Proses perancangan pertamanan di PT. Envirospace Consultants Indonesia

(1)

HANNI ADRIANI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi “Proses Perancangan Pertamanan di PT. Envirospace Consultants Indonesia ” adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, April 2011


(3)

HANNI ADRIANI. Proses Perancangan Pertamanan di PT. Envirospace Consultants Indonesia. Dibimbing oleh SITI NURISJAH.

Kebutuhan warga masyarakat akan taman sebagai ruang terbuka untuk berinteraksi, berekreasi, dan memanfaatkan waktu luangnya mengalami peningkatan. Taman atau garden adalah penghubung antara manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya. Taman merupakan tempat dimana manusia menghabiskan waktu luangnya dan bersantai untuk melakukan aktivitasnya.

Dalam menghasilkan desain dan produk taman yang fungsional dan estetik, serta dapat meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya maka tahapan dan proses perancangan harus dilakukan dengan benar dan terarah. Guna mendukung keberhasilan dalam merancang taman dengan baik, maka kegiatan magang pada sebuah perusahaan konsultan lanskap perlu dilakukan. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan keterampilan merancang serta soft skill dalam lingkup keprofesian arsitektur lanskap yang berfokus pada proses perancangan taman-taman yang dilaksanakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia. Dengan manfaat yang diperoleh yaitu berupa peningkatan keterampilan, pengetahuan, pengalaman dan profesionalisme di bidang arsitektur lanskap, khususnya pada proses perancangan sebuah taman.

PT. Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan lanskap yang ada di Indonesia yang telah menangani banyak proyek di bidang landscape architecture, master planning, urban design, environmental research dan project manajement. Bidang urban design yang sering ditangani salah satunya adalah mengenai perancangan taman dalam berbagai kepentingan dan skala. Perusahaan ECI mampu untuk menyediakan jasa pada jarak yang luas untuk klien pada dua sektor yaitu sektor privat dan sektor publik.

Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia (ECI) yang berlokasi di Perumahan Taman Yasmin Sektor 7, Jl. Bambu Apus Raya, No. 6, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, selama tiga bulan yaitu dimulai dari tanggal 3 Juni 2010 sampai dengan tanggal 2 September 2010.


(4)

perancangan lanskap yang berlangsung di beberapa taman yang dikerjakan oleh perusahaan ECI, terutama pada kegiatan perancangan di studio, pengamatan (survey) lapang dan melakukan wawancara dengan pegawai perusahaan dan pihak yang terkait dengan proyek.

Kegiatan magang yang dilakukan merupakan kegiatan magang proses perancangan dalam menghasilkan produk magang berupa perancangan di lima proyek taman yang dikerjakan perusahaan ECI. Proyek yang dikerjakan selama kegiatan magang yaitu Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd., Singapura; Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang; Auto Park, Palembang; Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor; dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor. Proses perancangan yang dilakukan pada lima proyek ini melalui tahapan yang hampir sama dan berada pada tahap awal proses perancangan. Proses perancangan yang dikerjakan disesuaikan dengan kondisi dana, waktu dan keinginan klien.

Lima proyek perancangan taman yang dikerjakan pada saat kegiatan magang memiliki tujuan yang berbeda satu sama lainnya. Proyek Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd., Singapura dan Auto Park, Palembang memiliki tujuan yang sama yaitu memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) untuk meningkatkan citra perusahaan juga pendapatan atau penghasilan perusahan (motif ekonomi). Proyek Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang memiliki tujuan perancangan untuk memperbaiki dan meningkatklan kualitas lingkungan, termasuk memperbaiki iklim mikro juga meningkatkan kualitas visual (estetika) taman jalan. Proyek Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor memiliki tujuan perancangan untuk meningkatkan keamanan dan privasi pemiliknya, tempat beraktivitas dan beristirahat, memberikan manfaat dalam segi kesehatan dan meningkatkan kualitas visual (estetika) taman rumah. Pada proyek renovasi Taman di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor, Bogor memiliki tujuan perancangan untuk memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) dan meningkatklan kualitas lingkungan sekitarnya.


(5)

sistem manual (freehand) dan operasi komputer dengan tujuan agar klien dapat dengan mudah memahami rancangan yang dibuat. Perusahaan ECI telah menggunakan berbagai peralatan dan perlengkapan dengan kondisi dan teknologi yang baik untuk menghasilkan produk perancangan yang fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan.

Proses perancangan yang dilakukan PT. Envirospace Consultants Indonesia disesuaikan dengan kondisi dan situasi proyek, karena terkadang proyek yang ditangani harus selesai dalam waktu yang cepat. Terdapat masalah yang terjadi pada saat kegiatan magang berlangsung, yaitu terjadinya lembur (overtime) untuk pengerjaan beberapa proyek karena kurangnya sumberdaya yang ada. Selain itu tidak adanya koneksi internet di kantor mengakibatkan sedikit terhambatnya proses pengumpulan data untuk mendukung proses perancangan proyek.

Kegiatan magang yang dilakukan di PT. Envirospace Consultants Indonesia secara umum mengenai proses perancangan taman dapat meningkatkan keterampilan merancang serta soft skill dalam lingkup keprofesian arsitektur lanskap. Kegiatan magang di sebuah konsultan lanskap merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa di bidang arsitektur lanskap, karena dapat menambah keterampilan dan menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja di bidang arsitektur lanskap, khususnya dalam proses perancangan taman.


(6)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2011

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seruruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


(7)

HANNI ADRIANI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(8)

Nama Mahasiswa : Hanni Adriani

NRP : A44061436

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001


(9)

Penulis dilahirkan di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 16 November 1987. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dalam keluarga Deden Suramadenda dan Mae Rianti.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2000 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) IV Pangandaran. Kemudian penulis menyelesaikan pendidikan menengah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pangandaran pada tahun 2003 dan selanjutnya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangandaran pada tahun 2006.

Pada tahun 2006 penulis diterima menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2007 penulis masuk menjadi mahasiswa di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB. Selain mengambil program mayor dari Departemen Arsitektur Lanskap, penulis juga mengambil program minor Pengelolaan Wisata Alam dan Jasa Lingkungan dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan.

Penulis semasa menjadi mahasiswa aktif dalam berorganisasi. Menjabat sebagai Sekretaris II Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (HIMASKAP) pada masa jabatan 2007-2008. Kemudian menjabat sebagai Sekretaris Eksternal Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (HIMASKAP) pada masa jabatan 2008-2009. Selain itu, penulis juga menjadi asisten mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Lanskap pada tahun ajaran 2010-2011.

Penulis melakukan kegiatan magang skripsi di PT. Envirospace Consultants Indonesia selama 3 bulan, dimulai tanggal 3 Juni sampai dengan tanggal 2 September 2010.


(10)

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi magang ini dengan baik. Skripsi dengan judul “Proses Perancangan Pertamanan di PT.

Envirospace Consultants Indonesia” merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kegiatan magang untuk skripsi ini dilaksanakan di konsultan arsitektur lanskap yang bernama PT. Envirospace Consultants Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dosen pembimbing skripsi tersayang Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA. yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dukungan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih atas ilmu pengetahuan, kesempatan dan pengalaman baru yang sangat berharga yang selama ini telah diberikan.

2. Keluarga tercinta yaitu Apa, Mamah, Neng Nona Hanna, Mah Aut dan Abah atas doa, dukungan, motivasi, perhatian, dan kasih sayang bagi penulis terutama untuk kelancaran penyusunan skripsi ini.

