Pada tahun ke – 0 diperoleh nilai PV Cost sebesar 318.769.138. Pada tahun ke – 1 diperoleh nilai PV Cost sebesar 214.947.419,1. Pada tahun ke – 2
diperoleh PV Cost sebesar 196.612.593,6. Pada tahun ke – 3 diperoleh nilai PV Cost sebesar 324.070.322,3. Pada tahun ke – 4 diperoleh nilai PV Cost sebesar
141.349.865,1. Pada tahun ke – 5 diperoleh nilai PV Cost sebesar 157.133.059,2. Pada tahun ke – 6 diperoleh nilai PV Cost sebesar 234.804.893,6. Pada tahun ke –
7 diperoleh nilai PV Cost sebesar 266.568.837,2. Pada tahun ke – 8 diperoleh nilai PV Cost sebesar 281.152.427,3. Pada tahun ke – 9 diperoleh nilai PV Cost
sebesar 263.600.556,8. Dan pada tahun ke – 10 diperoleh nilai PV Cost sebesar 239.902.496,9. Sehingga diperoleh jumlah nilai PV Cost dari tahun ke – 0 sampai
denga tahun ke – 10 adalah sebesar 2.638.911.609. Nilai Gross BC diperoleh dengan menghitung rasio antara jumlah PV
Benefit dengan jumlah PV Cost. Pada perusahaan karet PTPN IX diperoleh jumlah nilai PV Benefit sebesar 1.887.068.810 dan jumlah nilai PV Cost sebesar
2.638.911.609. Sehingga diperoleh nilai Gross BC sebesar 0,715. Terlihat bahwa nilai Gross BC kurang dari 1, maka dapat diartikan bahwa proyek tersbut
tidak layak untuk dikerjakan atau dijalankan.
5. Metode Payback Period
Metode Payback Period merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu usaha dengan cara mengukur seberapa cepat suatu
investasi kembali. Dengan kata lain, untuk menilai layak atau tidaknya suatu usulan proyek investasi dengan umur ekonomi proyek. Dasar perhitungan
Payback Period adalah aliran kas bersih yang diperoleh setiap tahun bukan laba
37
setelah pajak. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam satuan waktu. Jika Payback Period kurang dari jangka waktu umur proyek maka usulan proyek
investasi dinyatakan layak dan sebaliknya apabila Payback Period lebih dari jangka eaktu umur proyek maka usulan proyek investasi dinyatakan tidak layak.
Rumus untuk mencari Payback Period adalah:
Dimana: Tahun sebelum PP
:Tahun sebelum Payback Period tecapai PV Investasi
:Jumlah Present Value Investasi Benefit sebelum PP :Jumlah Present Value Benefit sebelum tahun Payback Period
tercapai. PV Benefit th PP : Nilai Present Value Benefit pada tahun Payback Period
tercapai.
38
Tabel 5. Payback Period Tahun
Benefit Cost
Net Benefit dF 9
PV PV Investasi
PV Benefit 318769138
-318769138 1
-318769138 318769138
1 234300653
-234300653 0,9174
-214947419,1 214947419,1
2 233589870
-233589870 0,8417
-196612593,6 196612593,6
3 419671487
-419671487 0,7722
-324070322,3 324070322,3
4 199533971
-199533971 0,7084
-141349865,1 141349865,1
5 241780365
-241780365 0,6499
-157133059,2 157133059,2
6 795860147
393769736 402090411
0,5963 239766512,1
474571405,7 7
770010479 487328770
282681709 0,547
154626894,8 421195732
8 788766764
560176185 228590579
0,5019 114729611,6
395882038,9 9
644738507 537521527
107216980 0,4904
52579206,99 316179763,8
10 661079237
567950987 93128250
0,4224 39337372,8
279239869,7 Jumlah
-751842798,9 1352882397
1887068810
39
Perhitungan:
Interpretasi
Pada tabel Payback Period terdapat kolom Tahun, Benefit, Cost, Net Benefit, dF 9, Present Value, Present Value Investasi, dan Present Value Benefit. Net
Benefit diperoleh dari nilai Benefit dikurangi dengan nilai Cost. Present Value diperoleh dari nilai Net Benefit dikalikan dengan nilai Discount Factor. Present
Value Investasi diperoleh dari nilai Cost saat belum mendapatkan keuntungan dikalikan dengan nilai Discount Factor. Dan Present Value Benefit diperoleh dari
nilai Benefit dikalikan dengan nilai Discount Factor. Pada tahun ke – 0 diperoleh nilai PV Investasi sebesar 318.769.138. Pada
tahun ke – 1 diperoleh nilai PV Inestasi sebesar 214.947.419,1. Pada tahun ke – 2 diperoleh nilai PV Investasi sebesar 196.612.593,6. Pada tahun ke – 3 diperoleh
nilai PV Investasi sebesar 324.070.322,3. Pada tahun ke – 4 diperoleh nilai PV Investasi sebesar 141.349.865,1. Dan pada tahun ke – 5 diperoleh nilai PV
Investasi sebesar 157.133.059,2. Peritungan PV Investasi hanya sampai pada tahun ke – 5 karena pada tahun ke – 6 perusahaan sudah mulai menerima
keuntungan. Sehingga diperoleh jumlah nilai PV Investasi sebesar 1.352.882.397.
