena eksternal atau antena donor, biasanya ditempatkan di atas atap gedung yang akan dirancang, yang akan menerima sinyal downlink dari sel base station. Bersamaan itu pula antena donor memancarkan sinyal uplink ke base station. Repeater menerima sinyal downlink, menguatkannya, lalu memancarkan kembali melalui antena cakupan yang berada di dalam ruangan. Begitu juga dengan sinyal uplink dari User Equipment akan diteruskan oleh antena cakupan ke arah base station.

3.3 Perancangan Sistem Antena

Indoor Untuk perancangan didalam ruangan, biasanya dipakai dua jenis antena seperti antena omnidirectional dan antena directional. Antena Universitas Sumatera Utara omnidirectional sendiri ditempatkan di atap ruangan sedangkan antena directional untuk pemasangan di dinding. Penempatan antena baik itu di atas atap maupun di dinding harus memastikan cakupan yang baik disamping memastikan jarak aman antara user dengan Electromagnetic Radiation EMR yang dipancarkan antena. Sistem antena terdistribusi akan memberikan solusi yang baik dalam menjangkau area. Dengan sistem ini tiap node antena mampu memancarkan dan menerima sinyal WCDMA dan HSDPA. Sinyal uplink dari semua node antena akan dikumpulkan ke sebuah titik pusat yang terhubung ke sistem radio. Sementara sinyal downlink dari sistem radio akan disebarkan ke tiap node antena untuk kemudian dipancarkan. Sistem antena terdistribusi ini terbagi dalam dua bagian yakni antena distribusi aktif dan pasif. Perbedaannya terletak pada kelebihannya didalam jangkauan, dimana antena distribusi aktif memiliki peralatan aktif seperti bidirectional amplifier BDA untuk menguatkan sinyal. Sementara itu antena distribusi pasif memiliki nilai spesifikasi tertentu. Tahapan didalam merancang antena indoor sebagai contoh, Gambar 3.6 akan menunjukkan ko nfig ur a s i instalasi peralatan dalam ruangan meliputi antena donor, antena coverage, repeater, splitter maupun lokasi antena serta jalur kabel yang dipakai. Gambar 3.6 Konfigurasi Instalasi Peralatan dalam Ruangan Universitas Sumatera Utara Antena Yagi dipakai sebagai antena donor yang berperan menangkap sinyal WCDMA dan HSDPA dari Node B BTS terdekat. Repeater akan terhubung dengan antena Yagi pada satu sisi dan terhubung dengan antena coverage pada ujung yang lainnya. Antena coverage sendiri memakai tipe omnidirectional pada atap dan juga antena directional yang dipasang pada dinding. Bila dipakai lebih dari satu antena diperlukan splitter sebagai pembagi sinyal radio dari repeater. Penambahan jumlah antena akan menambah luas cakupan namun akan menambah nilai loss. Rugi-rugi tersebut dapat berasal dari rugi –rugi connector, kabel yang dipakai. Total loss repeater, connector, kabel akan dimasukkan ke dalam link budget, dimana bertambahnya antena akan mengakibatkan bertambahnya nilai loss yang diberikan oleh penambahan connector dan kabel.

3.4 Perhitungan Parameter