kockiana merupakan tanaman merambat yang digunakan pada pergola yang terdapat pada area pintu masuk utama entrance, dengan warna yang mencolok
dari bunganya. Pada saat awal berbunga warna bunganya adalah kuning, namun kemudian perlahan berubah menjadi kemerahan. Bunga yang mekar akan
mendominasi tanaman secara keseluruhan dan bunganya akan memenuhi tajuk pergola.
4. Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor
Tujuan Proyek Proyek taman rumah berlokasi di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin,
Bogor. Proyek ini termasuk dalam kategori proyek landscape residence yang ditangani oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia. Tujuan dari proyek ini
adalah untuk merancang dan melakukan penataan redesign pada taman sebuah rumah.
Tahapan Kegiatan Perancangan Tahapan kegiatan yang dikerjakan pada proyek perancangan lanskap taman
rumah ini melalui proses perancangan seperti terlihat pada diagram Gambar 62. Pada saat magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap awal perancangan
yaitu pada tahap preliminary concept design dan schematic design.
Gambar 62 Tahapan kegiatan perancangan taman rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Desain skematik
schematic design
Konsep desain awal Preliminary concept
design Persiapan
Inventarisasi Analisis
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan pada penanganan suatu proyek, dilakukan berbagai persiapan yang berhubungan dengan teknis dan
urusan administrasi proyek. Pertemuan pertama klien dengan pihak perusahaan ECI terjadi pada tahap ini. Klien menyampaikan keinginannya akan tapak yang
akan dirancang dan masalah yang terdapat pada tapak. Klien menginginkan adanya rancangan kembali redesign pada taman rumahnya. Rancangan yang
diinginkan dari kien adalah rancangan taman yang meningkatkan privasi, kenyamanan dan keindahan pada tapak. Estimasi waktu penyelesaian proyek,
penyelesaian gambar sampai final produk hasil perancangan dibicarakan pada tahap ini dengan tujuan agar kedua belah pihak, yaitu klien dan perusahaan di
masa mendatang tidak terjadi kerugian dan kesalahpahaman pada pelaksanaan proyek. Peta dasar base plan dari taman rumah diperoleh dari klien pada tahap
ini, disajikan pada Gambar 63.
Gambar 63 Peta dasar taman rumah di Jalan Bambu Raya,Taman Yasmin, Bogor Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan ECI tidak hanya pada tahap perancangan saja, namun sampai pada tahap pelaksanaan. Sesuai dengan
keinginan klien, proyek ini memiliki waktu yang tergolong sempit untuk proses perancangan sampai dengan pelaksanaan, yaitu dengan waktu ± 4 bulan. Pada saat
ini proyek ini telah selesai dilaksanakan. b.
Inventarisasi Data Tapak Taman rumah ini terletak di Jalan Bambu Raya No.2 Perumahan Taman
Yasmin, Bogor. Kondisi eksisting rumah ini adalah telah memiliki taman pada bagian depan dan samping rumahnya. Taman eksisting yang ada hanya berupa
lahan yang ditutupi oleh rumput dan ditumbuhi oleh beberapa jenis pohon dengan tata letak yang tidak teratur. Pada tahap ini dilakukan juga site photos sebagai
gambaran awal dari tapak yang akan dirancang. Pada taman terdapat eksisting hard material Gambar 64 yaitu pagar,
satu kursi taman dan steping stone yang terbuat dari batu kerikil berwarna krem dan batu kerikil berwarna hitam. Kondisi eksisting pagar memberikan kesan
sangat terbuka karena terbuat dari perpaduan tembok batu bata dengan pagar besi berwarna hitam diatasnya. Pagar tembok batu bata berfungsi juga sebagai planter
box yang ditanami oleh Neomarica longifolia.
