memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
2. Pengorganisasian organizing
Di lakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya pemaduan sumber
daya.
3. Pelaksanaan actuating
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk
melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.
4. Pengendalian controlling
Suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi. Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut pembandingan
antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.
Definisi Manajemen Sebagai Ilmu
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang teratur dari hal-hal pekerjaan hukum sebab dan akibat, sehingga menjadi tabiat ilmu, yaitu mencari keterangan tentang kedudukan suatu hal atau masalah yang berhubungan
dengan sebab dan akibatnya.Pengetahuan tidak selamanya dapat digolongkan ilmu, sebab ada pengetahuan atau pengetahuan saja.
Di pihak lain, ada pengetahuan yang diperoleh dengan jalan keterangan dan inilah yang disebut ilmu. Pengetahuan barulah merupakan tangga pertama bagi ilmu untuk mencari keterangan lebih lanjut.Karena itu
Muhammad Hatta mengemukakan suatu pendapat bahwa seorang memperoleh pengetahuan tentang sesuatu masalah dengan jalan keterangan untuk menyusun pikiran guna mengetahui sebab kejadian dan akibatnya di saat
itulah terjadi ilmu pengetahuan.
4 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
pekerjaan hukum kausal pada masalah yang dialami itu.Masalah menimbulkan pertanyaan bagaimana keadaan atau ikhwal yang sebenarnya dan sebabnya.Kalau manajemen adalah suatu ilmu sebab kalau diteliti lebih lanjut
timbulnya ilmu manajemen dalam sejarah adalah disebabkan adanya pemborosan-pemborosan baik tenaga kerja, waktu, maupun materi dan biaya di dalam setiap pekerjaan dalam suatu usaha.
Di samping alasan di atas, manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:
a. Tersusun secara sistematis dan teratur b. Objektif rasional sehingga dapat dipelajari
c. Menggunakan metode Ilmiah d. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu
e. Dapat dijadikan suatu teori Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki serangkaian tahap kegiatan fungsi secara
berkaitan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar mengklasifikasikan dengan berlainan pendapat, namun pada hakikatnya meliputi: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Mengenai objek manajemen, yaitu: apa yang menjadi sasaran atau kajian penyelidikan manajemen.
Sebagai objek adalah “manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya melainkan manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak bisa dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain.
Jadi, objek manajemen adalah manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai dengan bidang kegiatannya, seperti: bidang
keuangan, bidang pemasaran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya. Menggunakan metode ilmiah, seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan
induksi. Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional bersumber dari rasio atau akal pikiran.Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk sampai kepada
pengetahuan khusus yang baru.Pengetahuan umum ini bisa berupa konsep atau teori mengenai sesuatu. Di dalam manjemen sesungguhnya, perencanaan dan motivasi adalah suatu teori umum, sedangkan
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan merupakan teori khusus.Dari teori umum perencanaan dan motivasi inilah manajemen bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara sistematis, efektif, dan efisien menurut
teori-teori khusus sebagai pedoman.Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada perencanaan dan teori-teori motivasi dan sebagainya.Sedangkan metode induktif yaitu bersifat empirik, bersumber dari
pengalaman konkrit. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum.
Di dalam manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan lain-lain sebagainya merupakan input dalam membuat perencanaan yang bersifat umum.
5 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
sekarang ini telah menjadi prinsip manajemen merupakan sumbangan yang cukup besar melahirkan manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan.
Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan manajemen merupakan salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam
kurikulum bahkan terdapat jurusan yang disebut dengan jurusan “manajemen” Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, jika dikaitkan dengan klasifikasi ilmu, maka manajemen
tergolong ke dalam ilmu-ilmu sosial, bagian dari ilmu administrasi dan merupakan ilmu terapan applied science karena kemanfaatannya hanya ada apabila diterapkan untuk meningkatkan peri kehidupan manusia.
2.3. Definisi Manajemen Seni. Selain sebagai suatu ilmu, manajemen dapat juga dikatakan sebagai seni.Jika ilmu memusatkan perhatian
pada suatu objek tertentu, berbeda dengan seni yang memperhatikan tentang keindahan, mencari harmoni atau kesatuan dalam alam Mohammad Hatta.Ilmu sebagai manajemen mengajarkan kita untuk mengetahui sesuatu,
sedangkan manajemen sebagai seni mengajarkan kita bagaimana melakukan sesuatu. Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary, perkataan art seni berasal dari bahasa latin yaitu
“artus” yang berarti: a. Daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu
b. Kemahiran yang diperoleh dari pengalaman. Jika manajemen dihubungkan dengan pengertian seni di atas maka manajemen dapat juga digolongkan
sebagai seni, sebab jauh sebelum ilmu manajemen timbul, dalam sejarah ternyata bahwa tujuan suatu golongan masyarakat dapat tercapai, sehingga manajemen dalam arti art seni sudah dimulai sejak manusia
bermasyarakat, mengingat setiap masyarakat walaupun sangat sederhana, memerlukan manajer dan pengurusan. Dalam konteks ini, manajemen sebagai seni berarti kemahiran dalam mengurus sesuatu yang
dikombinasikan dengan daya cipta, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Manajemen selain sebagai suatu ilmu juga merupakan suatu seni.Hal ini berarti, agar seseorang dapat
menjadi manajer atau pemimpin yang baik, di samping harus memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen, juga harus memiliki seni manajemen.