3. PT. Envirospace Consultants Indonesia. Bapak Dendi Dwiputra sebagai

Principal Landscape Architect yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses magang, juga kepada M (Moch. Saepulloh) dan kak Dhofir yang telah membantu penulis selama kegiatan magang.

4. Dosen penguji Dr. Ir. Andi Gunawan, MAgr.Sc. dan Ir. Indung Sitti Fatimah, MSi. yang telah memberikan masukan bagi penulis.

5. Dosen pembimbing akademik Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, M.Agr. atas bimbingannya selama ini.

6. Teman seperjuangan yang selalu ada untuk memberikan dukungan yaitu Wemby, Wiwiek, Dedi, Ray, Irvan dan Kaka terimakasih atas perhatiannya. 7. Tengtong family tercinta yaitu ARL‟43 terimakasih atas dukungan, rasa


(11)

41, 42, 44, 45 dan 46.

9. Sahabat tersayang Hana (STK 43), Dian dan Dewi (GM 43), Eka (ITP 43), Dheemoet (MNH 43), Didah (PTN 43), semua teman di kostan lama WJ dan di kostan baru As-Shaff (terutama Arin, Ethe, Yuke, Ade, Puput, Fany, Monik, Dwi, Cumi dan Gigis) juga Roby, Yesi, Mila, Wiki, Kbayu di Pangandaran terimakasih atas perhatian dan dukungannya.

10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan penulis di masa mendatang. Semoga skripsi magang ini dapat memberikan manfaat dalam rangka pembelajaran bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, April 2011


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Magang ... 2

Manfaat Magang ... 3

Kerangka Pikir Magang ... 3

TINJAUAN PUSTAKA ... 5

Lanskap ... 5

Perancangan Lanskap ... 6

Taman ... 11

Teknik Grafis Arsitektur Lanskap ... 14

Konsultan Lanskap... ... 20

Manajemen Proyek Lanskap ... 21

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA ... 22

Sejarah Perusahaan ... 22

Ruang Lingkup Kerja ... 22

METODOLOGI ... 26

Lokasi Magang ... 26

Waktu Magang ... 26

Metode Magang ... 26

Tahapan Kegiatan Magang ... 27

Data Magang... 27

Batasan Magang ... 28

Output Magang ... 28

HASIL KEGIATAN MAGANG ... 29

Kelembagaan PT. Envirospace Consultants Indonesia ... 29


(13)

Peralatan dan Studio Gambar ... 31

Cara Mendapatkan Proyek ... 34

Prosedur Kerja Perusahaan ... 35

Produk Magang ... 43

Nursery Blooms and Greens, Singapura ... 43

Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ... 62

Auto Park, Palembang ... 74

Taman Rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor ... 92

Renovasi Taman di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor ... 102

Ringkasan Hasil Kegiatan Magang ... 115

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG... 116

Kelembagaan Perusahaan ... 116

Keikutsertaan Dalam Proyek ... 120

Proses Perancangan ... 120

Klasifikasi Taman ... 129

Teknik Presentasi Produk ... 130

Posisi Mahasiswa magang ... 132

KESIMPULAN DAN SARAN ... 135

Kesimpulan ... 135

Saran ... 136


(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Jenis, bentuk dan sumber data magang ... 28

2 Kelompok tanaman yang berada di area gerbang utama ... 60

3 Kelompok tanaman yang berada di area masuk utama kantor dan sekitarnya ... 60

4 Kelompok tanaman yang berada di area display taman utama ... 61

5 Zonasi Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ... 64

6 Kelompok tanaman yang berada di Zona A, B, C, D dan E Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ... 74

7 Kelompok tanaman yang berada di area pintu masuk utama... 91

8 Kelompok tanaman yang berada di area kantor dan sekitarnya... 91

9 Kelompok tanaman yang berada di area sekitar sign ... 91

10 Kelompok tanaman yang berada taman rumah ... 101

11 Tahapan perancangan pada proyek magang ... 115


(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Kerangka Pikir Magang ... 4

2 Peta Analisis Tapak ... 15

3 Concept Plan ... 15

4 Schematic Plan ... 16

5 Master Plan ... 16

6 Denah Tata Letak ... 17

7 Planting Plan ... 18

8 Detail Konstruksi ... 18

9 Potongan- Tampak ... 19

10 Potongan- Tampak ... 19

11 Perspektif ... 19

12 Perspektif ... 20

13 Duxton Plain Public Housing- Singapore ... 23

14 Escape Theme Park – Singapore ... 24

15 UE Square – Singapore ... 24

16 Kandang Kerbau Hospital - Singapore ... 25

17 Tuy Hoa City – Vietnam ... 25

18 Struktur organisasi di PT. Envirospace Consultants Indonesia ... 30

19 Situasi ruang diskusi PT. Envirospace Consultants Indonesia ... 33

20 Situasi studio kerja PT. Envirospace Consultants Indonesia. ... 33

21 Peralatan dan bahan yang ada di studio PT. Envirospace. ... 33

22 Proses pekerjaan proyek di PT. Envirospace Consultants Indonesia... 42

23 Tahapan kegiatan perancangan Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd ... 44

24 Lokasi Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd. ... 45

25 Sarana dan prasarana kebun pembibitan (a) irigasi tanaman, (b) bangunan rumah kaca, dan (c) display berbagai jenis tanaman ... 46 26 Kondisi awal di Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd., (a) Gerbang


(16)

display tanaman. ... 47 27 Feature image untuk Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd. ... 50 28 Baseline concept (a) development 001 dan (b) development 002

Di Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd.. ... 51 29 Conceptuallandscape plan Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd.. ... 52 30 Denah dari area gerbang utama Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd.... 53 31 Artist impression areagerbang utama diNursery Blooms and Greens

(a) sebelum revisi dan (b) setelah revisi.. ... 55 32 Denah dari area masuk utama kantor dan sekitarnya Nursery

Blooms and Greens Pte. Ltd.. ... 56 33 Artist impression area masuk utama kantor dan sekitarnya diNursery

Blooms and Greens (a) sebelum revisi dan (b) setelah revisi.. ... 57 34 Denah area display taman utama Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd.. 58 35 Artist impression area taman utamadi Blooms and GreensNursery.. .... 59 36 Zonasi di kebun pembibitan (a) area gerbang utama, (b) area masuk

utama kantor dan sekitarnya, dan (c) area display taman utama.. ... 60 37 Tahapan kegiatan perancangan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai

(BSD), Tangerang... 63 38 Peta dasar Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ... 64 39 Zonasi Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ... 64 40 Kondisi eksisting tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD),

Tangerang ... 65 41 Pembagian lima zona (A, B, C, D, dan E) di Tol Bintaro Serpong

Damai (BSD), Tangerang ... 68 42 Feature image pohon ... 69 43 Feature image semak ... 69 44 Zona A (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. ... 70 45 Zona B (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. ... 71 46 Zona C (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. ... 71


(17)

47 Zona D (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong

Damai (BSD), Tangerang. ... 72

48 Zona E (a) Eksisting, (b) (c) Artist Impression Dayscape dan (d) Artist ImpressionNightscape ... 73

49 Tahapan kegiatan perancangan Auto Park, Palembang ... 75

50 Peta dasar dari AutoPark. ... 76

51 Feature image of hardscape ... 79

52 Feature images trees and palm. ... 80

53 Featureimages shrubs and groundcovers. ... 81

54 Mass planting image and vertical green pada kantor. ... 81

55 Landscapemaster plan Auto Park, Palembang ... 82

56 Zona main entrance (a) Denah, (b) ilustrasi sebelum revisi dan (c) ilustrasi setelah revisi ... 83

57 Zona kantor dan sekitarnya (a) denah, ilustrasi kantor berupa kontainer (b) sebelum revisi dan (c) setelah revisi ... 86

