Karakteristik Anatomi Batang Stek Pucuk Meranti Tembaga

sudah dewasa. Daun tanaman Hidrangea macrophylla “Leuchtfeuer” yang juvenil hasil pemangkasan memiliki bentuk morfologi daun sama dengan daun muda asal biji Galopin et al. 1996. Tanaman Pseudopanax crassifolius Cunn. C. Kooch dewasa memiliki tunas apikal meristem yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman juvenil dengan panjang daun yang sama, ukuran primordial daun lebih pendek daripada tanaman muda namun proses pendewasaan selanjutnya berlangsung sama Clearwater Gould 1994. Daun secara umum berfungsi sebagai sumber auksin, fotosintat dan rooting cofactor . Keberadaan daun sangat mempengaruhi perakaran stek. Dengan gugurnya daun akan mendorong munculnya tunas baru dan menghambat pembentukan akar. Disampaing itu daun dapat melanjutkan proses fotosintesis dan menyimpan karbohidrat Aminah 1996; Thomas Schiefelbein 2004. Bahan stek Hopea odorata tanpa daun hanya dapat menghasilkan 1,7 stek berakar sedangkan stek yang memiliki 1-2 daun dapat menghasilkan 86,7 stek berakar Aminah 1996. Luas daun bahan stek yang optimal untuk setiap jenis tanaman berbeda, untuk Shorea leprosula luas daun stek berukuran 15 cm 2 dapat menghasilkan persen akar yang lebih tinggi dibandingkan dengan luas daun 30 cm 2 dan 60 cm 2 Aminah et al. 1997.

4.1.2 Karakteristik Anatomi Batang Stek Pucuk Meranti Tembaga

Umur bahan stek mempengaruhi karakeristik anatomi pangkal bahan stek meranti tembaga terutama pada ukuran pembuluh dan serat. Bahan stek dari tanaman muda memiliki panjang pembuluh yang lebih panjang dibandingkan dengan tanaman dewasa, dengan panjang serat yang lebih pendek Tabel 3 dan Gambar 6, sedangkan parameter lainnya seperti frekuensi pembuluh, diameter pembuluh, diameter lumen pembuluh, tebal dinding pembuluh tidak beraturan. Frekuensi pembuluh, diameter pembuluh, dan diameter lumen pada bahan stek berumur 10 tahun berukuran lebih tinggi dibandingkan dengan parameter anatomi bahan stek yang berumur ≤2 tahun, namun menurun kembali pada bahan stek berumur 25 tahun. Gambar 6 Contoh preparat batang bagian bawah stek A irisan lintang, B pembuluh, C serat. Tabel 3 Hasil pengukuran anatomi kayu bahan stek Parameter Umur ≤ 2 tahun 10 tahun 25 tahun Frekuensi pembuluh per mm 2 39,6 ± 10,0 c 82,0 ± 7,6 a 65,2 ± 13,8 b Panjang pembuluh µm 442,0 ± 65,9 a 412,0 ± 72,2 ab 376,6 ± 58,7 b Diameter pembuluh µm 42,1 ± 7,6 c 67,4 ± 17,0 a 55,9 ± 17,0 b Diameter lumen pembuluh µm 38,2 ± 7,7 c 62,6 ± 16,5 a 51,7 ± 16,8 b Tebal dinding pembuluh µm 1,9 ± 0,4 b 2,4 ± 0,5 a 2,1 ± 0,5 b Panjang serat µm 1251,6 ± 177,5 c 1493,5 ± 216,9 a 1359,9 ± 187,0 b Diameter serat µm 22,9 ± 2,7 a 24,1 ± 2,9 a 23,0 ± 1,9 a Diameter lumen serat µm 18,5 ± 2,9 a 20,3 ± 3,1 a 18,8 ± 2,2 a Tebal dinding serat µm 2,2 ± 0,4 a 1,9 ± 0,4 a 2,1 ± 0,5 a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 DMRT a. umur ≤ 2 tahun b. umur 10 tahun c. umur 25 tahun a. umur ≤ 2 tahun b. umur 10 tahun c. umur 25 tahun a. umur ≤ 2 tahun b. umur 10 tahun c. umur 25 tahun A B C Bahan stek meranti tembaga dari tanaman muda dapat menghasilkan pertumbuhan akar yang lebih tinggi dibandingkan dari tanaman dewasa Tabel 4. Penurunan kemampuan perakaran stek pada tanaman dewasa umumnya berkorelasi dengan perubahan morfologi dan anatomi bahan stek. Namun pada stek Persoonia virgata R.Br. terdapat kesinambungan pita serat floem dalam tanaman muda maupun tanaman dewasa, sehingga tidak terjadi lignifikasi yang dapat menghambat pertumbuhan akar pada stek Bauer et al. 1999. Dengan demikian tingkat juvenilitas bahan stek meranti tembaga secara morfologi dapat ditunjukkan dengan tangkai daun bahan stek yang lebih panjang, dan secara anatomi dapat ditunjukkan dengan pembuluh yang lebih panjang dengan ukuran serat yang pendek, diameter dan lumen pembuluh yang berukuran kecil.

4.1.3 Kandungan Hara