LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN PENGEN

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktikum merupakan sebuah kegiatan yang biasanya berhubungan dengan pendidikan, praktikum sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menguji atau memberikan sebuah contoh pada penerapan sebuah teori. Misalnya seperti studi kimia selain teori ada pula kegiatan berupa praktikum yang merupakkan pengujian dari teori-teori yang telah disampaikan. Kegiatan praktikum dalam studi kimia berhubungan erat dengan labolatorium, meskipun tidak selalu dilakukan di labolatorium. Tapi kebanyakan dalam studi kimia hal-hal yang diuji biasanya berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang memang tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Labolatorium sendiri merupakan sebuah tempat yang dibuat khusus untuk memenuhi kegiatan tersebut.

Di dalam labolatorium biasanya terdapat bermacam-macam alat dan bahan kimia yang tersedia, selain harganya yang mahal alat dan bahan tersebut biasanya memerlukan perlakuan dan penyimpanan khusus. Di labolatorium kimia terdapat banyak peralatan yang tebuat dari kaca atau gelas yang mudah pecah serta alat-alat yang memiliki tekanan tinggi. Disamping itu adapula bahan-bahan kimia yang mudah menguap, beracun,dan sebagainya sehingga memerlukan perlakuan khusus. Sebelum menggunakan peralatan ataupun bahan-bahan yang ada didalam labolatorium tentu kita harus mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat tersebut dan


(2)

Mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari alat-alat labolatorium sangatlah penting, sebab jika salah mengenali fungsi serta prinsip kerjanya dapat menyebabkan kesalahan fatal baik bagi hasil yang didapat maupun bagi keselamatan praktikan maupun orang lain. Sama halnya dengan peralatan, bahan kimia dilabolatorium juga perlu diketahui sifat dan komposisinya, sebab beberapa bahan diantaranya mudah terbakar, menyebabkan keracunan hingga membuat iritasi kulit. Oleh sebab itu sebelum menggunakan peralatan ataupun bahan-bahan tersebut, perlu dipahami fungsi, prinsip sifat dan komposisi bahan atau alat yang akan digunakan.

Selain mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dilabolatorium, perlu juga diketahui peraturan atau tata tertib yang ada dilabolatorium. Karena tata tertib tersebut tentu dibuat untuk menjaga keselamatan para praktikan maupun orang yang berada disekitarnya bukan untuk dilanggar.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat dan bahan labolatorium kimia adalah agar para praktikan dapat mengenal bermacam-macam alat dan bahan kima yang sering dipakai dalam analisis atau percobaan serta penggunaaannya.


(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengajaran sains disekolah umumya terbagi dalam dalam dua bagian besar yaitu sains sebagai produk dan sains sebagai proses (Sumintono, 2001). Konteks sain sebagai produk adalah pada pengajaran tentang fakta, teori, prinsip dan hukum alam ; sedangkan sains sebagai proses adalah pengembangan kemampuan siswa dalam metoda ilmiah dan pemecahan masalah sains. Untuk yang pertama lebih dikenal sebagai kurikulum sains dimana siswa mempelajari dari buku teks dan pengajaran secara klasikal dikelas. Studi yang dilakukan oleh Thair dan Treagust (1997;1999) menunjukan kecenderungan kurikulum sains negara berkembang, karena ketiadaan pakar disain dan implementasi kurikulum maka yang terjadi adalah adopsi kurikulum dari negara maju .

Untuk sains sebagai proses , maka pengajaran melalui labolatorium adalah kegiatan penerapan metoda ilmiah oleh siswa. Terdapat banyak klaim bahwa metoda praktikum dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan proses sains , ataupun sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai materi praktikum yang dilakukan oleh siswa pun tergolong luar biasa , yaitu bertujuan mengungkapkan fakta-fakta sains ataupun memverifikasi teori-teori sain. Bila dilihat secara kritis, berbagai percobaant tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman, dilakukan dalam waktu singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang tidak terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep membuat makanan (Sumintono, 2001)


(4)

Menurut Kertiasa (2006:1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Dalam pengertian terbatas laboratorium adalah suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan, tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun (Depdikbud, 1995: 7).

Menurut Syah (2006: 149) sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sedangkan Sudjana (2002: 80) mengatakan ada tiga komponen sikap siswa, yakni kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus yang dihadapinya, afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut. Oleh sebab itu, karena sikap selalu bermakna bila dihadapkan kepada objek tertentu, maka sikap siswa perlu digali untuk mengetahui responnya terhadap pembelajaran kimia menggunakan laboratorium


(5)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum acara 1 yaitu pengenalan alat-alat labolatorium dan bahan kimia dilakukan pada hari Sabtu, 17 Oktober 2015 pukul 11.00 sd 13.00 yang bertempat di labolatorium kimia pertanian gedung B Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.

