Hubungan Antara Komisaris Dengan Perseroan Terbatas

50 kelalaian direksi maka direksi akan dikenakan pertanggungjawaban yang meliputi harta pribadinya. Anggota direksi tidak akan turut dikenakan pertanggungjawaban atas kerugian perseroan apabila dapat membuktikan hal-hal yang dimaksud dalam Pasal 97 ayat 5 UUPT, yakni bahwa: 1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya, 2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, 3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian, dan 4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

D. Hubungan Antara Komisaris Dengan Perseroan Terbatas

Dalam undang-undang, dikatakan bahwa dewan komisaris adalah organ perseroan. Sama seperti halnya direksi yang juga merupakan organ perseroan, dewan komisaris berperan penting dalam menjaga agar suatu perseroan dalam beroperasi tetap berada pada jalur yang benar sehingga kepentingan perseroan tetap terlindungi dalam artian bahwa komisaris berperan dalam mengawasi jalannya operasional perseroan agar tetap sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan dibawah pengurusan direksi. Universitas Sumatera Utara 51 Dalam kata “organ” mengandung arti yang penting. Bila diibaratkan sebagai seorang manusia yang mempunyai organ-organ tubuh dalam menjalankan setiap aktivitas maka organ dalam sebuah perseroan juga mempunyai fungsi yang sama agar perusahaan dapat beroperasi dengan sebagaimana mestinya. Sebagai organ perseroan, dewan komisaris berfungsi untuk mengawasi setiap kebijakan direksi agar tetap berada dalam koridor anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Perseroan Terbatas mewajibkan suatu perseroan untuk memiliki komisaris karena UUPT memandang perlu adanya komisaris sehingga menjadikan posisi komisaris ini sebagai posisi yang wajib ada dalam setiap perseroan terbatas. Undang-Undang Perseroan Terbatas memandang begitu pentingnya posisi dari organ komisaris ini, karena dia akan berfungsi sebagai badan pengawasan, baik bagi direksi maupun juga bagi perseroan. 104 Fungsi komisaris dalam hukum perseroan yang modern dalam menjalankan tugas pengawasannya adalah independen, yakni lebih dititikberatkan kepada perlindungan kepentingan perseroan secara menyeluruh, yang berarti lebih memperhatikan seluruh stakeholder dari perseroan, termasuk kepentingan lingkungan dan masyarakat. 105 104 Munir Fuady II, Op.Cit., hal. 113. 105 Ibid., hal. 114. Universitas Sumatera Utara 52 Tugas pengawasan inilah yang harus dilaksanakan dengan itikad baik dan penuh kehati-hatian. Inilah yang merupakan fiduciary duty dewan komisaris terhadap perseroan. 106 Pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris tersebut harus dilaksanakan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, sesuai dengan tugas pengurusan dari direksi yang pelaksanaan tugas pengurusannya diawasi oleh dewan komisaris. 107 Setiap anggota dewan komisaris wajib menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi dengan itikad baik, kehati-hatian, dan penuh tanggung jawab. Setiap anggota dewan komisaris bertanggung jawab atas kerugian perseroan yang timbul sehubungan dengan kesalahan atau kelalaian anggota direksi dalam menjalankan tugasnya. Anggota dewan komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian perseroan apabila dapat membuktikan: 1. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. 2. Tidak mempunyai benturan kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian, dan 3. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 106 Gunawan Widjaja II, Op.Cit., hal 88. 107 Ibid., hal. 89. Universitas Sumatera Utara 53

E. Pemberian Kuasa