Pemotretan Objek Mikroskop Perekaman visual profil tanah dan objek mikroskop dengan menggunakan teknologi fotografi

24 dengan ruang tajam yang diinginkan. Berdasarkan perhitungan ruang tajam yang dilakukan di situs tersebut, didapatkan diafragma yang bernilai F8 jarak ruang tajam antara 1.187 – 1.870 meter cocok untuk mendapatkan jarak ruang tajam 1,8 meter.

4.4 Pemotretan Objek Mikroskop

Objek yang dilihat pada mikroskop perlu dipotret agar dapat terdokumentasi dengan baik. Mikroskop yang biasa digunakan untuk memotret obyek melalui mikroskop adalah mikroskop trinokular. Mikroskop ini memiliki lubang pengamatan berjumlah tiga. Dua lubang untuk mata pengamat dan satu lubang untuk kamera. Kamera ini dapat langsung dihubungkan ke layar monitor sehingga selain pengamat dapat melihat langsung objek seperti apa yang diamati. Namun, mikroskop ini memiliki harga yang mahal dan resolusi kamera rendah. Hasil pemotretan objek mikroskop disajikan pada Gambar 9 dan 10. Pemotretan objek pada mikroskop tidak mengalami kesulitan yang banyak dibandingkan memotret profil. Hal ini dikarenakan cahaya dari mikroskop dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan. Kendala pada pemotretan di mikroskop adalah pada posisi lensa dengan lubang pandang mikroskop. Posisi yang kurang tepat pada lubang pandang akan mengakibatkan kurang tepatnya objek yang dapat ditangkap dari lubang intip mikroskop dan mengganggu hasil pemotretan pada mikroskop. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10. Penempatan yang tepat akan menghasilkan gambar yang lebih baik, seperti pada Gambar 9. Kamera DSLR pada saat ini bisa langsung terhubung dengan komputer langsung dengan menggunakan kabel yang tersedia saat membeli kamera. Hal ini dapat mempermudah pengamat dalam melihat objek pada mikroskop. Selain itu, dengan cara demikian dapat dijadikan sebagai bahan ajar saat perkuliahan dan praktikum yang berhubungan dengan mikroskop. Diafragma aperture kamera untuk pemotretan melalui mikroskop diatur pada diafragma maksimum diafragma dengan nilai paling kecil. Hal ini dikarenakan ruang tajam pada mikroskop sangat pendek sehingga diafragma dengan nilai maksimum lebih tepat digunakan. Untuk mendapatkan fokus, gunakan fokus manual karena fokus otomatis kurang dapat bekerja baik pada 25 jarak sempit. Selain itu, fokus dapat diatur melalui pengaturan fokus pada mikroskop sendiri. Hasil pemotretan fauna tanah Acari disajikan pada Gambar 11 dan 12. Pada Gambar 11 Acari difotopada kondisi tanpa adanya pengubahan filter. Untuk memperjelas hasil gambar maka dilakukan maka dilakukan pengubahan filter sehingga gambar Acari menjadi lebih jelas yang dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 memperlihatkan dengan jelas bagian – bagian dari Acari. 26 Gambar 9: Foto mineral Augit yang difoto dengan tepat melalui mikroskop objek difoto dengan perbesaran 10X. Gambar 10: Foto mineral Augit difoto dengan penempatan lensa yang kurang tepat objek difoto dengan perbesaran 10X. 27 Gambar 11: Foto fauna tanah Acari tanpa pengubahan filter objek difoto dengan perbesaran 4X Gambar 12: Foto fauna tanah Acari dengan pengubahan filter objek difoto dengan perbesaran 4X 28 Gambar 13: Foto mineral plagioklas yang difoto dengan filter cross nikol perbesaran 10X. Gambar 14: Foto mineral plagioklas difoto dengan filter cross nikol 29 V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan