Metode Akustik untuk Klasifikasi Dasar Perairan
membatasi ruang lingkup penginderaan optik. Banyak penelitian yang menggunakan sonar untuk memetakan dasar laut dan menentukan sifat fisik dari
sedimen itu sendiri, selain itu sonar dengan frekuensi tinggi mampu mengukur dan mengetahui relief dasar laut. Side Scan Sonar SSS juga digunakan untuk
menggambarkan dasar laut, selain itu dapat pula digunakan mengukur batimetri dengan menggunakan teknik interferometrik Jackson and Richardson, 2001.
Metode akustik untuk klasifikasi dasar perairan menggunakan sinyal hambur balik acoustic backscatter untuk memperkirakan kekerasan hardness atau E2
dari dasar laut, dan pengukuruan terhadap waktu lamanya echo kembali untuk memperkirakan kekasaran roughness atau E1 dasar laut. Jenis echosounder yang
digunakan memiliki beamwidth 12-75 agar mendapatkan informasi mengenai
kekerasan dan kekasaran Siwabessy, 2005. Kekasaran permukaan dasar laut merupakan variabel penting dalam
kaitannya dengan intensitas backscatter akustik dengan frekuensi tinggi. Pengaruh dari kekasaran pada intensitas backscatter bervariasi tergantung tipe, magnitudo,
dan orientasi dari kekasaran dasar perairan Flood and Ferrini, 2005. Pantulan sinyal akustik di permukaan dasar laut terhadap dasar perairan yang heterogen
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Pantulan Sinyal Akustik terhadap Dasar Perairan yang Heterogen
Bentuk echo yang dipantulkan akan sangat bergantung dengan kekerasan dan kekasaran dasar laut. Permukaan sedimen yang kasar akan memantulkan energi
hambur balik yang lebih dibandingkan pada permukaan sedimen yang halus, sehingga permukaan yang lebih kasar akan menghasilkan puncak yang rendah dan
ekor yang lebih panjang dibandingkan dengan permukaan sedimen yang halus dengan komposisi yang sama Siwabessy, 2005.
Hubungan lain yang dapat dijelaskan antara kekasaran roughness atau E1 dan kekerasan hardness atau E2 dapat memperlihatkan jenis atau tipe sedimen
yang terdapat di suatu perairan dimana semakin besar kedua nilai tersebut maka jenis sedimen pada suatu perairan sebagian besar berupa substrat keras. Hubungan
kekasaran dan kekerasan pantulan dasar perairan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Pantulan Dasar Perairan First Echo E1 dan Second Echo E2 Hamilton 2001 dalam Siwabessy, 2005
Adapun hubungan pantulan dasar perairan terhadap tipe dasar perairan yang berbeda batu, kerikil, pasir dan lumpur ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Hubungan Sudut Datang dan Pantulan Dasar berbagai Tipe Dasar Perairan