Morfologi Daun Bahan Stek Anatomi Batang Bahan Stek

3.3.1 Ekperimen 1. Karakteristik Juvenilitas Bahan Stek Pucuk Meranti

Tembaga Tingkat juvenilitas bahan stek meranti diukur dengan cara menganalisis morfologi, anatomi, kandungan auksin dan hara bahan stek pucuk terhadap kemampuan berakar stek. Pengujian tingkat juvenilitas bahan stek dilakukan terhadap tanaman meranti tembaga berumur ≤ 2 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun.

3.3.1.1 Morfologi Daun Bahan Stek

Pengamatan morfologi bahan stek meliputi bentuk daun dan permukaan tepi daun rata atau bergerigi, panjang daun PD, lebar daun LD, panjang tangkai daun petiole PP, panjang dari petiole ke bagian daun yang terlebar PPD Gambar 4. Contoh pucuk terdiri dari pucuk umur ≤ 2 tahun, 10 tahun dan umur 25 tahun Gambar 5. Daun yang diamati mulai daun ke-1 sampai daun ke-5 dari pucuk. Masing-masing kelompok umur diwakili oleh 10 pucuk tanaman ulangan. Gambar 4 Contoh pucuk bahan stek meranti tembaga untuk analisis morfologi daun. Keterangan: LD = lebar daun; PD = panjang daun; PP = panjang tangkai daun; PPD panjang dari tangkai daun ke daun yang terlebar 5 cm LD PPD PP PD Gambar 5 Contoh herbarium S. leprosula untuk analisis morfologi daun.

3.3.1.2 Anatomi Batang Bahan Stek

Pengamatan anatomi bahan stek dilakukan di Laboratorium Anatomi Kayu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bagian dasar stek untuk setiap variasi umur ≤ 2 tahun, 10 tahun, 25 tahun diwakili oleh 3 pucuk tanaman dibuat preparat sayat dan maserasi. Pembuatan preparat sayat dilakukan dengan cara bagian bawah bahan stek dipotong sepanjang 0,5 cm, kemudian difiksasi dengan larutan FAA 50 ml ethyl alcohol 95, 5 ml glacial acetic, 10 ml formaldehyde 40, dan 35 ml air, selajutnya diinfiltrasi dengan 20 poly ethylene glycol PEG 2000 dalam alkohol teknis menurut petunjuk Richter dan Wijk 1990. PEG dimasukan ke dalam oven pada suhu 60 o C selama 5 – 6 hari sampai semua alkohol menguap. Setelah didinginkan, PEG beku yang menempel pada bahan stek dibersihkan kemudian dicetak dalam PEG cair dan bekukan dalam lemari es. Selanjutnya dibuat sayatan dengan mikrotom ke melintang setebal 12-25 µm. Kemudian sayatan dipindahkan ke kaca preparat mikroskop slide dengan bantuan kuas yang telah dibasahi larutan gliserin. Selanjutnya sayatan diberi zat pewarna safranin 2- 5 dan diamkan beberapa menit. Sayatan dibersihkan dengan aquades, kemudian didehidrasi dengan cara merendam dalam alkohol berturut-turut 30, 50, 70, 96, absolute ethanol tanpa air, karboxylol, dan toluene masing-masing ± 5 menit. Sayatan dipindahkan ke kaca preparat lalu ditetesi entelan dan segera ditutup dengan cover glass secara perlahan-lahan. Setelah kering, sayatan diamati di bawah mikroskop. a. umur ≤ 2 tahun 5 cm b. umur 10 tahun 5 cm c. umur 25 tahun 5 cm Pembuatan preparat maserasi dilakukan dengan cara bagian bawah bahan stek dipotong sepanjang 0,5 cm kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 30 larutan hydrogen peroksida dan larutan asam asetat glacial dengan perbandingan 1:1 sampai terendam. Tabung reaksi dipanaskan dalam waterbath sampai potongan batang stek berwarna putih dan terlihat adanya tanda-tanda serabut mulai lepas selama 16 jam, kemudian dicuci dengan air 2-3 kali. Untuk mendapatkan serabut yang terlepas dengan sempurna, serabut batang stek dicuci kembali dan dikocok dengan aquades secara berulang-ulang sampai serabut tersebut bebas asam. Kemudian serabut dipindahkan ke cawan petri dan diberi 2-4 tetes safranin 2 selama 6-8 jam. Setelah itu, sel-sel serabut dicuci dengan air bersih. Agar zat pewarna safranin dapat bertahan lama, sel-sel serabut tersebut dicuci berturut-turut dengan alkohol 10, 30, dan 70 masing-masing selama 2 menit. Sesudah proses dehidrasi, serabut dipindahkan ke kaca preparat kemudian diberi sedikit gliserin alkohol dan dilakukan pemisahan serabut agar serat tidak bertumpuk. Selanjutnya diberi satu tetes canada balsem entelan dan tutup dengan kaca penutup preparat, penutupan dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada gelembung udara yang terperangkap Tesoro 1989. Preparat diamati dan divisualisasi menggunakan mikroskop Elict Wetzler yang dilengkapi dengan kamera Nikon FX35DK dan vilar mikrometer; mikroskop Fluricent Carl Zeiss yang dilengkapi dengan kamera Axio, Axio Imager, Axio Vision dan kamera digital Photometrix CoolSnap Fx Roper Scientific . Paramater yang diamati meliputi ukuran pembuluh dan serat yang dianjurkan oleh komite Internastional Association of Wood Anatomist Wheeler at al. 1989. Ciri kuantitatif panjang pembuluh, diameter pembuluh, frekuensi pembuluh, panjang serat, diameter serat, dan tebal dinding masing-masing diukur 25, 25, 10, 25, 25, 15, 15 kali.

3.3.1.3 Kandungan Auksin dan Hara Bahan Stek