58 Zona sekitar sign Auto Park (a) denah, (b) ilustrasi sebelum revisi dan (c) ilustrasi setelah revisi ... 88

59 Sketsa (a) area parkir dan (b) area kantin di Auto Park ... 89

60 Ilustrasi area sekitar parkiran dengan planter box ban mobil ... 89

61 Ilustrasi display planter box dari mobil ... 90

62 Tahapan kegiatan perancangan taman rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor... 92

63 Peta dasar taman rumah di Jalan Bambu Raya,Taman Yasmin, Bogor ... 93

64 Hard material eksisting pada tapak ... 94

65 Soft material eksisting pada tapak. ... 95

66 Kondisi eksisting taman rumah secara keseluruhan. ... 95

67 Images design inspirations... 98

68 Image of soft-landscape element ... 98

69 Plan View ... 99

70 Section View ... 100

71 Desain pagar dan gerbang rumah ... 100


(18)

73 Tahapan kegiatan perancangan taman di sekitar bangunan utama

Istana Bogor, Bogor... 102

74 Peta dasar taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor, Bogor ... 103

75 Peta lokasi dan kondisi eksisting taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor, Bogor... 104

76 Master Plan Zinger Garden ... 106

77 Master Plan Costus Garden ... 107

78 Overall planting detail di sekitar bangunan utama Istana Bogor ... 109

79 Planting detail area 1 di sekitar bangunan utama Istana Bogor ... 110

80 Planting detail area 2 di sekitar bangunan utama Istana Bogor ... 111

81 Planting detail area 3 di sekitar bangunan utama Istana Bogor ... 112

82 Planting detail area 4 di sekitar bangunan utama Istana Bogor ... 113


(19)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia pada saat ini disesuaikan dengan kebutuhan hidup manusia yang semakin bertambah dan semakin kompleks. Manusia pada dasarnya sama dengan semua makhluk ciptaan Tuhan, membutuhkan tempat yang layak yang dapat dimiliki sendiri, menentukan terestrial, tempat untuk berlindung, menyimpan hartanya dan mempergunakan dengan baik waktu yang dimilikinya (Simonds, 1994). Kebutuhan primer manusia tersebut saat ini sebagian besar telah dapat dipenuhi. Sehingga pada saat ini dengan kesibukan manusia yang terus meningkat dan disertai dengan meningkatnya pendapatan yang dihasilkan, maka kebutuhan sekunder manusia terhadap tempat rekreasi juga mengalami peningkatan. Hal ini juga berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan manusia akan keberadaan taman dan ruang terbuka lainnya.

Taman atau garden adalah penghubung antara manusia dengan dunia tempat tinggalnya, bagi manusia pada berbagai umur mempunyai perasaan untuk mendamaikan kembali dirinya dengan lingkungan sekitarnya dan harus membuat taman untuk memuaskan cita-cita dan aspirasinya (Crowe, 1981). Taman dapat juga berarti park yaitu ruang dengan penggunaan yang terbatas dan bentukan yang fleksibel, dikembangkan dengan sedikit konstruksi, digunakan untuk relaksasi sampai menikmati pemandangan, merenung, meditasi, tidur, bermimpi, bercinta, bersosialisasi dan bermain bebas (Eckbo, 1964). Taman dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan dan terdapat dalam berbagai skala. Taman tergolong ruang yang dapat memberikan kesenangan bagi penggunanya. Sehingga apabila akan direalisasikan dan dinikmati, sebuah taman harus direncanakan dan dirancang dengan baik.

Perancangan taman adalah proses kreatif yang mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, ekonomi, dan biologi serta efek psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari bentuk, bahan, warna dan ruang, tekstur dan kualitas lainnya yang merupakan hasil pemikiran yang saling berhubungan untuk menghasilkan taman (Simonds, 1983).


(20)

Dalam menghasilkan desain dan produk taman yang fungsional dan estetik, maka tahapan dan proses perancangan harus dilakukan dengan benar dan terarah. Guna mendukung keberhasilan dalam merancang taman dengan baik, maka kegiatan magang dilakukan untuk mempelajari proses perancangan taman-taman ini.

PT. Envirospace Consultants Indonesia merupakan sebuah konsultan lanskap yang ada di Indonesia yang telah menangani banyak proyek di bidang

landscape architecture, master planning, urban design, environmental research

dan project manajement. Bidang urban design yang sering ditangani salah satunya adalah mengenai perancangan taman dalam berbagai kepentingan dan skala. Sehingga PT. Envirospace Consultants Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang sesuai sebagai tempat untuk dilakukannya kegiatan magang ini. Kegiatan magang ini sangat membantu dalam peningkatan keterampilan dan profesionalisme seorang mahasiswa arsitektur lanskap khususnya dalam menghadapi dunia kerja yang sangat kompetitif saat ini.

Tujuan Magang

Tujuan umum kegiatan magang ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan keterampilan merancang serta soft skill dalam lingkup keprofesian arsitektur lanskap yang berfokus pada proses perancangan taman-taman yang dilaksanakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia. Tujuan khusus dari kegiatan magang ini adalah:

1. Mempelajari sistem dan teknik perancangan serta mengikuti proses perancangan taman-taman yang dilaksanakan oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia.

2. Mengenal berbagai jenis alat, bahan, metode, teknologi, dan sumberdaya yang digunakan oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia dalam proses perancangan taman di studio, survei dan pengawasan di lapangan.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai masalah dan kendala dalam proses perancangan taman terutama bagi pekerjaan di studio, survei lapangan dan pengawasan pekerjaan taman.


(21)

Manfaat Magang

Manfaat dari kegiatan magang yang dilakukan di Envirospace Consultants Indonesia ini adalah :

1. Mengembangkan sikap profesionalisme kerja dalam lingkup keilmuan arsitektur lanskap yang terwujud melalui kegiatan praktek perancangan lanskap dan taman.

2. Meningkatkan softskill mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja, khususnya pada proses perancangan sebuah taman.

3. Meningkatkan keterampilan teknik perancangan dan menambah pengalaman, serta sebagai media pertukaran informasi, ilmu dan teknologi dalam arsitektur lanskap antara mahasiswa dengan PT. Envirospace Consultants Indonesia. 4. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara mahasiswa magang, PT.

Envirospace Consultant Indonesia dan Departemen Arsitektur Lanskap.

Kerangka Pikir Magang

Kegiatan magang yang dilakukan di PT. Envirospace Consultants Indonesia dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan warga masyarakat akan taman sebagai ruang terbuka untuk berinteraksi, berekreasi, dan memanfaatkan waktu luangnya. Taman harus direncanakan dan dirancang dengan baik agar taman tersebut fungsional dan estetik, serta dapat meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya. Proses perancangan yang diikuti selama kegiatan magang dapat dilihat pada Gambar 1.


(22)

Gambar 1 Kerangka Pikir Magang Kelembagaan

Manajemen administrasi

Kegiatan administrasi Kegiatan lapangan

Peningkatan keterampilan, pengalaman dan profesionalisme di bidang Arsitektur Lanskap Peningkatan kebutuhan manusia akan taman-taman

yang fungsional, estetik dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya

Kegiatan magang di

PT. Envirospace Consultants Indonesia

Proyek perancangan taman

Manajemen teknis

Ragam produk perancangan taman Kegiatan studio

Permasalahan dan solusi perancangan taman


(23)

TINJAUAN PUSTAKA

Lanskap

Lanskap berdasarkan Simonds (2006) merupakan suatu bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia, dimana setiap elemen lanskap memiliki keharmonisan dan kesatuan juga alami sehingga memperkuat karakter lanskapnya. Lanskap merupakan wajah dan karakter lahan atau tapak dan bagian dari muka bumi dengan segala sesuatu dan apa saja yang ada di dalamnya baik bersifat alami ataupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya.