Gambar 64 Hard material eksisting pada tapak
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Vegetasi eksisting yang ada pada taman bervariasi dan cukup banyak, dari
mulai jenis penutup tanah, semak, sampai dengan pohon Gambar 65. Jenis penutup tanah yang dijumpai pada tapak adalah Axonopus compressus, Bromelia
sp., Aglaonema sp., Sansevieria trifasciata, Palisota barteri, dan Ophiopogon Pagar rumah Kursi taman
Steping stone
Jaburan. Selanjutnya semak yang ditemui di tapak adalah Neomarica longifolia, Euphorbia milii dan Rhapis excelsa. Jenis pohon yang ada di tapak adalah Pinus
merkusii, Manilkara kauki, dan pohon mangga.
Gambar 65 Soft material eksisting pada tapak
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Bentuk topografi pada tapak ini relatif datar dan tidak terdapat gelombang.
Kondisi eksisting taman rumah secara keseluruhan terlihat pada Gambar 66.
Gambar 66 Kondisi eksisting taman rumah secara keseluruhan
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Manilkara kauki
Rhapis excelsa Axonopus sp. Neomarica sp.Sansevieria trifasciata Euphorbia milii
Palisota barteri Aglaonema
sp.
c. Analisis Tapak
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil inventarisasi pada tapak, maka perusahaan ECI melakukan analisis untuk mengevaluasi kondisi tapak secara
keseluruhan. Kondisi eksisting taman rumah belum tertata dengan baik oleh karena itu perlu dilakukan penataan dan perancangan pada taman rumah ini baik
dari hard material ataupun soft material-nya. Berdasarkan hasil analisis yang disesuaikan dengan konsep rancangan
taman, bentuk eksisting pagar yang terbuat dari besi memberikan kesan pandang yang transparan dan tidak aman bagi pemilik rumah. Oleh karena itu bentuk pagar
dirancang ulang dengan bentuk struktur yang tertutup penuh untuk memberikan kesan privat dan aman.
Hard material lainnya yang terdapat pada taman rumah adalah satu kursi taman besi yang telah ada dari awal. Kursi ini dapat digunakan kembali pada
taman dengan peletakan yang disesuaikan dengan rancangan yang dibuat. Steping stone batu kerikil berwarna krem tetap dipertahankan untuk meminimalisir biaya
yang dikeluarkan klien. Steping stone ini memiliki bentukan bergelombang pada bagian ujungnya dan motif unik berbentuk bintang laut diatasnya disusun secara
geometrik sebagai akses utama untuk berjalan di taman. Selanjutnya jenis steping stone batu kerikil berwarna hitam yang berbentuk persegi, digunakan sebagai jalur
sirkulasi sekunder pada eksisting taman dihilangkan. Untuk menciptakan kesan alami natural pada tapak maka pada
rancangan taman dibuat kolam air sebagai salah satu tambahan hard material pada taman. Selanjutnya untuk menambah kenyamanan pada tapak maka
ditambah gazebo dan small plaza sebagai tempat untuk beristiraat dan tempat menikmati taman bagi klien pemilik rumah.
Walaupun jenis vegetasi yang ada pada tapak banyak, namun jumlah dari masing- masing jenis sangat sedikit. Oleh karena itu berdasarkan hasil analisis
maka hanya beberapa jenis vegetasi saja yang dipertahankan seperti Axonopus compressus, Pinus merkusii, Manilkara kauki, dan Rhapis excelsa. Dilakukan
penambahan penanaman berbagai jenis tanaman pada rancangan yang baru khususnya penutup tanah dan semak untuk menciptakan kesan natural. Hal ini
juga dilakukan untuk mendukung terciptanya suasana yang diinginkan yaitu tropical garden dengan mass planting.
Kondisi eksisting tapak yang tergolong datar menjadikan tidak banyak dilakukan cut and fill pada tapak, hanya pada area yang akan dijadikan kolam
dilakukan penggalian. d.
Konsep desain awal preliminary concept design Konsep utama dari perancangan taman rumah ini adalah menciptakan
taman yang alami natural, aman dan nyaman. Hal ini sesuai dengan keinginan klien. Hal ini karena klien menginginkan sebuah taman privat yang tidak
mendapatkan gangguan dari luar rumah untuk kenyamanan dan keamanan. Sesuai dengan konsep yang akan diangkat dalam perancangan yaitu alami
natural, aman dan nyaman maka perlu adanya perpaduan kombinasi antara soft material dan hard material pada taman. Suasana alami dapat dimunculkan dengan
menghadirkan unsur-unsur alam seperti air, lawn, bebatuan batu apung, water sprout dan penggunaan tanaman dalam jumlah yang banyak mass planting juga
menghadirkan vertical garden pada taman. Untuk konsep aman diwujudkan dengan adanya pagar sebagai screen,, baik berupa natural screen ataupun
perpaduan keduanya. Natural screen yang dimaksud adalah screen dari penataan tanaman pada taman. Suasana nyaman dimunculkan dengan adanya small plaza
dan gazebo sebagai tempat beristirahat. Preliminary concept design ini langsung menjadi final concept design
karena klien langsung setuju dengan konsep yang disampaikan pihak perusahaan. Setelah tahap ini selesai maka dilanjutkan pada tahap schematic design. Pada
tahap preliminary concept design produk yang dihasilkan adalah: 1
images design inspirations, dan
2 image of soft-landscape element.
1 images design inspirations dibuat untuk memberikan gambaran kepada klien
mengenai konsep perancangan. Images design inspirations yang akan
digunakan pada perancangan taman rumah dapat dilihat pada Gambar 67.
2 image of soft-landscape element pada Gambar 68 menunjukan penggunaan
tanaman yang dapat digunakan dan ditanam secara masal pada rancangan. Selain konsep alami, aman dan nyaman, terdapat konsep pendukung untuk
rancangan taman yang dibuat, yaitu konsep mass planting, tropical garden dan pemeliharaan yang mudah dan murah easy maintenance untuk taman
rumah ini.
Gambar 67 Images design inspirations Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Gambar 68 Image of soft-landscape element Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
e. Schematic Design
Pada tahap schematic design produk yang dihasilkan berupa plan view dan section view. Gambar plan view Gambar 69 dan section view Gambar 70
dibuat secara manual dengan freehand dan teknik pewarnaan menggunakan marker. Plan view dibuat untuk menunjukan skematik rancangan pada taman
kepada klien dan hubungan antar ruang yang ada pada tapak.
Gambar 69 Plan View Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Gambar 70 Section View
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Pagar didesain dengan tembok penuh dan dibuat lebih tinggi dari kondisi awal untuk memunculkan privasi sesuai keinginan klien. Bahan yang digunakan
untuk pagar adalah batu sungai potong. Gerbang dirancang dengan menggunakan perpaduan bahan kayu dan rangka baja. Gambar 71 menunjukan desain pagar dan
gerbang rumah.
Gambar 71 Desain pagar dan gerbang rumah
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Tata hijau Kelompok dan jenis tanaman yang digunakan untuk perancangan taman
rumah ini terdapat pada Tabel 10. Mass planting menjadi konsep penanaman tanaman taman rumah ini. Pada Gambar 72 terdapat gambar kondisi tapak setelah
melalui tahap pelaksanaan. Tabel 10 Kelompok tanaman yang berada taman rumah
No. Nama latin Nama lokal
Kategori 1.
Axonophus compressus Rumput paetan
Penutup tanah 2.
Asparagus sp. Asparagus
Penutup tanah 3.
Asplenium nidus Kadaka
Penutup tanah 4.
Bromelia sp. Bromelia
penutup tanah 5.
Sanseviera sp. Kaktus kodok
penutup tanah 6.
Philodendron sp. Daun pilo
Tanaman merambat 7.
Agave attenuata Siklok
Semak 8.
Alpinia zerumbet Alpinia
Semak 9.
Costus wrythrophyllus Pacing
Semak 10.
Costus sp. ‘red rose‟ Pacing
Semak 11.
Heliconia sp. Pisang hias
Semak 12.
Rhapis exelsa Palem wregu
Palem 13.
Dracaena sanderiana cultivar
Drasena Perdu
14. Pinus merkusii
Pinus Pohon
15. Manilkara kauki
Sawo kecik Pohon
16. Bismarckia nobilis
Palem bismarckia Palem
Gambar 72 Kondisi taman rumah setelah tahap pelaksanaan Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
5. Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor, Bogor