B. Alat dan Bahan

Alat praktikum yang diperkenalkan pada praktikum acara 1 berupa alat-alat yang terbuat dari beberapa bahan yaitu alat-alat yang terbuat dari bahan gelas ( Buret, Pipet seukuran, Pipet tetes, Labu ukur, Gelas ukur , Labu Erlenmeyer, Labu didih, Labu destilasi, Kuvet, Eksikator atau Destilator, Tabung reaksi, dan Gelas Arloji), terbuat dari bahan porselin ( Cawan Porselin, Martir, dan Sendok Porselin/ Spatula), terbuat dari bahan karet ( Filler dan Prop), dan terbuat dari bahan logam ( Statif, Oven Listrik, Waterbath, PH-meter, Timbangan Analitik, DHL-meter, Muffle Furnance, Spectrofotometer, Flamefotometer,Shaker, Deep Freezer, Centrifuge, Kompor Listrik, Automatic Absorbtion Spectrophometer, dan Biosafety Cabinet). Selain alat-alat tersebut ada juga beberapa bahan kimia yang diperkenalkan yaitu Natrium Carbonat/Natrium Karbonat, Acetil Acid/Asam Asetat, Magnesium Oxideheavy/Magnesium Oksida, Kalium Chlorid/Kalium


(6)

Hydroxide/Natrium Hidroksida, Amonium Flouride, Ammonia Solution/Amonia, Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat, Hidrocloric acid fuming lasm klorida/Asam Klorida, dan Asam Oksalat).

C. Prosedur Kerja

1. Alat-alat labolatorium dan bahan-bahan kimia yang tersedia di labolatorium di amati,

2. Nama alat beserta kegunaannya ditulis sesuai urutan nomornya,

3. Nama bahan kimia, rumus kimia, bobot molekul ,derajat kemurniannya dan keterangan lain yang ada pada label kemasan ditulis,


(7)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tabel hasil pengamatan alat-alat labolatorium

No Nama alat Merk Kegunaan Gambar

1 Buret - Menampung dan mengukur

volume cairan yang dikeluarkan dalam titrasi

2 Pipet

seukuran

Assiste nt

Memindahkan larutan atau zat cair dalam volume

tertentu

3 Pipet tetes - Memindahkan larutan dengan meneteskan larutan

4 Volumentrick Flask ( Labu

ukur)

Pyrex Mengencerkan larutan, menampung larutan dengan

volume tertentu, membuat larutan standar dengan

volume yang tepat 5 Gelas ukur Pyrex Mengukur volume larutan

dengan skala tertentu

6 Labu

Erlenmeyer

Pyrex Menampung larutan pada saat titrasi atau menampung hasil


(8)

7 Labu didih Pyrex Untuk mendidihkan larutan dalam destruksi larutan

8 Labu

destilasi

Pyrex Untuk menampung larutan atau zat cair pada saat destilasi atau penyulingan 9 kuvet Pyrex Menampung larutan yang

diukur dengan spektrofotometer 10 Eksikator

/Deksikator - Untuk menyimpan benda ataubahan agar tetap kering

11 Tabung reaksi

- Mereaksikan suatu zat

12 Gelas arloji - Wadah untuk melakukan penguapan atau mengeringkan zat terlarut

13 Cawan

porselin

- Untuk penguapan atau pengeringan padatan dalam

bentuk tepung 14 martir - Untuk menghancurkan zat

dalam bentuk padatan 15 Sendok

porselin / spatula

- Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk

larutan

16 Filler D&N Untuk menyedot dan mengeluarkan larutan/zat


(9)

17 Prop - Untuk menutup labu yang terdapat lubang di tengah dan memanaskan selang pada saat proses destilasi / penyulingan 18 Statif - Untuk mendirikan atau

memegang buret, corong dan peralatan gelas lainnya 19 Oven listrik BINDE

R sebelum digunakan danMengeringkat alat-alat mengeringkan bahan yang

basah

20 Waterbath - Memanaskan larutan atau zat tanpa berpapasan atau terjadi kontak langsung dari suber

panasnya 21 PH-meter HANN

A Mengukur derajat keasaman 22 Timbangan

analitik

Mettler teledo

Menimbang zat berat dari larutan/ zat

23 DHL-meter - Mengukur daya hantar listrik

24 Muffle furnace

Thermo lyne

Mengabukan/ mengurangkan suatu zat serta menentukan

kadar organik untuk pengabuan 25 Spectrofotom

eter Miltonroy compan

y


(10)

26 Flamefotome ter

Jenway Menetukan kadar kandungan logam dari suatu larutan zat

27 Shaker - Menggoyangkan larutan secara terus menerus denga

kecepatan dan waktu yang ditentukan untuk mencampurkan larutan 28 Deep freezer Nuarre Menjaga kekentalan dari

larutan, mendinginkan larutan, mengawetkan larutan

29 Centrifuge - Memisahkan bahan tersuspensi dari medianya

30 Kompor listrik

Gerhan t

Memanaskan bahan yang akan diuji 31 Automatic absorbtion spectrophoto meter Hitatch i 2000