Lanskap adalah dunia di sekeliling kita. Lanskap adalah semua yang kita lihat atau rasakan kemanapun kita pergi. Merupakan suatu pengalaman yang berlanjut pada waktu dan ruang sepanjang hidup setiap kehidupan manusia. Terdapat dua jenis lanskap yaitu lanskap fisik dan lanskap sosial yang bersama secara terus-menerus dan saling memberikan aksi dan reaksi satu sama lain. Lanskap fisik pada kenyataannya tidak dapat dibagi dari lanskap sosial yang merupakan hubungan antar manusia (Eckbo, 1964).

Dalam bukunya, Simonds (2006) menjelaskan bahwa dalam lanskap terdapat dua jenis elemen lanskap, yaitu elemen lanskap mayor dan elemen lanskap minor. Elemen lanskap mayor terdiri dari dari bentuk alam seperti topografi, pegunungan, lembah sungai dan kekuatan alam seperti angin, suhu, curah hujan yang relatif sulit diubah oleh manusia. Sedangkan yang disebut elemen lanskap minor adalah elemen yang masih dapat dimodifikasi atau diubah oleh manusia, seperti bukit, anak sungai dan hutan-hutan kecil. Perubahan yang dilakukan secara garis besar dapat menimbulkan beberapa efek, diantaranya melestarikan, merusak, mengubah dan memberi penekanan pada lanskap.

Secara umum elemen lanskap dibagi menjadi dua, yaitu elemen lanskap material lunak (soft material) dan elemen lanskap material keras (hard material). Karakter tapak yang menarik harus dipertahankan atau diciptakan, sehingga semua elemen lanskap yang banyak variasinya dapat menjadi satu kesatuan yang harmonis (Simonds, 2006).


(24)

Perancangan Lanskap

Perancangan secara umum adalah proses kreatif yang mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, ekonomi dan biologi serta efek psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari bentuk, bahan, warna dan ruang, tekstur dan kualitas lainnya yang merupakan hasil pemikiran yang saling berhubungan (Simonds, 1983). Perancangan merupakan ilmu dan seni dalam mengorganisasikan ruang dan massa dengan mengkomposisikan elemen lanskap alami dan non alami beserta kegiatan yang ada di dalamnya agar tercipta suatu karya tentang ruang yang fungsional dan estetik.

Proses perancangan lanskap menurut Hakim (2000) merupakan suatu alur atau cara berfikir untuk bertindak dalam mengumpulkan, memilih, mengolah (analisis), menyusun (sintesis) serta mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu karya rancang lanskap yang menjadi pedoman desain. Proses perancangan mempunyai banyak ragam tergantung dari pemikiran yang bersangkutan.

Booth (1983) mengemukakan bahwa proses perancangan lanskap mempunyai beberapa tahapan, yaitu :

1. Penerimaan Proyek (Project Acceptance)

Dalam tahap pertama ini proposal proyek telah diterima dan disetujui oleh kedua belah pihak yaitu arsitek lanskap dan klien. Pada pertemuan pertama klien menjelaskan keinginannya kepada lanskap arsitek, kemudian terjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Selanjutnya arsitek lanskap mempersiapkan proposal detail yang mencakup pelayanan, produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak.

2. Riset dan Analisis (Research and Analysis)

Selanjutnya arsitek lanskap membutuhkan persiapan rencana dasar tapak dan mengadakan inventarisasi tapak atau tahap pengumpulan data kemudian melakukan analisis (evaluasi data). Mengunjungi (survei) langsung ke tapak merupakan hal yang penting untuk melengkapi tahap ini. Selanjutnya adalah mewawancarai pemilik tapak dan menyusun program pada tahap ini.

3. Desain (Design)

a. Diagram fungsi ideal (Ideal Functional Diagram), yaitu permulaan dari pembuatan grafis suatu perancangan. Tujuan dibuat diagram ini adalah


(25)

untuk mengidentifikasi hubungan yang paling tepat antara fungsi usulan utama dengan ruang perancangan.

b. Diagram fungsi keterhubungan tapak (Site-Related Functional Diagram), tahap ini mengadopsi hubungan yang telah terbetuk dalam diagram fungsi ideal untuk mengetahui kondisi dari tapak tersebut.

c. Rencana konsep (Concept Plan) merupakan perkembangan langsung menjadi besar dari diagram keterhubungan fungsi tapak. Secara keseluruhan, area terdiri dari diagram fungsi keterhubungan tapak dan membagi semuanya ke dalam beberapa penggunaan yang spesifik pada area tersebut.

d. Studi tentang komposisi bentuk (Form Composition Study) dalam tahap ini perancang telah setuju dengan rasional, pertimbangan yang praktis dari fungsi dan lokasi. Dengan kata lain perancang telah mampu menyelesaikan masalah.

e. Desain awal (Preliminary Master Plan), dalam desain awal semua elemen desain dimasukan dan dipelajari kesatuan antara satu dengan yang lainnya, gaya grafis semi komplit. Semua elemen desain dipertimbangkan, untuk pertama kalinya, sebagai komponen yang berhubungan dalam keseluruhan lingkungan. Desain awal ini merupakan usulan dari beberapa alternatif dengan konsep tertentu dan dipresentasikan untuk mendapat masukan dari pihak lain.

f. Desain skematik (Schematic Design), untuk beberapa proyek pada proses perancangan dilanjutkan dengan rencana skematik. Pada skala kecil seperti perumahan atau vest-pocket park, rencana induk dan rencana skematik dianggap sama. Namun, pada skala yang besar dengan tata guna lahan yang banyak, desain skematik dipelajari lagi lebih dalam dengan detail yang dalam pula.

g. Rencana induk (Master Plan) merupakan perbaikan atau penghalusan dari rancangan awal. Perbedaannya dengan rancangan awal yaitu revisi rancangan dalam gaya grafis. Walaupun sama memakai gambar tangan tapi memiliki ketepatan bagian-bagian tertentu seperti garis properti, garis


(26)

bangunan, dan batas dari struktur elemen keras (dinding, lantai, jalan, dek, dll.). Rencana induk ini menggambarkan rencana garis besar suatu proyek. h. Design development merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan.

Dalam tahap ini perancang lebih konsentrasi terhadap detail penampilan dan kesatuan dari material.

4. Gambar- gambar konstruksi (Construction Drawings)

Pada tahap ini gambar-gambar konstruksi dipersiapkan sebagai komunikasi bagaimana membangun semua elemen dalam proyek agar kontraktor lebih mudah dalam proses pelaksanaan. Gambar konstruksi yang dimaksud terdiri dari rencana pelaksanaan (layout plan), rencana bertahap (grading plan), rencana penanaman (planting plan), rencana penataan pohon-pohon, perdu, semak, tanaman hias, dan tanaman rumput termasuk didalamnya komposisi dari berbagai jenis tanaman sesuai dengan ketentuan standar perancangan dan gambar detil konstruksi.

