Klasifikasi dan Deskripsi Pemijahan Ikan

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Deskripsi

Klasifikasi ikan pelangi merah menurut Allen 1991; Nelson 2006 dan Fishbase 2009 sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Divisi : Teleostei Super Ordo : Atherinea Ordo : Atheriniformes Famili : Melanotaeniidae Sub Famili : Melanotaeniinae Genus : Glossolepis Spesies : Glossolepis incisus Weber, 1907 Nama umum : Red Rainbowfish, Pelangi Merah Irian Inggris, Indonesia Nama daerah : Ikan Kaskado, Heuw Papua, Sentani Gambar 1. Ikan Pelangi Merah Glossolepis incisus Famili Melanotaeniidae terdiri atas tujuh genera dan enam puluh delapan spesies Nelson, 2006. Salah satu genusnya adalah Glossolepis, dengan daerah sebaran pada wilayah utara Papua dari Sungai Markham hingga sistem Sungai Mamberamo. Sebaran ikan pelangi merah Glossolepis incisus di Danau Sentani Allen, 1991. ♂ ♀ Ikan ini dicirikan dengan tubuh yang pipih menyamping compressed lateral, sisik yang besar, sirip punggung yang terbagi dua, sirip anal yang panjang dan linea lateralis yang tidak beraturan. Dimorfisme seksual terlihat jelas pada ikan jantan yang bertubuh lebih besar daripada ikan betina. Ikan inipun memiliki sifat dikromatisme seksual yang ditandai dengan warna tubuh ikan pelangi merah betina yang hijau kekuningan olive hingga kecoklatan dan ikan jantan yang berwarna merah cerah dengan pantulan keperakan pada kepala dan kedua sisinya. Ukuran panjang baku maksimum ikan pelangi merah jantan sekitar 120 mm dan betina sekitar 100 mm Allen, 1991; Allen et al., 2000; Allen, 2001.

2.2 Pemijahan Ikan

Di daerah tropis, perubahan tinggi air sangat berpengaruh terhadap pemijahan ikan di sungai daripada di danau McKaye, 1984 ; Lowe-McConnel, 1987 dalam Wootton, 1990. Reproduksi ikan pada musim kering saat banjir berkurang dan tinggi air relatif stabil dikenal sebagai rekrutmen aliran rendah low flow recruitment hypothesis. Pola reproduksi pada kondisi aliran air rendah dan suhu meningkat banyak dilakukan oleh ikan yang berukuran kecil seperti Melanotaenia fluviatilis famili Melanotaeniidae, Hypseleotris spp, Retropinna semoni dan Phylipnodon grandiceps di Australia yang memanfaatkan makanan berukuran kecil yang banyak terdapat pada kondisi air stabil Humphries et al., 1999. Pola lainnya ditunjukkan oleh tiga spesies ikan pelangi di bagian utara Australia yakni Melanotaenia eachamensis, M. splendida splendida dan Cairnsichthys rhombosomoides yang matang gonad pada ukuran kecil dan mengeluarkan telur per tumpukan batch spawner. Sebagian besar aktivitas reproduksi ikan pelangi ini terjadi pada saat musim kering tetapi beberapa individu aktif bereproduksi sepanjang musim Pusey et al., 2001. Reproduksi saat musim basah seperti yang terjadi pada sebagian besar ikan tropis dikenal sebagai rekrutmen aliran tinggi flood recruitment model Harris dan Gehrke, 1994. Kondisi seperti ini tergambarkan pada ikan pelangi sulawesi Telmatherina celebensis di Danau Towuti yang memijah tiga hingga empat kali selama siklus reproduksi tahunannya pada musim hujan Nasution, 2005. Ikan pelangi M. splendida splendida di bagian timur Australia memijah sepanjang musim pemijahan dengan puncak pemijahan sesaat sebelum dan selama air meninggi banjir dengan meletakkan telurnya lebih dari 200 butir pada tanaman air yang terendam dalam air selama lebih dari 2 minggu Allen, 1991 dalam Hurwood dan Hughes, 2001. Reproduksi spesies ikan pada musim penghujan sebagai salah satu strategi agar larva ikan mendapatkan cukup makanan saat air meninggi Humphries et al., 1999. Menurut Lowe McConnel 1987 dalam Paugy 2002 terdapat dua tipe strategi pemijahan ikan yaitu pemijah total total spawners, umumnya memiliki periode pemijahan tahunan yang pendek dan pemijah tumpukan telur partial spawners, yang mengasuh anaknya dan memproduksi tumpukan telur dengan frekuensi yang berselang sepanjang tahun. Ikan Telmatherina ladigesi tergolong memijah bertahap partial spawner Nasution et al., 2006; Selanjutnya dikatakan bahwa, umumnya famili Telmatherinidae tergolong pemijah bertahap partial spawner. Berdasarkan frekuensi pemijahan, ikan dibedakan menjadi semelparous yakni ikan yang memijah sekali kemudian mati dan iteroparous, ikan yang memijah berkali-kali Murua dan Sabarido-Rey, 2003. Menurut Winemiller dan Rose 1992; Winemiller 1989 dalam Moreno-Amich et al. 2006, terdapat tiga strategi ikan dalam mempertahankan hidupnya yaitu periodic life-history strategy, spesies yang sekali atau beberapa kali memijah tiap tahun, waktu hidup yang lebih panjang, berukuran besar, fekunditas yang besar dan tidak mengasuh anaknya. Opportunistic life-history strategy, spesies yang memijah berkali-kali, masa pemijahan yang panjang, waktu hidup lebih pendek, berukuran kecil, fekunditas rendah, mengasuh anaknya dan ukuran telur yang kecil. Equilibrium life-history strategy, spesies yang mengasuh anaknya, fekunditas kecil dan ukuran telur yang besar dan keberhasilan hidup larva tinggi. Menurut McGuigan et al. 2005 ikan pelangi Melanotaeniidae tergolong pemijah eksternal dan tidak mengasuh anaknya absence of parental care.

2.3 Nisbah Kelamin Ikan Pelangi