Pengukuran serapan suatu sinar oleh atom dengan

menggunakan panjang gelombang 32 Biosafety

cabinet - Untuk mensterilkan alat ataubahan

2. Tabel hasil pengamatan bahan kimia

N

o Nama bahan Rumus kimia

Bobot moleku l Derajat kemurnia n Keteranga n lain


(11)

1 Natrium carbonat (Natrium karbonat) Na2CO3 105,99 g/mol Pro Analisis Serbuk, berwarna putih 2 Acetil acid

(Asam asetat) CH3COOH 60,059 g/mol Pro Analisis Cair, bersifat korosif 3 Magnesium oxydeheavy (Magnesium oksida) MgO 40,30 g/mol USP (United States Pharmaco pe) Serbuk berwarna putih 4 Kalium cloride

(Kalium klorida) KCl 74,55 g/mol Pro Analisis Serbuk berwarna putih 5 Amonium nitrate

(Amonium nitrat) NH4NO3 80,04 g/mol Pro Analisis Lunak berwarna putih 6 Saccharose reisnt

(Sukrosa) C12H22O11 342,30 g/mol Ph Eur, Ph Nord, NF Butiran padat berwarna putih 7 Natrium hydroxide

(Natrium hidroksida) NaOH 40,00 g/mol Pro Analisis Butiran dan berwarna putih 8 Amonium flouride

(Amonium Floride) NH4F 37,04 g/mol Pro Analisis Serbuk berwarna putih 9 Ammonia solution

(Amoniak) NH3 0,91 kg 25% Cair

10 Axelic acid dihydrate (Asam asetat) CH2O42OH 38,37 g/mol Pro Analisis Kristal 11 Hidrocloric acid

fuminglasm klorida (Asam Klorida)

HCl 1,19

g/mol

37% Cair

12 Asam oksalat C2H2O42+H2O 23,09 g/mol Pro Analisis Serbuk berwarna putih B. Pembahasan


(12)

1. Prinsip dan kegunaan alat-alat labolatorium

a. Alat yang terbuat dari bahan gelas

1) Buret adalah pipet berukuran panjang yang dilengkapi dengan kran untuk mengukur volume cairan yang akan dikeluarkan atau dipindahkan secara akurat sesuai dengan keinginan. Biasanya buret digunakan dalam titrasi. Ukuran buret bervariasi dari 10 sampai 50 mL terbagi kedalam skala 1/10 mL.

2) Pipet seukuran adalah pipet yang digunakan untuk memindahkan larutan atau zat cair dalam satu ukuran volume tertentu. Besarnya volume pipet bervariasi dari 1 mL sampai 100 mL. Tingkat kesalahannya kurang dari 0,01 mL.

3) Pipet tetes adalah pipet yang digunakan untuk memindahkan larutan dengan cara meneteskan larutan atau zat cair tanpa memperhatikan volumenya.

4) Volumetrick Falsk (Labu ukur) adalah labu gelas yang mempunyai volume tertentu, serta mempunyai leher dan mulut yang sangat kecil dibanding dengan labunya. Labu ukur digunakan untuk : a) mengencerkan larutan; b) menampung larutan atau zat cair dengan volume yang tepat; c) membuat larutan standar dengan tepat dan teliti. 5) Gelas ukur adalah tabung gelas berskala untuk mengukur volume

larutan suatu zat cair dengan tepat. Gelas ukur bermulut lebar dan bercucuk, lebar mulut sama dengan lebar alasanya. Standar devisiasinya kira-kira 1% dari volume yang sebenarnya.


(13)

6) Labu erlenmeyer adalah labu gelas untuk menampung larutan. Labu erlenmeyer ada yang beskala ada juga yang tidak, ada yang berpenutup ada juga yang tidak berpenutup. Biasanya digunakan untuk menampung larutan pada saat titrasi atau menampung larutan hasil destilasi. Labu erlenmeyer kebanyakan terbuat dari kaca karboksilat sehingga dapat dipanaskan di atas api atau autoklaf.

7) Labu didih (Labu Kjeldahl) adalah labu gelas yang digunakan untuk mendidihkan larutan. Biasanya digunakan untuk destruksi jaringan. Labu didih adalah alat labolatorium yang terbuat dari gelas (glass ware) yang berbentuk seperti labu dengan berbagai leher, yaitu ada yang single neck, doubel neck, dan tripel neck.

8) Labu destilasi adalah labu gelas untuk penyulingan (destilasi), misalnya penyulingan amoniak (NH3) pada analisis nitrogen. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

9) Kuvet (cuvet) adalah tabung gelas yang digunakan untuk menampung larutan yang akan diukur dengan spektrofotometer. Kuvet mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan lebih pendek.

10)Eksikator atau Deksikator adalah alat untuk menyimpan bahan atau benda supaya tetap kering , terutama bahan yang higroskopis. Eksikator berbentuk seperti sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya berisi silica gel.


(14)

11) Tabung reaksi adalah tabung gelas yang dipakai untuk mereaksikan zat. Tabung reaksi mempunyai variasi ukuran baik dari segi panjang ataupun diameternya.

