4.3. Principal Component Analysis PCA
Hubungan antara parameter fisika sedimen dengan nilai akustik dianalisis dengan menggunakan Principal Component Analysis PCA, untuk melihat
seberapa besar keterkaitan antara satu parameter dengan parameter yang lain. Parameter fisik sedimen yang digunakan dalam analisis ini meliputi komposisi
sedimen pasir, lanau, dan liat, sedangkan untuk parameter akustik meliputi nilai SV E1 dan E2, SS dan EL Echo Level.
Analisis komponen utama yang dilakukan terhadap data pengamatan di perairan Kepulauan Seribu dapat menjelaskan keragaman data sampai 82,12
sehingga interpretasi analisis komponen dianggap mewakili keadaan yang terjadi tanpa mengurangi informasi yang banyak dari data Gambar 27.
Sumbu faktor 1 F1 dan faktor 2 F2 dipilih untuk menggambarkan peubah- peubah baru yang akan menjelaskan komponen utama karena kontribusi hasil
penjumlahan antara keduanya lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan antara F1 dan F3 atau F2 dan F3. Perlu diketahui bahwa besarnya sudut yang
terbentuk dari dua variabel dalam satu sumbu faktor mengindikasikan besarnya perbedaan antara kedua variabel tersebut.
Hasil analisis komponen utama parameter fisik sedimen dan nilai hidroakustik terhadap komposisi substrat dan nilai hambur balik dasar perairan
memperlihatkan bahwa kontribusi terhadap sumbu utama F1, F2 sebesar 86,70. Sebagian besar informasi terpusat pada sumbu 1 F1 yang menjelaskan
64,63 dari ragam total. Sumbu 2 F2 menjelaskan 22,07 dari ragam total. Komponen yang memberikan kontribusi pada sumbu 1 negatif meliputi:
partikel pasir, hambur balik pertama E1, hambur balik ke dua E2, SS dan EL,
sedangkan sumbu 1 positif meliputi partikel lanau, dan liat. Komponen yang memberikan kontribusi pada sumbu 2 negatif partikel liat, lanau, hambur balik
pertama E1, hambur balik ke dua E2, SS dan EL, sedangkan sumbu 2 positif meliputi partikel pasir.
Analisis komponen utama tipe substrat yang meliputi, PCA untuk keterkaitan parameter fisik sedimen dan nilai hidroakustik dan penyebaran stasiun
pengamatan pada sumbu F1 dan F2 dapat dilihat pada Gambar 27 dan 28.
Gambar 27. PCA untuk Parameter Fisik Sedimen dan Nilai Hidroakustik
Projection of the cases on the factor-plane 1 x 2
1
2 3
4 5
6 7
8
9
-7 -6
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4 Factor 1: 64,63
-3,5 -3,0
-2,5 -2,0
-1,5 -1,0
-0,5 0,0
0,5 1,0
1,5 2,0
2,5 3,0
F ac
to r
2: 2
2, 07
Kelompok I Kelompok II
Kelompok III Kelompok IV
Gambar 28. Penyebaran Stasiun Pengamatan pada Sumbu F1 dan F2
Berdasarkan hasil yang diperoleh seperti yang terlihat pada Gambar 28 maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat empat tipe substrat, seperti pada Tabel 7.
Tabel 7. Hubungan antara Parameter Fisika Sedimen dan Nilai Akustik dianalisis dengan menggunakan Principal Component Analysis PCA
Klasifikasi Penyebaran Stasiun
pada Sumbu F1 dan F2 Keterangan
Kelompok 1 Stasiun 1, 2, dan 6
Stasiun substrat pasir berlumpur dengan komposisi fraksi pasir yang
lebih besar dari kelompok 2, ditandai dengan nilai SV, SS tertinggi, dan
memiliki nilai echo level yang besar dari kelompok 2
Kelompok 2 Stasiun 3, 4 dan 5
Stasiun substrat pasir berlumpur dengan komposisi fraksi pasir yang
lebih besar dari kelompok 1, ditandai dengan nilai SV, SS yang lebih
rendah dari kelompok 1, dan memiliki nilai echo level tinggi
Kelompok 3 Stasiun 7
Stasiun substrat pasir dengan komposisi fraksi pasir yang lebih
besar dari kelompok 4 dan liat terkecil ditandai dengan nilai SV, SS dan echo
level tertinggi diantara stasiun lainnya
Kelompok 4 Stasiun 8 dan 9
Stasiun substrat pasir dengan komposisi fraksi pasir terbesar
diantara stasiun lainnya, ditandai dengan nilai SV, SS, dan echo level
yang lebih kecil dari kelompok 3.
50
5. KESIMPULAN DAN SARAN