40
Pada tahun ke – 0 sampai dengan tahun ke – 5 perusahaan belum menerima keuntungan karena tanaman karet belum menghasilkan getah untuk dioleh. Pada
tahun ke – 6 diperoleh nilai PV Benefit sebesar 474.571.405,7. Pada tahun ke – 7 diperoleh nilai PV Benefit sebesar 421.195.732. Pada tahun ke – 8 diperoleh nilai
PV Benefit sebesar 395.882.038,9. Pada tahun ke – 9 diperoleh nilai PV Benefit sebesar 316.179.763,8. Dan pada tahun ke – 10 diperoleh nilai PV Benefit sebesar
279.239.869,7. Sehingga dapat diperoleh jumlah nilai PV Benefit dari tahun ke – 0 sampai dengan tahun ke – 10 adalah sebesar 1.887.068.810.
Untuk menentukan pada tahun ke berapa perusahaan mencapai Payback period. Dilakukan pertihungan dengan mengurangi nilai PV Investasi dengan
nilai PV Benefit pada tahun tertentu. Apabila belum tercapai Payback Period, perhitungan terus berlanjut ke tahun selanjutnya dengan mengurangi nilai PV
Investasi dengan nilai PV Benefit tahun tertentu ditambah dengan PV Benefit tahun sebelumnya. Perhitungan terus berlanjut sampai ditemukan pada tahun ke
berapa Payback Period tercapai. Berdasarkan perhitungan, perusahaan karet PTPN IX mencapai Payback Period pada tahun ke – 9. Untuk mengetahui lebih
rincinya kapan waktu Payback Period tercapai dihitung dengan cara tahun sebelum Payback Period tecapai ditambah dengan rasio antara jumlah nilai PV
Investasi dikurangi nilai PV Benefit sebelum tahun Payback Period tercapai dengan nilai PV Benefit pada tahun tercapainya Payback Period. Berdasarkan
perhitungan, perusahaan karet PTPN IX mencapai Payback Period dalam jangka waktu delapan tahun dua bulan 28 hari.
41
Berdasarkan pada hasil analisis dari jurnal “Studi Kelayakan Usahatani Karet Hevea brasiliensis di Desa Bunga Putih Kecamatan Marangkayu
Kabupaten Kutai Kartanegara” melalui analisis finansial akan memberikan gambaran secara jelas, dimana suatu proyek yang di dirikan oleh pemerintah yang
mana bergerak dibidang perkebunan umumnya dan usaha perkebunan karet khususnya ini akan memberikan keuntungan atau tidak selama kurun waktu 25
tahun. Dari hasil perhitungan berdasarkan uji dari Net Present Value NPV, perkebunan tersebut sudah memberikan nilai keuntungan sekarang pada tingkat
rate 8 dari saat tanam karet berproduksi pada usia 5 tahun sampai dengan usia tanaman 25 tahun kedepan. Dan layak diusahakan pada tingkat Discount Rate
18 ke bawah karena itu nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan Social Discount Ratenya menyetakan perkebunan petani karet di Desa Bunga Putih
Kecamatan Marangkayu dapat dinyatakan layak diusahakan. Berdasarkan uji Net Benefit Cost Ratio Net BC pada usaha perkebunan
karet pada kampung tersebut menunjukkan indeks sama dengan satu atau Net BC = 1 pada tingkat suku bunga 8 sampai 18 dengan masa karet mulai
berproduksi untuk pertama kali panen yaitu saat umur tanaman mencapai usia 6 tahun dan terus memberikan keuntungan hingga tanaman mencapai usia 25 tahun,
perhitungan kriteria finansial menunjukkan jumlah keuntungan yang makin menurun, disebabkan oleh produksi tanaman yang juga mulai berkurang akibat
tanaman sudah menua. Perbandingan antara hasil analisis jurnal diatas dengan PTPN IX Krumput
cukup berbeda, dimana hasil perhitungan dari analisis perkebunan PTPN IX
42
Krumput menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan sedangkan hasil perhitungan dari analisis perkebunan di Desa Bunga Putih
Kecamatan Marangkayu dapat dinyatakan layak diusahakan. Ketidak layakan perkebunan PTPN IX Krumput disebabkan karena keuntungan yang diperoleh
perusahaan sangat fluktuatif dan cenderung menurun sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan semakin besar sehingga diperoleh Net Present Value
yang negatif. Net Presnent Value menunjukan nilai yang negatif, ini berarti tingkat bunga di perusahaan tersebut terlalu tinggi benefit di waktu yang akan datang di
discount dengan terlalu berat, yang membawa Present Value cost melebihi Present Value benefit. Kemudian nilai Gross BC kurang dari satu, hal tersebut
menunjukkan nilai biaya yang telah di discount lebih besar dari nilai keuntungan yang telah di discount. Selain itu berdasarkan hasil analisis dari PTPN IX
Krumput nilai negatif diperoleh karena tanaman karet yang dianalisis baru berumur 10 tahun sedangkan untuk tanaman karet umur ekonomisnya adalah 25
sampai 30 tahun.
43
D. ACARA IV Permasalahan yang Dihadapi