5. Pelaksanaan (Implementation)

Setelah semua gambar-gambar konstruksi komplit, membuat tawaran yang tersedia. Setelah kontrak ditandatangani, kemudian kontraktor melakukan proses pembangunan dan memasukan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Meskipun tahap ini biasanya ditangani oleh kontraktor, arsitek lanskap masih tetap diperbolehkan memantau tahap pembangunan untuk memberikan saran apabila diperlukan.

6. Evaluasi setelah konstruksi (Post-Contruction Evaluation an Maintenance) Proses desain tidak akan pernah selasai begitu saja dalam sauatu proyek. Perancang harus mengobservasi dan menganalisis proyek tersebut dari waktu ke waktu untuk melihat bagaimana kerjanya dan perkembangannya seiring dengan perubahan waktu.

7. Pemeliharaan (Maintanance)

Agar berhasil, sebuah rancangan seharusnya tidak hanya berupa hasil kerja yang bagus dalam kertas tetapi juga dapat dilakukan pembangunan dengan pemeliharaan sepenuhnya dan juga berkualitas. Suatu hasil atau produk desain harus dipelihara sebagaimana mestinya dengan sepenuhnya agar kondisinya


(27)

tetap terjaga dengan baik, mencakup seluruh elemen soft material dan hard material.

Menurut Dahl dan Molnar (2003), terdapat tiga prinsip yang digunakan sebagai kerangka acuan dalam merancang, yaitu:

1. Must have a purpose, rancangan yang dibuat harus memiliki tujuan yang jelas. 2. Design for people, rancangan yang dibuat dapat digunakan oleh manusia,

sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Rancangan yang dibuat dapat berfungsi secara maksimal.

3. Both functional and aesthetic requirements must be met, fungsional dan keindahan harus terdapat dalam suatu rancangan. Kedua faktor tersebut menyatu sehingga menghasilkan rancangan yang maksimal dan dapat dinikmati oleh pengguna.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa kegiatan perancangan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana bertujuan agar fleksibel dan dapat mengakomodasi sarana yang kuno dengan yang baru. Perancangan merupakan kombinasi ilmu dan seni yang berfokus pada penggabungan manusia dengan aktifitas di ruang luar (Booth, 1983). Menurut Gold (1980), hubungan antara manusia, kota, waktu luang, rekreasi ruang luar, ruang terbuka dan bentukan kota merupakan intisari dari perencanaan dan perancangan rekreasi.

Reid (1993) mengemukakan bahwa konsep merupakan ide untuk mewujudkan tapak spesifik sehingga dapat memiliki identitas fungsi dan keindahan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang antara lain adalah: konsep, prinsip desain, elemen desain dan tahapan-tahapan dalam merancang menjadi satu kesatuan dalam proses perancangan. Suatu konsep dalam merancang suatu karya lanskap dapat mendorong manusia untuk merencanakan, mengintegrasikan, mengkoordinasikan bentuk buatan manusia dan bentukan alam. Menurut Ingels (2004), terdapat enam prinsip desain yang digunakan dalam seni murni maupun seni aplikasi pada saat ini, yaitu:

1. Balance (keseimbangan)

Merupakan sesuatu yang baik untuk dilihat. Secara fisik kita merasakan ketidaknyamanan saat kita tidak seimbang. Terdapat tiga tipe keseimbangan yaitu simetrik, asimetrik dan proksimal. Keseimbangan simetrik adalah


(28)

keseimbangan yang terdapat pada taman-taman formal, satu sisi merupakan pencerminan dari sisi yang lainnya. Keseimbangan asimetrik adalah keseimbangan yang informal, komposisi satu sisi dengan sisi yang lainnya tidak sama, hanya saja berbeda dalam penggunaan materialnya. Keseimbangan proksimal memiliki kesamaan dengan keseimbangan asimetrik, hanya saja pendistribusiannya lebih jauh dan dalam.

2. Focal Point

Merupakan prinsip desain yang memiliki posisi penglihatan yang kuat dalam suatu komposisi lanskap. Focal point dapat dibentuk dari tanaman, perkerasan, elemen arsitektural, warna, tekstur, atau kombinasi dari semuanya. Istilah lain dari focal point adalah emphasis yaitu yang menjadi pusat perhatian dan paling menonjol dibandingkan benda lain di sekitarnya.

3. Simplicity (kesederhanaan)

Prinsip ini akan menimbulkan perasaan lebih nyaman dalam suatu lanskap kompleksitas tidak selalu menjadi lawan dari kesederhanaan tergantung bagaimana desain lanskap itu difokuskan.

4. Rhythmandline (ritme dan garis)

Prinsip ritme terwujud dengan menunjukan adanya pengulangan pada sesuatu objek dengan standar interval yang berpola tertentu. Pada desain lanskap biasanya terukur dalam suatu ruang. Garis tercipta ketika material yang berbeda bertemu. Kesatuan dari dua batas suatu material akam membentuk garis pula.

5. Proportion (proporsi)

Difokuskan dengan menghubungkan ukuran antara pola-pola dalam suatu lanskap. Proporsi termasuk bentuk hubungan vertikal dan horisontal yang ada dalam spasial. Crowe (1981) kemudian dalam bukunya menyebutkan bahwa proporsi atau skala harus menghadapi bidang yang luas tanpa batas dari langit dan horison.

6. Unity (kesatuan)

Merupakan penyatuan dari bagian-bagian yang terpisah yang berperan untuk mengkreasikan keseluruhan dari desain. Dalam bukunya Crowe (1981) menjelaskan bahwa prinsip unity sangat jarang dijumpai di berbagai taman


(29)

saat ini. Prinsip unity merupakan kualitas yang dibangun di lanskap yang baik dengan berdasarkan pada ritme dari landform yang natural, dominasi dari satu tipe vegetasi dan terjaganya kepedulian yang nyata kepada lingkungan sekitar dari manusia dan bangunan yang didirikan.

Taman

Garden atau taman merupakan tempat untuk menghabiskan waktu luang dari ekspansi dan pembebasan. Sebuah taman dalam skala kecil ataupun besar harus tetap terhubung dengan bentukan manusia pada satu cara atau lainnya. Bukan merupakan suatu hal yang mengejutkan bahwa saat ini terdapat ketertarikan yang besar terhadap suatu taman dibandingkan dahulu. Saat ini banyak taman yang tidak hanya menunjukan sebagai tempat berlindung yang damai di dunia yang sangat ramai tetapi juga kesempatan untuk berekspresi kreatif dan lebih dekat dengan alam (Crowe, 1981).

Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja direncanakan dibuat oleh manusia, biasanya diluar ruangan dibuat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani (Ahira, 2007).

Menurut Eckbo (1964), park adalah ruang dengan penggunaan yang terbatas dan bentukan yang fleksibel, dikembangkan dengan sedikit konstruksi, digunakan untuk relaksasi sampai menikmati pemandangan, merenung, meditasi, tidur, bermimpi, bercinta, bersosialisasi yang tidak ramai, dan permainan bebas. Ruang ini mempunyai intensitas yang terbatas dan tidak spesifik. Sebagai contoh yang tergolong park adalah halaman depan rumah, kolam air atau waduk, saluran drainase, dan area tangkapan air, pertambangan, lahan pembuangan, lahan pertanian, dan cagar alam. Park juga dapat diartikan sebagai area terbuka yang disediakan untuk digunakan sebagai tempat rekreasi, biasanya dimiliki dan dipelihara oleh pemerintah daerah.

Elemen taman dibagi menjadi dua, yaitu elemen taman material lunak (soft material) dan elemen taman material keras (hard material). Soft material terdiri


(30)

dari tanaman dengan berbagai ragamnya (rumput, lumut, herba, semak, dan pohon-pohonan), dan satwa. Hard material merupakan semua elemen taman yang sifatnya keras dan tidak hidup, terdiri dari tanah, batuan, perkerasan atau paving, jalan setapak, pagar halaman (adukan semen, besi dan kayu), bangunan taman (bangku taman, shelter atau gazebo, pergola, kolam, kandang ayam atau burung, dan ayunan), dan bangunan rumah. Soft material yang memiliki kesan lembut, bersahabat dan alami dengan hard material yang memiliki kesan kaku, keras, tidak bersahabat dan gersang sangat baik jika dihadirkan secara bersama dalam perancangan sebuah taman (Sulistyantara, 1992). Dalam merancang sebuah taman, elemen manusia menjadi faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan rancangan yang digunakan. Karena manusia merupakan pengguna utama dari sebuah taman.

Dalam bukunya yang berjudul Garden Design, Crowe (1981) menyebutkan bahwa terdapat enam material dalam perancangan taman, yaitu: 1. Land form adalah bentukan lahan alami yang merupakan sebuah pondasi bagi

setiap lanskap juga merupakan basis dari semua taman terbaik didunia.

2. Plant material merupakan salah satu material yang digunakan untuk berkreasi dalam merancang sebuah taman. Tanaman sebagai salah satu struktur bagian dalam dekorasi interior taman. Secara fisik, fungsi tanaman adalah untuk

shelter, shade dan protection. Secara visual memiliki fungsi menentukan proporsi dan bentuk dari taman, memberikan kontras pada ruang terbuka dan tertutup. Material ini memberikan tekstur, batas atau frame, latar belakang,

tone dan bentukan sculpture.

3. Water merupakan salah satu material desain yang penting, karena hampir semua taman terbaik di dunia membuat taman dengan menggunakan unsur air didalamnya dengan menyesuaikan dengan keinginan dan klimatnya. Penggunaan elemen air sebagai elemen taman memberikan kesan kehidupan dan pergerakan kedalam taman disamping adanya keberadaan burung dan manusia. Permukaan air yang luas memberikan rasa unik pada ruang dan kesatuan.

4. Sculptural forms merupakan bentuk seni dari taman yang telah ada sejak zaman Roma dan telah saling melengkapi. Dapat hanya berupa patung atau


(31)

pahatan yang terbuat dari batu saja yang dari kejauhan sudah tampak sangat menarik, membuat mata memandang kearahnya dibanding penutup lahan. Ini merupakann aturan yang dimainkan sebagai pusat keistimewaan pada vista klasik atau focal point dari sebuah taman kecil.

5. Garden Boundaries adalah salah satu elemen yang penting dalam sebuah taman. Berfungsi sebagai batas taman dengan area disekitarnya, biasanya berupa pagar yang terbuat dari tanaman, kayu, beton, besi, berupa elemen air. ataupun berupa ha-ha wall yang disebut sebagai invisible barrier.

6. Ground pattern merupakan pola yang diterapkan sebagai penutup tanah, dapat berupa material tanaman seperti rumput atau terbuat dari perkerasan seperti paving. Rumput adalah penutup lahan yang esensial yang berfungsi sebagai pelindung dan dasar yang menonjolkan segala sesuatu yang tumbuh diatasnya dan juga bentukan tanah dibawahnya. Membuat lahan yang berkontur dapat memberikan tindakan besar untuk perlindungan.

Crowe (1981) mengemukakan bahwa taman dapat dibedakan menjadi taman privat dan taman publik. Taman privat adalah taman yang dibuat khusus sesuai dengan keinginan, umur dan kondisi pemiliknya. Setiap orang pada umur yang berbeda untuk membuat sebuah taman privat meminjam dan mengadaptasi dari kejadian masa lalu dan gaya dari taman mewakili dari sebuah kota yang telah dikunjunginya, seringkali mengalami perubahan bentuk ke bentuk lainnya. Taman privat biasanya dimiliki oleh individu tertentu atau pebisnis dan dipergunakan pemiliknya dengan ciptaannya sendiri.

Taman publik atau disebut juga the shared garden adalah taman yang harus digunakan secara bersama oleh banyak orang pada sebuah perumahan disekitar tempat tinggal. Biasanya memiliki kesulitan dan masalah dalam membuat perancangannya. Taman publik yang berhasil adalah taman yang mampu menyediakan masyarakat kota ruang-ruang taman yang dapat dinikmati. Yang menjadi masalah utama pada taman publik adalah sejauh mana kepuasan akan taman ini dibandingkan taman privat, dengan tata ruang yang jelek dan terpisah akan menimbulkan konflik dalam penggunaannya (Crowe, 1981).

Taman rumah yaitu susunan tanaman yang berbunga atau tidak, tersusun sendiri atau berkelompok disertai penunjang elemen lain ataupun tidak, yang


(32)

berada atau ditempatkan dirumah. Keberadaannya bisa di dalam atau diluar rumah, dihalaman depan atau dibelakang rumah yang tertanam maupun tenggantung. Fungtsi taman rumah diantaranya adalah dapat menyerap polutan untuk mengurangi tingkat polusi di sekitar rumah, menjadi vitamin bagi mata dan penglihatan karena banyaknya tanaman hijau, memberikan kesan asri yang semarak bagi rumah. Taman rumah dapat dibagi menjadi dua, yaitu taman indoor

dan taman outdoor. Taman indoor adalah taman yang berada di dalam rumah. Taman ini terdiri dari taman dengan wadah seperti pot, vas bunga dan lainnya, kemudian taman tanpa wadah yang biasanya bertema seperti taman jepang, taman merambat dan lainnya, juga taman kering seperti taman instan untuk pesta, terrarium dan lainnya. Taman outdoor adalah taman yang berada dibagian luar rumah, di ruang terbuka, terletak di teras, belakang rumah, halaman depan, maupun didekat ruang makan atau ruang keluarga. Taman outdoor biasanya membutuhkan elemen lain dalan penatannya (Ahira, 2007).

Taman kantor (office park) merupakan taman yang dimiliki oleh sebuah kantor yang perawatannya ditanggung oleh kantor. Penggunaan taman ini bisa digunakan oleh pegawai kantor maupun oleh orang luar kantor (publik).

Taman jalan merupakan taman yang berada di sekitar jalan, dapat berupa koridor hijau yang membentang sepanjang jalan, pocket park pada sudut-sudut jalan, taman di traffic island, dan sebagaimya. Berfungsi untuk memperindah jalan dan memperbaiki kualitas iklim disekitar jalan.

Teknik Grafis Arsitektur Lanskap

Menurut Hannebaum (2002), suatu lanskap haruslah indah dan juga dapat memberikan banyak fungsi. Konstribusi dari lanskap yang paling penting adalah harus memperhatikan perasaan orang, bukan uang dan dibuat supaya berguna, nyaman, rileks dan menstimulasi juga menambah dalam menciptakan kehidupan yang dapat dinikmati. Oleh karena itu, seorang arsitek lanskap dan perancang lanskap harus bisa membuat suatu produk lanskap yang baik. Seorang arsitek lanskap adalah arsitek dari suatu lanskap yang memadukan antara kebutuhan alami manusia dengan ekologi. Sedangkan perancang lanskap adalah orang yang memiliki kemampuan dalam membuat konsep, gambar dan seni yang


(33)

membantunya mempersiapkan acuan dalam menggambar yang akan digunakan oleh kontraktor. Gambarnya membantu seorang perancang lanskap dalam mentransformasikan ide kreatif menjadi suatu presentasi yang bisa dimengerti dengan jelas. Seorang perancang lanskap akrab dengan dasar prinsip desain, kebutuhan budaya tanaman dan metode pada pembangunan lanskap.

