38
BAB II PENGATURAN PEMBERIAN KUASA DIREKSI DALAM
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
A. Wewenang Direksi Dalam Perseroan Terbatas
Tugas atau fungsi utama Direksi adalah menjalankan dan melaksanakan “pengurusan” beheer, administration or management perseroan. Jadi perseroan
diurus, dikelola atau di-manage oleh Direksi. Pengurusan Direksi dalam perseroan terbatas, meliputi tugas atau fungsi
melaksanakan kekuasaan pengadministrasian dan pemeliharaan harta kekayaan perseroan. Dengan kata lain, Direksi melaksanakan pengelolaan atau menangani
bisnis perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan perseroan dalam batas-batas kekuasaan atau kapasitas yang diberikan oleh undang-undang dan
anggaran dasar kepadanya. Implikasi dari pelaksanaan fungsi pengurusan, dengan sendirinya menurut
hukum memberi
wewenang macht,
authority or
power kepada
direksi “menjalankan” pengurusan.
76
Undang-undang memperingatkan batas-batas kewenangan direksi dalam menjalankan pengurusan, yakni:
77
76
M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 346.
77
Pasal 92 ayat 2 UUPT
38
Universitas Sumatera Utara
39
1.
Kewenangan menjalankan pengurusan, harus dilakukan semata-mata untuk kepentingan perseroan dan tidak boleh untuk kepentingan pribadi.
2.
Direksi dalam menjalankan kewenangan pengurusan perseroan, tidak boleh melampaui batas-batas maksud dan tujuan yang ditentukan dalam anggaran
dasar.
3.
Direksi dalam menjalankan kewenangan pengurusan perseroan harus sesuai dengan “kebijakan yang dipandang tepat”, dalam batas-batas yang ditentukan
dalam UUPT dan atau anggaran dasar. Adapun kebijakan yang dipandang tepat menurut penjelasan UUPT adalah
kebijakan yang didasarkan kepada keahlian, peluang yang tersedia available opportunity dan kebijakan yang diambil berdasarkan kelajiman dalam dunia
usaha common business practice.
78
Dengan pendekatan legalistik, perbuatan pengurusan beheer van daden Direksi itu hanya ditujukan untuk kepentingan perseroan. Singkat kata kepentingan
perseroan itu hanya keuntungan. Berbeda dengan paham klasik yang mengajarkan bahwa kebijakan direksi itu harus ditujukan untuk kepentingan pemegang saham.
Sejak diikutinya paham institusional institutionale opvating orientasi kebijakan pengurus perseroan adalah tidak lagi semata-mata hanya ditujukan kepada pemegang
78
Penjelasan Pasal 92 ayat 2 UUPT
Universitas Sumatera Utara
40
saham, tetapi lebih luas dari itu yaitu untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan yang diatur dalam anggaran dasar.
79
Direksi sebagai salah satu organ atau alat perlengkapan perseroan, selain
mempunyai kedudukan dan kewenangan mengurus perseroan, juga diberi wewenang untuk “mewakili” perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas
nama perseroan.
80
Kapasitas atau kewenangan yang dimiliki direksi mewakili perseroan karena undang-undang. Artinya, undang-undang sendiri dalam hal ini Pasal 1 angka 5 dan
Pasal 92 ayat 1 UUPT yang memberi kewenangan itu kepada direksi untuk mewakili perseroan di dalam maupun di luar pengadilan. Oleh karena itu, kapasitas
mewakili yang dimilikinya adalah kuasa atau perwakilan karena undang-undang wettelijke vertegenwoordig, legal or statutory representative.
81
Menurut Pasal 98 ayat 3 UUPT, pada dasarnya kewenangan direksi untuk mewakili perseroan:
1. Tidak terbatas unlimited dan tidak bersyarat unconditional 2. Kecuali UUPT, Anggaran Dasar atau Keputusan RUPS menentukan lain.
B. Wewenang Komisaris Dalam Perseroan Terbatas