2
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dalam memotret suatu profil tanah dan objek mikro melalui lubang pandang mikroskop serta untuk
mempelajari cara – cara terbaik pengambilan foto profil tanah dan objek pada mikroskop sehingga didapatkan gambar profil tanah dan objek mikroskop yang
sesuai dengan kondisi yang sama seperti yang dilihat mata dan profil tanah dideskripsikan di lapang.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tanah
Profil tanah atau penampang tanah digunakan untuk mempelajari sifat – sifat morfologi tanah. Pembuatan profil tanah hendaknya dibuat pada tempat
representatif dari seluruh cakupan wilayah yang dipelajari. Profil tanah dibuat dengan cara menggali tanah dengan ukuran tertentu dengan persyaratan lokasi
tertentu. Selain dari profil tanah, pengamatan tanah dapat dilakukan pada singkapan
tanah dipinggir jalan atau bekas galian tanah. Sebelum dilakukan pengamatan, singkapan atau galian tanah yang telah lama perlu dilakukan penyegaran terlebih
dahulu dengan mengupas sekitar 10 sampai 25 cm pada permukaan penampang. Pengamatan tanah harus dilakukan pada penampang tanah yang segar.
Profil tanah yang sesuai untuk studi genesis dan klasifikasi tanah adalah profil yang dibuat pada tempat alami yang belum dirusak oleh aktivitas manusia.
Untuk menghindari hal – hal yang tidak alami, profil tanah hendaknya: 1. Jauh dari jalan besar atau saluran air untuk menghindari adanya bekas
urugan atau galian saat pembuatan jalan atau saluran air. 2. Bukan bekas jalan setapak, timbunan tanah, bekas bangunan, tempat
pembuangan sampah, dan sebagainya. Untuk menghindari pemadatan artifisial.
3. Tidak terlalu dekat dengan pohon yang besar karena perakaran pohon dapat menyulitkan pembuatan profil tanah.
Pengamatan yang teliti perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa lokasi tersebut benar – benar alami. Ciri – ciri tanah yang sudah terganggu adalah sebagai
berikut: 1. Horisonisasi tanah sudah tidak teratur, lapisan gelap dan lapisan – lapisan
lainnya sudah terbalik – balik. 2. Ditemukannya artefak seperti bongkahan arang, bekas pembakaran, ada
benda – benda asing seperti: pecahan batu bata, pecahan kaca, pecahan genting, dan sebagainya Suwardi dan Hidayat, 2000.
4
2.2 Karakteristik Latosol