12) Gelas arloji adalah cawan gelas berbentuk irisan bola yang digunakan sebagai alas untuk penguapan atau pengeringan zat terlarut. Gelas arloji tersedia dalam beberapa ukuran yang ditunjukkan oleh garis tengahnya, misalnya 76 mm, 100 mm, 150 mm.

b. Alat yang terbuat dari bahan porselin

1) Cawan porselin adalah cawan bercucuk yang dipakai untuk penguapan atau pengeringan padatan dalam bentuk tepung. Alat ini sering digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring dan menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk stabil.

2) Mortir adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselin tebal untuk menghancurkan zat dalam bentuk padatan. Mortir terbuat dari bahan porselin yang keras.

3) Sendok poreselin/spatula digunakan untuk mengaduk dan mengambil bahan kimia berbentuk tepung dan padatan.

c. Alat yang terbuat dari bahan karet

1) Filler adalah alat penyedot pipet yang terdiri dari bola karet yang dilengkapi dengan tiga cabang leher. Filler digunakan untuk menyedot dan mengeluarkan larutan yang berbahaya.


(15)

2) Prop atau tutup karet adalah tutup botol atau labu yang terbuat dari karet , kadang-kadang dilubangi untuk pipa destilasi.

d. Alat yang terbuat dari bahan besi

1) Statif adalah tiang besi yang digunakan untuk memegang buret atau gelas lainnya. Statif dilengkapi dengan manice dan klem.

2) Oven listrik digunakan untuk menghilangkan atau menguapkan air pada bahan-bahan yang akan digunakan.

3) Waterbath (penanggas air) digunakan untuk memanaskan larutan tanpa kontak langsung dengan sumber panas, atau mengeringkan alat-alat yang dalam keadaan basah.

4) PH-meter digunakan untuk mengukur tingkat kemasaman atau kebasaan larutan.

5) Timbangan Analitik adalah timbangan yang digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram. Biasanya digunakan untuk menimbang zat yang digunakan untuk membuat larutan standar primer.

6) DHL-meter adalah alat yang adapat mengukur daya hantar listrik. Dengan mengetahui besarnya DHL dapat diketahui secara garis besar jumlah mineral yang terkandung dalam air tersebut, jika DHL nya tinggi maka kandungan mineralnya juga tinggi dan juga sebaliknya jika DHL nya rendah makan kandungan mineralnya juga rendah.


(16)

7) Muffle furnace adalah alat untuk mengabukan sebuah bahan. Muffle furnace juga digunakan dalam banyak penelitian, misalnya oleh ahli kimia untuk menentukan berapa proporsi sampel yang mudah terbakar dan non-volatile.

8) Spectrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.

9) Flame fotometer adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada pengukuran besaran emisi sinar monokromatis spesifik pada panjang gelombang tertentu yang di pancarkan oleh suatu logam alkali atau alkali tanah pada saat berpijar dalam keadaan nyala.

10) Shaker adalah alat yang digunakan untuk mengaduk atau mencampur suatu larutan dengan larutan yang lain sehingga bersifat homogen dengan gerakan satu arah.

11) Deep Freezer adalah freezer yang berfungsi untuk membekukan / mengawetkan suatu bahan (-86ºC).

12) Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan suatu larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya centrifugal yang digerakkan oleh motor, yang berputar sampel cair dengan kecepatan tinggi.

13)Kompor induksi/listrik adalah kompor listrik yang bekerja dengan prinsip induksi sehingga kompor tidak akan mengeluarkan api tetapi tetap dapat memanaskan suatu zat. Kompor induksi ini diatur oleh


(17)

sebuah chip mikro kontroler yang menggunakan energi listrik. Teknologi ini diadaptasi dari teknologi permanen elektromagnetik dari Jerman.

14) Automtic absorbansion spectrofotometer/Spektrometri atomik adalah alat yang menggunakan metode pengukuran spektrum yang berkaitan dengan serapan dan emisi atom. Bila suatu molekul mempunyai bentuk spektra pita, maka suatu atom mempunyai spektra garis..

15) Bio safety cabinet adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi analisa khususnya yang bekerja di dalam ruang mikrobiolgi.

2. Hasil analisis bahan kimia dan kegunaannya

a. Natrium karbonat yang memiliki rumus molekul Na2CO3, adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna. Natrium karbonat dapat digunakan sebagai bahan baku kaca. Sebagai tambahan untuk kolam renang untuk menetralkan efek korosi dari klorin dan menaikkan pH, digunakan sebagai elektrolit, digunakan sebagai pelembut air dalam mencuci pakaian, menghilangkan minyak, oli, dan karat anggur, digunakan untuk membedakan ion logam yang lain, yang akan diendapkan dengan ion karbonat (dapat membedakan ion tembaga, besi, kalsium, seng, dan timbal). Selain itu dapat digunakan juga sebagai bahan tambahan


