tertinggi untuk kecakapannya bukan karena favoritisme atau faktor lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan jabatan yang dipangkunya. Sayangnya ada juga sejumlah manajer yang memperoleh posisi kemanajeran mereka
karena hubungan mereka dengan orang-orang penting tertentu atau karena faktor-faktor yang sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan mereka. Di samping itu tidak ada standaar objektif yang disepakati bersama yang
dapat digunakan untuk menilai kinerja manajer. Karena kompleksitasnya faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan manajer, maka lebih sulit untuk menilai manajer dibanding menilai misalnya: guru, bidan, polisi, dan
profesi lainnya. Akhirnya, para profesional pula dituntut oleh suatu kode etik yang harus ditaati sepenuhnya, yang melindungi
klien mereka. Karena profesional memang ahli dalam suatu bidang tertentu, para klien sangat tergantung pada mereka dan sebagai akibatnya, para profesional berada pada posisi yang sangat renta.
Manajemen adalah sebuah profesi, tetapi menurut kriteria yang lain, tidak demikian sekarang ini dapat dilihat berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa manajemen, sedang mengarah pada kecenderungan meningkatnya
profesionalisme baik dalam dunia bisnis maupun pada organisasi perusahaan, organisasi non profitnirlaba. Nampaknya, tekanan sosial yang berlangsung sekarang dapat mengundang munculnya kesadaran akan timbulnya
standar etik yang baku. Perkembangan pendidikan formal di dalam sekolah-sekolah manajemen dan program pengembangan eksekutif akan menyebar luaskan suatu kumpulan pengetahuan dan mengajarkan keterampilan
yang merupakan tanda resmi bagi profesional.
2.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian,
bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya. Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak, orang Romawi
memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai “Erzichung” yang setara
dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatanpotensi anak. Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawentah pengolahan, mengolah, mengubah, kejiwaan, mematangkan
perasaan, pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Sedangkan menurut Herbart pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan sipendidik yang diistilahkan dengan Educere.
M.R. Kurniadi,STh;1.
8 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
memelihara dan memberi latihan ajaran pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik.
Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.
Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli
Dalam UU Sisdiknas Pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan prtensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Ada beberapa hali berpendapat tentang pendidikan:
M.J. Langeveld, Pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang
belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas- tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah
usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.
Tujuan Pendidikan menurut Prof. Dr. Langeveld, Pendewasaan diri dengan ciri-cirinya yaitu:
kematangan berpikir, kematangan emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani serta kemampuan pengevaluasian diri. Kecakapan atau sikap mandiri, yaitu dapat ditandai pada
sedikitnya ketergantungan pada orang lain dan selalu berusaha mencari sesuatu tanpa melihat orang lain.
Driyarkara, pendidikan didefinisikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan
manusia muda ke taraf insani.
Stella van Petten Henderson, Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan
insani dengan warisan sosial. Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.
9 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya.
H Horne, Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial
melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-idealnya.
Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan
prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin khususnya di sekolah sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan
mengembangkan kepribadiannya.
Thedore Brameld, Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan
kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang
berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini
mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara
cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Tujuan Pendidikan dalam UU Sisdiknas Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Fenomena Pendidikan Indonesia
Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang sakit ini disebabkan karena pendidikan yang
seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak demikian. Seringkali kepribadian manusia cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.Masalah pertama
adalah bahwa pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”.Kami katakan demikian karena pendidikan
10 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
seimbang antara belajar yang berpikir kognitif dan perilaku belajar yang merasa afektif.Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. Masalah kedua, sistem pendidikan yang top down
dari atas ke bawah atau kalau menggunakan istilah Paula Freire tokoh pendidik Amerika Latin adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena peserta didik dianggap sebagai
manusia yang tidak tahu apa-apa.Masalah ketiga, model pendidikan yang hanya diorientasikan kepada manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis
terhadap zamannya. Manusia sebagai objek wujud dehumanisasi merupakan fenomena yang justru bertolak-belakang dengan
visi humanisasi, menyebabkan manusia tercerabut dari akar-akar budayanya. Mampukah kita menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan
kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, dan budaya situasi masyarakat lain. Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
menjadi sangat toleran untuk direnungkan.
Pendidikan Seni
Seni adalah segala sesuatu yang bisa memberikan kesenangan, bahkan dapat menimbulkan sebuah ide atau gagasan.Seni memiliki cabang yang banyak, salah satunya seni rupa.Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk , volume, warna , tekstur , dan pencahayaan dengan
acuanestetika. Seni rupa berperan penting dalam pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar. Melalui
pembelajaran pendidikan seni rupa, siswa dapat mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaan.Namun, ada juga siswa yang kurang memahami tentang pembelajaran pendidikan seni rupa
ini, sehingga beranggapan dalam pembelajaran seharusnya diiringi dengan bakat. Jika tidak berbakat, maka hasil yang diperoleh tidak akan bagus. Dewasa ini, di berbagai sekolah mengurangi jam pelajaran yang
berkesinambungan.Bahkan, di sekolah unggul ada yang menghapuskan mata pelajaran pendidikan seni ini khususnya seni rupa. Padahal menurut Ganta 1994: 46 Bangsa yang menggusur pendidikan seni dari kurikulum
sekolahnya akanmenghasilkan generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan, karena kehilangan kepekaan untuk membedakan nuansa baik dan nuansa buruk.
Dengan kata lain, mata pelajaran pendidikan seni rupa sangat penting dan diperlukan dalam pembelajaran di sekolah, karena di dalamnya terdapat kegiatan yang menuntut usaha untuk berpikir jernih dan merencanakan
dengan hati-hati. Dalam kegiatan seni juga banyak yang mengandung perenungan sehingga siswa lebih peka untuk membedakan sesuatu yang baikmaupun buruk.Pembelajaran pendidikan seni rupa di sekolah saat ini
11 PROFESI PENDIDIKAN_MANAJEMEN PENDIDIKAN
rupa ini dilakukan secara berimbang sehingga hasil yang dihasilkan maksimal, karena siswa cenderung untuk sulit diatur.Bahkan, kurang percaya diri untuk bersikap disiplin diberbagai kesempatan.Pada masa sekolah siswa
cenderung labil dan kurang percaya diri dalam menentukan sesuatu yang baik maupun buruk.Oleh karena itu, pendidikan seni sangat berperan penting dalam membantu siswa agar lebih stabil dan percaya diri untuk
menentukan sesuatu.
2.3 MANAJEMEN PENDIDIKAN Manajemen Pendidikan