Dalam melakukan proses perancangan perlu membuat beberapa gambar, seperti gambar peta analisis (Gambar 2), diagram konsep (Gambar 3), rencana skematik (Gambar 4), dan master plan (Gambar 5) sebagai bentuk penyajiannya.

Gambar 2 Peta Analisis Tapak (Sumber : Reid, 2002)

Gambar 3 Concept Plan


(34)

Gambar 4 Schematic Plan

(Sumber : Reid, 2002)

Gambar 5 Master Plan


(35)

Dalam bukunya Asla (1996) menjelaskan bahwa terdapat beberapa istilah dari bentuk penyajian gambar yang biasa digunakan dalam perancangan dan penyampaian ide atau konsep, yaitu:

1. Denah tata letak, merupakan gambar yang menunjukan lokasi, ukuran, bentuk, dimensi, dan material elemen-elemen struktur (Gambar 6).

Gambar 6 Denah Tata Letak (Sumber : Reid, 2002)

2. Rencana penanaman (planting plan), digunakan untuk penanaman tumbuhan. Menunjukan lokasi yang tepat dan jenis tanaman dengan lengkap. Biasanya menggunakan simbol-simbol huruf yang mempunyai arti sebagai nama tanamannya (Gambar 7).

3. Detail konstruksi, merupakan pembesaran dari gambar denah dan tampak, gambar kerja semacam ini menunjukan komponen-komponen struktur secara mendetail, termasuk elemen-elemen internal dan bagaimana hal tersebut bekerja bersama-sama (Gambar 8).

4. Potongan-tampak, gambar yang mampu menunjukan detail elemen vertikal dan bagaimana elemen tersebut berkaitan dengan bentuk horisontalnya. Juga dapat menunjukan permukaan atau garis profil potongan ditambah elemen yang benar berdasarkan skala pada suatu jarak pilihan di belakang garis profil. Rangkaian elemen pada garis profil ini yang disebut potongan, sedangkan elemen di belakangnya disebut tampak (Gambar 9 dan 10).


(36)

5. Rencana irigasi, menunjukan jenis, ukuran, dan lokasi dari pipa, beda ketinggian, katup, pelindung pipa dan unsur-unsur lain dari sistem irigasi.

Gambar 7 Planting Plan (Sumber : Reid, 2002)

Gambar 8 Detail Konstruksi (Sumber : Reid, 2002)


(37)

Gambar 9 Potongan- Tampak Gambar 10 Potongan-tampak (Sumber : Reid, 2002) (Sumber : Harris and Dines,1988)

Lettering menurut Reid (2002) adalah teknik penulisan dalam dunia teknik khususnya arsitektur lanskap, dengan ukuran, model dan kualitas tulisannya sangat penting dalam kontribusi untuk perancangan dan keefektifan komunikasi.

Gambar perspektif adalah gambar yang sebenarnya dari suatu ruang dan objek yang memperlihatkan kualitas tiga dimensi (Gambar 11 dan 12). Terdapat beberapa jenis gambar perspektif yaitu perspektif satu titik hilang, perspektif dua titik hilang, perspektif tampak mata burung, overview, perspektif menggunakan kamera digital dan perspektif menggunakan computer wire frame.

Gambar 11 Perspektif ( Sumber : Reid, 2002)


(38)

Gambar 12 Perspektif ( Sumber : Reid, 2002) Konsultan Lanskap

Menurut Gold (1980), konsultan lanskap merupakan pengembang swasta yang memiliki tanggung jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota. Dalam bukunya dijelaskan bahwa konsultan memiliki kelebihan berupa :

1. Kemampuan profesional, yaitu kemampuan dalam segi teknis yang berupa kemampuan perancangan suatu proyek, dimana hasil proyek perancangan yang telah dikerjakan merupakan bukti kualitas dan kompetensi dari suatu konsultan. 2. Penyediaan pelayanan, dalam hal ini kualitasnya dapat dievaluasi melalui

referensi klien sebelumnya.

3. Kemampuan dalam menyediakan staf tim perencanaan dan perancangan dengan latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang bagus untuk mengerjakan suatu proyek dan menyelesaikannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

4. Kemampuan dalam menyediakan staf ahli tambahan untuk memenuhi tuntutan muatan kerja.

5. Pengalaman, peralatan, dan pengetahuan langsung yang berkaitan dengan situasi dan proyek yang beragam.


(39)

6. Menghasilkan hasil kerja yang objektif dan profesional.

7. Sistem kerja konsultan yang berdasarkan pada jadwal kerja yang telah dibuat sesuai, dengan keuntungan yang seimbang.

Manajemen Proyek Lanskap

Menurut Stoner dan Freeman (1992), manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi yang bermacam-macam untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses manajemen mencakup empat fungsi utama yaitu:

1. Perencanaan (planning), merupakan konsep dasar dari suatu proses manajemen, dimana tugas-tugas manajemen disusun dan tujuan serta sasaran ditetapkan. Kebijakannya dan tata cara pelaksanaan dibuat, dan perumusan perencanaan sasaran jangka pendek dan jangka panjang.

2. Pengorganisasian (organizing), adalah suatu proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumberdaya di kalangan anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara optimum. 3. Pengarahan (directing), merupakan tahap yang mencakup hal yang

mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dan menjalankan tugasnya dengan baik.

4. Pengendalian (controlling), adalah fungsi pengendalian manajemen yang mencakup penetapan standar kerja, megukur kinerja yang sedang berjalan, membandingkan kinerja ini dengan standar yang telah ditetapkan dan mengambil tindakan untuk mengantisipasi apabila terjadi penyimpangan.

Manajemen proyek adalah sebuah ilmu dan seni yang mengatur sumberdaya manusia, peralatan, bahan, uang dan waktu untuk menyelesaikan suatu pelaksanaan dengan waktu dan biaya yang optimal. Manajemen peoyek ini mencakup berbagai disiplin ilmu yang semuanya terfokus untuk mengorganisasi semua kebutuhan dalam pelaksanaan (Oberlender, 1993).


(40)

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA

Sejarah Perusahaan

PT. Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultant Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura. Envirospace Consultant Pte. Ltd. Singapura merupakan pecahan dari perusahaan Garden and Landscape Center (GLC) yang merupakan perusahaan pionir yang bergerak dibidang lanskap dan pertamanan di Singapura. Perusahaan GLC didirikan pada tahun 1968, kemudian pada tahun 1998 didirikan Envirospace Consultant Pte. Ltd. Singapura. Setelah itu pada tahun 2005 barulah PT. Envirospace Consultants Indonesia didirikan.

Peningkatan permintaan akan jasa konsultan lanskap dan pertamanan di Indonesia merupakan alasan didirikannya cabang dari Envirospace Consultant Pte. Ltd. Singapura di Indonesia. PT. Envirospace Consultants Indonesia merupakan salah satu konsultan lanskap yang sudah cukup berkompeten di Indonesia, meskipun dengan umur perusahaan yang masih muda yaitu sekitar enam tahun sejak berdiri di Indonesia.

Ruang Lingkup Kerja

Ruang lingkup kerja dari PT. Envirospace Consultants Indonesia mencakup pada penyediaan jasa di bidang arsitektur lanskap pada jarak yang luas untuk klien pada dua sektor yaitu sektor privat dan sektor publik. Perusahaan memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk membantu badan pemerintah dan organisasi mayor multi-nasional, juga mengerti dan memberi pelayanan akan kebutuhan dari organisasi skala kecil.