Pengembangan seni manajemen yang dimiliki, dapat dilakukan melalui studi, observasi, dan praktek.Seorang manajer yang baik, merupakan seorang artis dan ahli ilmu pengetahuan.Ia harus dapat memberi
inspirasi, memuji, mengajar, merangsang orang-orang lain, baik yang berbakat maupun yang tidak, bekerja sebagai kesatuan, dan melaksanakan usaha sebaik-baiknya ke arah tujuan yang diharapkan. Hal tersebut tidak
dapat dicarikan dalam suatu rumus melainkan didasarkan pada perasaan, naluri, dan ilham.
MANAJEMEN SEBAGAI SENI
6 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
a. advanced by knowledge mem- peroleh kemajuan melalui pe-
ngetahuan b. process membuktikan
c. predicts meramalkan d. defines merumuskan
e. measures mengukur a. advanced by practice memperoleh
kemajuan melalui praktek b. feels merasakan
c. guesses mengira-ngira d. mescribes menguraikan
e. opines memberi pendapat
Tabel 1.1. Perbandingan Manajemen sebagai Seni dan Ilmu Terry, 1962 2.4. Manajemen sebagai Kegiatan Profesi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 disebutkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, keterampilan, kejujuran, etika, dan sebagainya.Pigor 1950, juga Hunderson 1980,
maupun Pollet 1959 dalam definisi mereka menyatakan bahwa: a. Suatu jabatan, supaya dapat disebut suatu profesi, maka jabatan itu harus berdasarkan pada suatu
wadah ilmu pengetahuan yang sistimatis dan pelaksanaannya menuntut kecerdasan dan keahlian guna pemecahan berbagai masalah yang sulit.
b. Suatu profesi, menuntut waktu yang lama untuk persiapan spesialisasi dan berdasarkan pada suatu latar belakang pendidikan yang luas
c. Suatu profesi, selalu membukakan kesempatan dan menyediakan waktu bagi anggota-anggotanya untuk mengikuti latihan-latihan guna peningkatan dan penyegaran pengetahuan mereka. Latihan-latihan
itu bersifat terus menerus. d. Suatu profesi menghendaki penelitian dan penyelidikan secara ilmiah, berkelanjutan.
Karena itu, nyatalah bahwa manajemen mempunyai sifat profesi. Pertama, sudah dijelaskan bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang sudah tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari, dikembangkan melalui
lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh pengetahuan khusus yang dibutuhkan dan kecakapan untuk mempergunakan kemampuan manajer yang kompeten.
Kedua, pengetahuan khusus dan kecakapan yang dibutuhkan, manajemen dipakai untuk “Memerintah, membimbing, dan menasehati lainnya”. Meskipun dapat dilakukan oleh kebanyakan manjer dan para ahli teori
manajemen tidak dapat diterapkan secara utuh pada semua situasi, pedoman-pedoman tertentu memiliki tingkat reabilitas yang cukup tinggi. Misalnya pedoman sederhana mengenai tingkah laku yang berbunyi “pujilah di
depan umum dan keritiklah secara pribadi”, umumnya sangat berhasil, walaupun kadang-kadang tidak demikian halnya.
7 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
tertinggi untuk kecakapannya bukan karena favoritisme atau faktor lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan jabatan yang dipangkunya. Sayangnya ada juga sejumlah manajer yang memperoleh posisi kemanajeran mereka
karena hubungan mereka dengan orang-orang penting tertentu atau karena faktor-faktor yang sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan mereka. Di samping itu tidak ada standaar objektif yang disepakati bersama yang
dapat digunakan untuk menilai kinerja manajer. Karena kompleksitasnya faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan manajer, maka lebih sulit untuk menilai manajer dibanding menilai misalnya: guru, bidan, polisi, dan
profesi lainnya. Akhirnya, para profesional pula dituntut oleh suatu kode etik yang harus ditaati sepenuhnya, yang melindungi
klien mereka. Karena profesional memang ahli dalam suatu bidang tertentu, para klien sangat tergantung pada mereka dan sebagai akibatnya, para profesional berada pada posisi yang sangat renta.
Manajemen adalah sebuah profesi, tetapi menurut kriteria yang lain, tidak demikian sekarang ini dapat dilihat berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa manajemen, sedang mengarah pada kecenderungan meningkatnya
profesionalisme baik dalam dunia bisnis maupun pada organisasi perusahaan, organisasi non profitnirlaba. Nampaknya, tekanan sosial yang berlangsung sekarang dapat mengundang munculnya kesadaran akan timbulnya
standar etik yang baku. Perkembangan pendidikan formal di dalam sekolah-sekolah manajemen dan program pengembangan eksekutif akan menyebar luaskan suatu kumpulan pengetahuan dan mengajarkan keterampilan
yang merupakan tanda resmi bagi profesional.
2.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN