Hasil Tangkapan dan Sebaran Ukuran Panjang

dan wilayah litoral ditumbuhi tanaman pandan. Terdapat satu jenis tumbuhan air yang mendominasi yakni Nesaeae sp. Stasiun enam Waena merupakan perbatasan antara kota dan kabupaten Jayapura yang terletak di bagian timur danau. Pada daerah ini terdapat usaha budidaya ikan dalam karamba jaring apung dan tempat wisata pemancingan danau. Wilayah litoral danau terdapat tumbuhan air yang mendominasi yakni Eichornia crassipes, Hydrilla verticillata dan Ipomea aquatica.

4.1.2 Hasil Tangkapan dan Sebaran Ukuran Panjang

Selama penelitian, ikan pelangi merah yang tertangkap berjumlah 798 ekor yang terdiri atas 404 ikan jantan dan 394 ikan betina. Kisaran panjang total dan berat ikan pelangi merah adalah 88 – 120 mm ; 6,85 – 22,58 g. Kisaran panjang total dan berat ikan jantan 88 – 119 mm dan 7,23 – 22,58 g dan ikan betina berkisar 90 – 120 mm dan 6,85 – 22,58 g Tabel 3. Pada bulan Maret, tidak dilakukan pengambilan sampel ke lapangan karena kendala teknis yaitu kekurangan bahan pengawet. Tabel 3. Jumlah hasil tangkapan, kisaran panjang dan berat ikan pelangi merah Glossolepis incisus tiap bulan pengamatan Bulan Jantan Betina Kisaran Panjang mm Kisaran Berat g Jumlah ekor Kisaran Panjang mm Kisaran Berat g Jumlah ekor Des 88 - 119 7,80 – 22,40 177 90 - 117 6,90 – 18,28 153 Jan 88 -118 7,80 – 22,04 62 91 - 117 8,17 – 19,16 83 Feb 88 - 119 8,18 - 22,58 89 91 - 120 8,17 – 22,58 77 April 92 - 114 8,90 – 18,72 48 92 - 110 8,16 – 13,82 40 Mei 91 - 114 7,23 - 18,72 28 91 - 115 6,85 – 13,95 41 Jumlah 88 - 119 7,23-22,58 404 90 - 120 6,85 – 22,58 394 Hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian berdasarkan stasiun penelitian terbanyak terdapat pada stasiun dua dengan jumlah ikan jantan 94 ekor dan betina 80 ekor dan yang terendah didapat pada stasiun lima dengan jumlah ikan jantan 16 ekor dan betina 25 ekor. Panjang total dan berat ikan pelangi merah yang terendah 88 mm; 6,85 g terta g T pada telah pada 4.1.3 mod angkap pada Tabel 4. Ta Stasiun K P 1 9 2 9 3 8 4 8 5 9 6 8 Jumlah Berdasar a ukuran 97 h menurun d a panjang ba Gambar 3 3 Hubungan Berdasar del hubunga Frekuensi ekor stasiun 3, 4 abel 4. Sebar Kisaran Panjang mm 91 - 115 8 90 - 115 8 88 - 112 8 88 - 117 7 94 - 107 8 88 - 119 7 rkan sebaran – 102 mm dari panjang aku ikan jant . Sebaran ik n Panjang B rkan hasil an an panjang b 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 88 ‐90 dan 6 sedan ran hasil tang Jantan Kisaran Berat g 8,26 – 17,15 8,69 – 18,72 8,18 – 17,50 7,23 – 22,40 8,90 – 15,61 7,80 – 22,58 n ukuran panj Gambar 3 ikan pelan an 120 mm d kan pelangi m Berat nalisis hubun berat untuk 91 ‐93 94 ‐96 97 ‐99 Sela ngkan yang gkapan berd Jumlah ekor 57 94 84 83 16 70 404 jang total, ik . Panjang ngi merah ya dan ikan bet merah berdas ngan panjang ikan jantan 97 ‐99 100 ‐102 103 ‐105 ang kelas panja terbesar pad dasarkan stas Kisaran Panjang mm 90 - 110 91 - 114 93 - 97 91 - 117 93 - 112 92 - 120 kan pelangi m total terting ang ditemuk tina 100 mm sarkan kelas g berat, ikan n adalah W 106 ‐108 109 ‐111 ang total mm da stasiun 6 siun penelitia Betina Kisaran Berat g 7,90 – 13,36 8,17 – 16,01 7,90 – 18,28 6,85 – 16,23 9,90 – 13,98 7,29 – 22,58 merah terban ggi ikan pe kan oleh All m. ukuran panj n pelangi me W = 6 x 10 -6 112 ‐114 115 ‐117 118 120 Jantan 119 mm; 22 an Jumlah ekor 6 73 1 80 8 73 3 69 8 25 8 74 394 nyak tertang elangi merah en 1991 y jang total rah mempun 6 L 3,157 dan i 118 ‐120 Betina 2,58 gkap h ini yaitu nyai ikan betina W = 9 x 10 -5 L 2,528 . Hubungan panjang berat menunjukkan nilai korelasi yang kuat untuk ikan jantan r = 0,862 dan ikan betina r = 0,746 Gambar 4. Untuk menentukan pola pertumbuhan dilakukan dengan uji t. Hasil analisis uji t terhadap nilai b diperoleh ikan jantan menunjukkan pola pertumbuhan isometrik t hitung t tabel yang berarti pertambahan berat ikan jantan seimbang dengan pertambahan panjang dan ikan betina memperlihatkan pola pertumbuhan allometrik t hitung t tabel yang berarti pola pertumbuhan panjang tidak seimbang dengan pertambahan beratnya dan karena nilai b 3 maka pola pertumbuhannya adalah allometrik negatif, yang berarti pertambahan panjang lebih cepat dibanding pertambahan berat. Nilai b yang rendah b = 2,528 pada ikan betina memperlihatkan ikan betina lebih kurus dibanding ikan jantan b = 3,157. Pola pertumbuhan ikan pelangi merah secara keseluruhan bersifat isometrik b = 2,852. Gambar 4. Hubungan panjang berat ikan pelangi merah di Danau Sentani

4.1.4 Faktor Kondisi