3.3.1 Persiapan Bahan
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah velg mobil Toyota Corolla Altis berbasis logam aluminium alloy dengan diameter 17,5 inci 444,5
mm dan lebar 7 inci 177,8 mm seperti yang terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Velg mobil bekas Toyota Corolla Altis jenis Aluminium Alloy A413.0
Karakteristik dari material velg aluminium jenis A413.0 terlihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Karakteristik paduan A413.0
Sifat Jenis Sifat
Nilai
Sifat Fisik Densitas gcm
3
2,66 Sifat Tarik Tensile
Ultimate Tensile Strength MPa 290
Sifat Tarik Tensile Tensile Yield Strength MPa
131 Sifat Tarik Tensile
Elongasi Tarikan 3,5
Sifat Elastis Shear Modulus GPa
26,7 Sifat Elastis
Shear Strength MPa 170
Sifat Kekerasan Brinell HardnessHB
80 Sumber:http:www.matweb.comsearchDataSheet.aspx?MatGUID=641c712320
4a4c6bb81190f8685cf60d
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan spesimen untuk pengujian adalah sebagai berikut.
3.3.2.1 Mesin Gerinda Tangan
Alat ini digunakan untuk memotong velg mobil menjadi bentuk strip untuk menyesuaikan dengan kondisi alat uji yang kecil, seperti ditunjukkan pada gambar
3.2. Spesifikasi:
Merk = METABO
Putaran = 11.000 rpm
D max = 100 mm
Daya = 350 Watt
Gambar 3.2 Mesin gerinda tangan
3.3.2.2 Ragum
Alat ini digunakan untuk menjepit spesimen agar mudah ketika dilakukan pemotongan dengan menggunakan mesin gerinda tangan. Ragum ini terlihat pada
gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Ragum
3.3.2.3 Mesin Sekrap Datar
Alat ini digunakan untuk meratakan spesimen yang berbentuk strip menjadi bentuk yang diinginkan, seperti terlihat pada gambar 3.4.
Spesifikasi: Merk
: CMZ Type
: L-150 Made in
: Spain
Gambar 3.4 Mesin sekrap datar
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.4 Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi pada saat pembuatan spesimen. Alat ini terlihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Jangka sorong
3.3.3 Pembuatan Spesimen
Pembuatan spesimen yang akan dibuat adalah sebanyak 6 buah. Bagian velg yang akan dibuat spesimen dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Bagian velg yang akan dibuat spesimen untuk pengujian Bagian velg
terdeformasi plastis yang akan dibuat
Bagian velg normal yang akan dibuat
spesimen
Universitas Sumatera Utara
Untuk berikutnya, spesimen ini akan diproses lagi untuk menjadi spesimen uji komposisi, uji kekerasan, dan foto mikro. Adapun proses pembuatan spesimen
adalah sebagai berikut: 1.
Semua alat dan bahan disiapkan.
2. Dilakukan pemotongan pada sirip velg yang tidak mengalami penyok dengan
menggunakan mesin gerinda tangan hingga sirip tersebut terlepas dari velg.
3. Sirip yang sudah terlepas dari velg tersebut, kemudian dijepit menggunakan
ragum untuk dipotong lagi sesuai dengan panjang yang diinginkan.
4. Sirip tersebut kemudian dijepit di meja ragum mesin sekrap datar untuk
meratakan spesimen dan dibentuk sesuai ukuran spesimen uji kekerasan yang ditentukan.
5. Diulangi dari langkah ke-2 sampai dengan langkah ke-4 untuk pembuatan
spesimen uji komposisi, spesimen uji metalografi, dan spesimen uji tarik pada sirip velg yang tidak mengalami penyok.
6. Dilakukan pemotongan pada sirip velg yang mengalami penyok dengan
menggunakan mesin gerinda tangan hingga sirip tersebut terlepas dari velg.
7. Sirip yang sudah terlepas dari velg tersebut, kemudian dijepit menggunakan
ragum untuk dipotong lagi sesuai dengan panjang yang diinginkan.
8. Sirip tersebut kemudian dijepit di meja ragum mesin sekrap datar untuk
meratakan spesimen dan dibentuk sesuai ukuran spesimen uji kekerasan yang ditentukan.
9. Diulangi dari langkah ke-6 sampai dengan langkah ke-8 untuk pembuatan
spesimen uji komposisi, spesimen uji metalografi, dan spesimen uji tarik pada sirip velg yang mengalami penyok.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Pengujian
Pengujian yang dilakukan pada spesimen meliputi uji komposisi, uji kekerasan, uji metalografi, dan uji tarik.
3.4.1 Uji Komposisi
Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui komposisi dari suatu material. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium dan workshop Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan dengan menggunakan alat OES Optical Emission Spectrometer. Dimana, sebelum pengujian alat tersebut dikalibrasi terlebih
dahulu. OES tersebut dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 OES Optical Emission Spectrometer Sumber: Laboratorium dan workshop Teknik Mesin Universitas Negeri Medan
3.4.2 Uji Kekerasan
Pengujian kekerasan dilakukan di Laboratorium Metalurgi Fisik, Departemen Teknik Mesin USU dengan menggunakan Brinell Hardness Tester,
seperti terlihat pada gambar 3.8. Spesifikasi:
Type : BH-3CF
Kapasitas max : 3000 Kgf Bola indentasi : 3,5, dan 10 mm
Universitas Sumatera Utara