(18)

pangan yaitu sebagai pengatur keasaman, anti-lengket pada kue, pengembang, dan penstabil, digunakan juga dalam pembuatan pasta gigi, (sebagai pembentuk busa, abrasi, dan menaikkan pH mulut sementara). b. Asam Asetat (Acetic Acid) adalah senyawa kimia dengan rumus molekul

CH3COOH, berupa cairan jernih tak berwarna, berbau tajam dan berbau asam, larut dalam air, alkohol, dan eter. Bahan kimia ini memiliki titik didih 117,9oC pada tekanan 1 atm, dan pada konsentrasi tinggi akan menimbulkan korosi pada beberapa jenis logam. Asam Asetat biasa dikenal dengan Cuka dapur, dapat digunakan sebagai pembersih noda lantai yang membandel keramik, kloset dll.

c. Magnesium oxide heavy (Magnesium Oksida) memiliki rumus molekul MgO adalah suatu mineral padat higroskopis berwarna putih yang terjadi secara alami sebagai periklas dan merupakan sumber magnesium. Magnesium oksida dapat digunakan sebagai pencahar untuk jangka pendek. Terlalu seringg menggunakan magnesium oksida untuk pencahar dapat menyebabkan dehidrasi dan hilangnya elektrolit.

d. Kalium klorida senyawa kimia yang memiliki rumus molekul KCl adalah garam logam halida terdiri dari kalium dan klorida. Dalam keadaan murni itu tidak berbau. Memiliki vitreous kristal putih atau berwarna, dengan struktur kristal yang memotong mudah dalam tiga arah. Kalium klorida klorida kadang-kadang disebut sebagai "muriate dari potasium," terutama ketika digunakan sebagai pupuk. Sebagian besar kalium klorida digunakan untuk pembuatan pupuk, karena pertumbuhan banyak tanaman dibatasi


(19)

oleh asupan kalium. Sebagai bahan baku zat kimia ini digunakan untuk pembuatan kalium hidroksida, dan logam kalium. Hal ini juga digunakan dalam pengobatan, aplikasi ilmiah, pengolahan makanan, dan sebagai pengganti natrium-gratis untuk garam meja (natrium klorida). Kalium klorida pernah digunakan sebagai bahan pemadam api, digunakan dalam alat pemadam kebakaran portabel dan roda.

e. Amonium nitrat adalah senyawa yang tidak berbau, tidak berwarna dan merupakan garam kristal yang dihasilkan oleh reaksi amonia dan asam nitrat. Rumus kimia amonium nitrat adalah NH4NO3. Amonium nitrat merupakan komponen penting dari banyak campuran pupuk. Ammonium nitrate menyediakan nitrogen untuk tanaman, yang meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Sejumlah kecil amonium nitrat juga dijual sebagai aditif untuk bahan peledak pertambangan dan penggunaan nonpertanian lainnya.

f. Saccharosereisnt atau sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Penambahan sukrosa berfungsi sebagai sumber karbon. Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Proses fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme yang dapat memperoleh energi dari substrat sukrosa dengan melepaskan karbondioksida dan produk samping berupa senyawaan alkohol.


(20)

g. Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. NaOH banyak digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.

h. Amonium flouride memiliki rumus senyawa (NH4F) merupakan senyawa amonium yang berguna untuk bahan bakar dan bahan campuran pastagigi, detergen dan bahan lainnya. Amonium flouride memiliki sifat yang hampir sama dengan amonia lainnya.

i. Amonia solutiton adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Amonia yang digunakan sebagai obat obatan, bahan campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4)2SO4), bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl) pada baterai, asam nitrat (HNO3), zat pendingin, membuat hidrazin (N2H4) sebagai bahan bakar roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak , kertas pelastik, dan detergen dan pembersih alat perkakas rumah tangga.

j. Oxelic acid dihydrate (H2C2O4) atau Asam oksalat merupakan turunan dari asam karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C2H2O4 tidak berbau, higroskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna.


(21)

k. Hidrocloride acid atau asam klorida memiliki rumus molekul HCl. HCL biasa digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari besi atau baja. Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastic polyvinyl chloride atau PVC. HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan polyaluminium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku koagulan dan flokulan. Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah industri. Asam klorida digunakan dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange resin).

l. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat.

3. Merk yang sering dipakai pada alat-alat labolatorium

Alat-alat kimia yang digunakan memiliki merk atau brand tertentu, merek yang paling banyak digunakan atau paling banyak dipesan adalah merk Assistant, Pyrex, D&N, BINDER, HANNA, Mettler beledo, Thermolyn, Miltonroy Company, Jenway, Nuarre, Gerhant, dan Hittachi. Dan masih banyak lainnya. Untuk bahan gelas paling banyak digunakan adalah Pyrex dan Assistant. Merek ini merupakan merk yang diproduksi dari luar negeri. Merek-merek ini emiliki kelebihan dari ketahanan dan bahan yang digunakan. Merk ini mudah didapat ditoko ataupun di online shop.


(22)

4. Derajat kemurnian dan sifat bahan

Bahan kimia atau kemikalian yang sering digunakan dalam analisis kimia tersedia dalam bentuk padat atau cair dan dikemas dalam botol gelas atau botol plastik berwarna gelap. Bahan kima yang dibuat oleh pabrik umumnya mempunyai kemurnian yang berbeda-beda . derajat kemurnian bahan kimia yang dibuat dipabrik harus dicantumkan pada label botol kemasan bahan kimia tersebut. Beberapa derajat kemurnian kemikalian yang terkenal antara lain :

a. Comercial grade atau kemikalian teknik , umumnya tidak digunakan di labolatorium untuk analisis kimia tetapi digunakan secara besar-besaran dalam industri.

b. USP grade (United States Pharmacope) adalah bahan kimia yang dimurnikan agar lulus dari tes-tes tertentu atau tidak mengandung beberapa zat tertentu. Umumnya derajat kemurnian USP tidak setinggi CP grade. Tetapi dapat dipakai untuk keperluan labolatorium.

c. CP grade (chemical pare grade) bahan kimia dalam grade ini mempunyai derajat kemurnian lebih tinggi daripada USP grade.

d. Reagent grade, bahan kimia ini dihasilkan oleh pabrik dan tidak dimurnikan dan telah diuji untuk mwyakinkan bahwa kandungan zat tertentu berada di bawah batas maksimum sesuai ketetapan commite an analytical reagent of the american chemical society.


(23)

e. Primary standard grade atau sering disebut PA( pro Analisis) merupakan bahan kimia yang memenuhi semua persyaratan untuk membuat pereaksi atau standar analisis kimia. Kemurniannya mendekati 100 %.

Selain itu masih ada derajat kemurnian yang lain, misalnya : BP : British Pharmacopeia (Inggris)

DAB : Deutsches Arzneibuch (Jerman) IP : Pharmacopeia Of India ( India) JP : Japanese Pharmacopeiea (Jepang) Ph Eur : European Pharmacopeia (Eropa) Ph Franc : Pharmacopeia Francaise (Prancis) Ph Neid : Deutch Pharmacopeia ( Belanda)

f. Air dalam analisis kimia , air digunakan dalam jumlah relatif banyak oleh karena itu adanya zat terlarut didalam air dapat menimbulkan kesalahan relatif besar dalam analisis kima. Ada tiga macam derajat kemurnian air , yaitu : a) aqua-dm ,b) aquades dan c) aqua bides.

Derajat kemurnian dari bahan –bahan yang diamati adalah sebagai berikut : a. Natrium carboat/Natrium Karbonat (Na2CO3), memiliki bobot molekul

105,99 g/mol dan berupa serbuk dengan warna putih dan tidak berbau. Derajat kemurnian dari bahan ini adalah mendekati 100% atau yang biasa di tulis dengan PA ( pro analisis).

b. Acetic acid/Asam Asetat (CH3COOH) atau yang biasa disebut cuka dapur , memiliki bobot molekul 60,05 g/mol dengan sifat cair dan dapat


(24)

menyebabkan korosi dan berbau masam. Derajat kemurniannya mendekati 100% atau yang biasa ditulis dengan PA(pro anailisis).

c. Magnesium oxide heavy/ magnesium oksida (MgO) memiliki bobot molekul 40,30 g/mol. Berbetuk serbuk berwarna putih dan bersifat basa. Memiliki derajat kemurnian USP atau derajat kemurniannya jauh dibawah 100% dan lebih rendah dari CP grade.

d. Kalium cloride/ Kalium Klorida (KCl) memiliki bobot molekul 74,55 g/mol yang berupa serbuk berwarna putih. Memiliki derajat kemurnian mendekati 100% yang dituliskan dengan PA ( pro analisis).

e. Amonium nitrate (NH4NO3) memiliki bobot molekul 80,04 g/mol, dengan sifat lunak, dan berwarna putih. Amonium nitrate memiliki derajat kemurnian mendekati 100% atau dituliskan dengan PA( pro analisis). f. Saccharosereseint/ Sukrosa (C12H22O11) adalah sukrosa yang termasuk

dalam golongan disakarida. Sukrosa ini memiliki bobot molekul sebesar 342,30 g/mol dengan bentuk butiran padat berwarna putih. Dan memiliki derajat kemurnian Ph Eur ,Ph Nord dan NF.

g. Natrium hidroxide/Natrium Hidroksida (NaOH) memiliki bobot molekul 40,00 g/mol dan memiliki derajat kemurnian mendekati 100% tau PA ( pro analisis). Dengan kenampakan berupa butiran padat berwarna putih.

h. Amonium flouride/Amonium Floride (NH4F) memiliki bobot molekul 37.04 g/mol dengan derajat kemurnian PA( pro analisis) derajat kemurnian mendekati 100%, dengan kenampakan berupa serbuk berwarna putih.


(25)

i. Amonium solution/Amonia (NH3) adalah senyawa yang biasa digunakan untuk bahan campuran pupuk. Amonium solution ini bersifat cair dan berbau, dengan bobot molekul 0,91 g/mol dengan derajat kemurnian 25% atau biasa disebut USP grade.

j. Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat (CH2O42OH) memiliki sifat tidak berbau, berbentuk kristal putih, memilliki bobot molekul 38, 37 g/mol dan derajat kemurnian mendekati 100%.

k. Hidrocloric acid fuminglasm cloride/Asam Klorida (HCl) bersifat cair dan memiliki bobot molekul 1,19 g/mol dengan derajat kemurnian 37% atau setara dengan CP grade.

l. Asam oksalat ( C2H2O42+H2O) bersifat padat serbuk dengan warna putih dan bobo molekul 23,09% dengan derajat kemurnian PA (pro analisis) atau mendekati 100%.


(26)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Peralatan labolatorium dibagi menjadi bebrapa jenis berdasarkan bahan pembuatnya seperti bahan gelas ( Buret, Pipet seukuran, Pipet tetes, Labu ukur, Gelas ukur , Labu Erlenmeyer, Labu didih, Labu destilasi, Kuvet, Eksikator atau Destilator, Tabung reaksi, dan Gelas Arloji), bahan porselin ( Cawan Porselin, Martir, dan Sendok Porselin/ Spatula), bahan karet ( Filler dan Prop), dan bahan logam ( Statif, Oven Listrik, Waterbath, PH-meter, Timbangan Analitik, DHL-meter, Muffle Furnance, SpectrofotoDHL-meter, FlamefotoDHL-meter,Shaker, Deep Freezer, Centrifuge, Kompor Listrik, Automatic Absorbtion Spectrophometer, dan Biosafety Cabinet).

Selain alat terdapat beberapa bahan kimia yaitu Natrium Carbonat/Natrium Karbonat, Acetil Acid/Asam Asetat, Magnesium Oxideheavy/Magnesium Oksida, Kalium Chlorid/Kalium Klorida, Amonium Nitrate/Amonium Nitrat, Saccharosereisnt/Sukrosa, Natrium Hydroxide/Natrium Hidroksida, Amonium Flouride, Ammonia Solution/Amonia, Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat, Hidrocloric acid fuming lasm klorida/Asam Klorida, dan Asam Oksalat).


(27)

Dalam melakukan praktikum para praktikan harus teliti dalam mengamati fungsi-fungsi tiap alat dan berhati-hati karena peralatan tersebut mudah pecah karena terbuat dari kaca yang tipis. Dan bagi praktikan yang akan memegang botol bahan kimia disarankan menggunakan sarung tangan dan menjaga keselamatan.


(1)

4. Derajat kemurnian dan sifat bahan

Bahan kimia atau kemikalian yang sering digunakan dalam analisis kimia tersedia dalam bentuk padat atau cair dan dikemas dalam botol gelas atau botol plastik berwarna gelap. Bahan kima yang dibuat oleh pabrik umumnya mempunyai kemurnian yang berbeda-beda . derajat kemurnian bahan kimia yang dibuat dipabrik harus dicantumkan pada label botol kemasan bahan kimia tersebut. Beberapa derajat kemurnian kemikalian yang terkenal antara lain :

a. Comercial grade atau kemikalian teknik , umumnya tidak digunakan di labolatorium untuk analisis kimia tetapi digunakan secara besar-besaran dalam industri.

b. USP grade (United States Pharmacope) adalah bahan kimia yang dimurnikan agar lulus dari tes-tes tertentu atau tidak mengandung beberapa zat tertentu. Umumnya derajat kemurnian USP tidak setinggi CP grade. Tetapi dapat dipakai untuk keperluan labolatorium.

c. CP grade (chemical pare grade) bahan kimia dalam grade ini mempunyai derajat kemurnian lebih tinggi daripada USP grade.

d. Reagent grade, bahan kimia ini dihasilkan oleh pabrik dan tidak dimurnikan dan telah diuji untuk mwyakinkan bahwa kandungan zat tertentu berada di bawah batas maksimum sesuai ketetapan commite an analytical reagent of the american chemical society.


(2)

e. Primary standard grade atau sering disebut PA( pro Analisis) merupakan bahan kimia yang memenuhi semua persyaratan untuk membuat pereaksi atau standar analisis kimia. Kemurniannya mendekati 100 %.

Selain itu masih ada derajat kemurnian yang lain, misalnya : BP : British Pharmacopeia (Inggris)

DAB : Deutsches Arzneibuch (Jerman) IP : Pharmacopeia Of India ( India) JP : Japanese Pharmacopeiea (Jepang) Ph Eur : European Pharmacopeia (Eropa) Ph Franc : Pharmacopeia Francaise (Prancis) Ph Neid : Deutch Pharmacopeia ( Belanda)

f. Air dalam analisis kimia , air digunakan dalam jumlah relatif banyak oleh karena itu adanya zat terlarut didalam air dapat menimbulkan kesalahan relatif besar dalam analisis kima. Ada tiga macam derajat kemurnian air , yaitu : a) aqua-dm ,b) aquades dan c) aqua bides.

Derajat kemurnian dari bahan –bahan yang diamati adalah sebagai berikut : a. Natrium carboat/Natrium Karbonat (Na2CO3), memiliki bobot molekul

105,99 g/mol dan berupa serbuk dengan warna putih dan tidak berbau. Derajat kemurnian dari bahan ini adalah mendekati 100% atau yang biasa di tulis dengan PA ( pro analisis).

b. Acetic acid/Asam Asetat (CH3COOH) atau yang biasa disebut cuka dapur ,


(3)

menyebabkan korosi dan berbau masam. Derajat kemurniannya mendekati 100% atau yang biasa ditulis dengan PA(pro anailisis).

c. Magnesium oxide heavy/ magnesium oksida (MgO) memiliki bobot molekul 40,30 g/mol. Berbetuk serbuk berwarna putih dan bersifat basa. Memiliki derajat kemurnian USP atau derajat kemurniannya jauh dibawah 100% dan lebih rendah dari CP grade.

d. Kalium cloride/ Kalium Klorida (KCl) memiliki bobot molekul 74,55 g/mol yang berupa serbuk berwarna putih. Memiliki derajat kemurnian mendekati 100% yang dituliskan dengan PA ( pro analisis).

e. Amonium nitrate (NH4NO3) memiliki bobot molekul 80,04 g/mol, dengan

sifat lunak, dan berwarna putih. Amonium nitrate memiliki derajat kemurnian mendekati 100% atau dituliskan dengan PA( pro analisis). f. Saccharosereseint/ Sukrosa (C12H22O11) adalah sukrosa yang termasuk

dalam golongan disakarida. Sukrosa ini memiliki bobot molekul sebesar 342,30 g/mol dengan bentuk butiran padat berwarna putih. Dan memiliki derajat kemurnian Ph Eur ,Ph Nord dan NF.

g. Natrium hidroxide/Natrium Hidroksida (NaOH) memiliki bobot molekul 40,00 g/mol dan memiliki derajat kemurnian mendekati 100% tau PA ( pro analisis). Dengan kenampakan berupa butiran padat berwarna putih.

h. Amonium flouride/Amonium Floride (NH4F) memiliki bobot molekul 37.04 g/mol dengan derajat kemurnian PA( pro analisis) derajat kemurnian mendekati 100%, dengan kenampakan berupa serbuk berwarna putih.


(4)

i. Amonium solution/Amonia (NH3) adalah senyawa yang biasa digunakan

untuk bahan campuran pupuk. Amonium solution ini bersifat cair dan berbau, dengan bobot molekul 0,91 g/mol dengan derajat kemurnian 25% atau biasa disebut USP grade.

j. Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat (CH2O42OH) memiliki sifat tidak

berbau, berbentuk kristal putih, memilliki bobot molekul 38, 37 g/mol dan derajat kemurnian mendekati 100%.

k. Hidrocloric acid fuminglasm cloride/Asam Klorida (HCl) bersifat cair dan memiliki bobot molekul 1,19 g/mol dengan derajat kemurnian 37% atau setara dengan CP grade.

l. Asam oksalat ( C2H2O42+H2O) bersifat padat serbuk dengan warna putih dan

bobo molekul 23,09% dengan derajat kemurnian PA (pro analisis) atau mendekati 100%.


(5)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Peralatan labolatorium dibagi menjadi bebrapa jenis berdasarkan bahan pembuatnya seperti bahan gelas ( Buret, Pipet seukuran, Pipet tetes, Labu ukur, Gelas ukur , Labu Erlenmeyer, Labu didih, Labu destilasi, Kuvet, Eksikator atau Destilator, Tabung reaksi, dan Gelas Arloji), bahan porselin ( Cawan Porselin, Martir, dan Sendok Porselin/ Spatula), bahan karet ( Filler dan Prop), dan bahan logam ( Statif, Oven Listrik, Waterbath, PH-meter, Timbangan Analitik, DHL-meter, Muffle Furnance, SpectrofotoDHL-meter, FlamefotoDHL-meter,Shaker, Deep Freezer, Centrifuge, Kompor Listrik, Automatic Absorbtion Spectrophometer, dan Biosafety Cabinet).

Selain alat terdapat beberapa bahan kimia yaitu Natrium Carbonat/Natrium Karbonat, Acetil Acid/Asam Asetat, Magnesium Oxideheavy/Magnesium Oksida, Kalium Chlorid/Kalium Klorida, Amonium Nitrate/Amonium Nitrat, Saccharosereisnt/Sukrosa, Natrium Hydroxide/Natrium Hidroksida, Amonium Flouride, Ammonia Solution/Amonia, Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat, Hidrocloric acid fuming lasm klorida/Asam Klorida, dan Asam Oksalat).


(6)

Dalam melakukan praktikum para praktikan harus teliti dalam mengamati fungsi-fungsi tiap alat dan berhati-hati karena peralatan tersebut mudah pecah karena terbuat dari kaca yang tipis. Dan bagi praktikan yang akan memegang botol bahan kimia disarankan menggunakan sarung tangan dan menjaga keselamatan.