Perusahaan ECI merupakan sebuah tim professional lanskap manajemen yang mempersembahkan dan memberikan jasa dengan kekuatan dari anggotanya. Memiliki tantangan untuk menciptakan solusi inovatif yang mencerminkan komitmen dalam hal kualitas untuk memuaskan dan menguntungkan pelanggan dengan harga yang sesuai. Perusahaan ini mengutamakan kemampuan karyawannya dalam mengantisipasi keinginan klien dengan komunikasi dan pemahaman dalam meningkatkan kualitas lingkungan.


(41)

PT. Envirospace Consultants Indonesia merupakan sebuah perusahaan konsultan mandiri yang menyediakan jasa dalam skala nasional dan internasional dengan mutu pekerjaan dalam bidang landscape architecture, master planning, urban design, environmental research dan project manajement. Perusahaan ini telah banyak mengerjakan berbagai bidang proyek yang masih berhubungan dengan bidang lanskap. Pekerjaan yang dikerjakan meliputi community and multifamily housing development, parks and outdoor recreation facilities, hotel and resorts, civic and public building, commercial and industrial development,

planning and analysis projects, single-family residential garden, historic preservation and restoration projects.

Terdapat beberapa contoh hasil pekerjaan proyek yang telah ditangani di PT. Envirospace Consultants Indonesia, yaitu:

1. Private Residential and Multifamily Housing

Duxton Plain Public Housing- Singaporemerupakan salah satu contoh dari proyek private residential and multifamily housing yang ditangani oleh ECI (Gambar 13). Proyek ini dapat berupa taman, green wall ataupun roof garden

pada sebuah hunian seperti apartemen dan rumah.

Gambar 13 Duxton Plain Public Housing- Singapore (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010) 2. Parks and Outdoor Recreation

Proyek lain yang ditangani oleh ECI yaitu dalam perancangan parks and outdoor recreation yang merupakan salah satu contoh dari taman publik. Escape Theme Park – Singapore merupakan salah satu contoh proyek yang dikerjakan (Gambar 14).


(42)

Gambar 14 Escape Theme Park – Singapore (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

3. Commercial and Industrial

Proyek lain yang ditangani oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia juga menangani proyek dalam perancangan di lingkungan commercial and industrial yang berupa taman publik yang dimiliki dan dipelihara oleh sebuah perusahan atau industry. Perancangan UE Square – Singapore merupakan salah satu proyek commercial and industrial yang ditangani (Gambar 15).

Gambar 15 UE Square – Singapore

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010) 4. Civic and Public Buildings

Kandang Kerbau Hospital - Singaporemerupakancontoh proyek civic and public buildings yang ditangani oleh perusahaan (Gambar 16). Proyek ini berfokus pada penataan lanskap dari sebuah bangunan.


(43)

Gambar 16 Kandang Kerbau Hospital - Singapore

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

5. Proposed (Proposal)

PT. Envirospace Consultants Indonesia dapat menangani pengajuan sebuah proposal rancangan untuk suatu proyek. Proposal yang diajukan dapat berupa penataan lanskap yang mencakup tahap perencanaan, perancangan dan atau pelaksanaan proyek. Contoh dari proposal yang dibuat adalah proyek Tuy Hoa City – Vietnam yang merupakan pengajuan rancangan untuk gerbang utama jalan. Proposal rancangan yang diajukan berupa konsep dan beberapa gambar konsep ilustrasi suasana dan potongannya.

Gambar 17 Tuy Hoa City – Vietnam


(44)

METODOLOGI

Lokasi Magang

Kegiatan magang dilakukan di sebuah perusahaan konsultan arsitektur lanskap yaitu PT. Envirospace Consultants Indonesia (ECI). Perusahaan ini berlokasi di Perumahan Taman Yasmin Sektor 7, Jalan Bambu Apus Raya, No. 6, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Waktu Magang

Kegiatan magang ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari tanggal 3 Juni 2010 sampai dengan tanggal 2 September 2010. Pelaksanaan magang ini berfokus pada kegiatan mempelajari tahapan dan proses perancangan yang dilakukan di ECI. Khususnya pada proses perancangan taman-taman yang dilaksanakan di ECI.

Metode Magang

Metode magang yang dilakukan di ECI adalah mencakup semua kegiatan perancangan lanskap yang dilakukan dengan cara:

1. Partisipasi aktif dalam proses perancangan lanskap yang berlangsung di beberapa taman yang dikelola oleh ECI, terutama pada kegiatan perancangan di studio.

2. Partisipasi aktif dalam pengamatan (survey) lapang secara langsung terhadap proyek yang sedang dikerjakan.

3. Melakukan wawancara dengan pegawai perusahaan dan pihak yang terkait dengan proyek yang dikerjakan dan studi pustaka untuk membantu pengumpulan data dalam proses perancangan yang dilaksanakan, baik melalui buku maupun website yang terkait.

Partisipasi aktif yang dilakukan selama kegiatan magang adalah pada proses perancangan di studio untuk beberapa proyek perancangan taman-taman yang dikerjakan oleh perusahaan. Proyek yang dikerjakan selama kegiatan magang yaitu :


(45)

2. Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang 3. Auto Park, Palembang

4. Taman Rumah Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor 5. Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor

Tahapan Kegiatan Magang

Kegiatan magang dilakukan pada perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia dengan melalui tahapan :

1. Pengenalan Kelembagaan Perusahaan

Kegiatan ini merupakan orientasi mahasiswa magang dengan staf yang ada di perusahaan ECI, dilanjutkan dengan pengenalan struktur organisasi, sejarah perusahaaan, pembagian kerja dan prosedur pengerjaan proyek di perusahaan. 2. Proses perancangan di studio (tahapan, data, analisis untuk desain,

perancangan, pelaksanaan, pemeliharaan awal).

Kegiatan ini merupakan kegiatan utama yang dilakukan saat melakukan kegiatan magang yaitu mempelajari seluruh proses perancangan yang dilakukan pada proyek yang dilaksanakan perusahaan. Melakukan pengumpulan data dan studi pustaka mengenai perusahaan dan proyek yang dikerjakan, sumber data berasal dari klien, pihak perusahaan, semua pihak yang terkait dengan proyek dan studi pustaka.

3. Pelaporan untuk evaluasi kegiatan di lapang (site visit)

Tahap ini merupakan pengawasan secara langsung dengan melakukan survei tapak secara keseluruhan disertai dengan pengambilan dokumentasi proyek .

Data Magang

Data yang dikumpulkan pada kegiatan magang dikategorikan dalam data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapang dan melalui wawancara pada pihak perusahaan, pekerja dan pihak lain yang terkait dengan proyek yang dikerjakan; dan data sekunder berasal dari hasil studi pustaka yang dilakukan melalui pencarian di website dan buku


(46)

sumber, data yang diperoleh dari perusahaan dan lainnya. Bentuk data diuraikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Jenis, Bentuk dan Sumber Data Magang

No. Jenis Data Bentuk Sumber

1. Kelembagaan

a. Sejarah perusahaan b. Struktur organisasi c. Sistem kerja divisi d. Jadwal kerja

e. Bahan, alat dan metode kerja

h. Tenaga kerja dan Legalitas

Data sekunder Data primer Data primer Data primer Data primer Data primer

Studi pustaka Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara, dokumentasi Wawancara 2. Proyek

a. Lokasi dan besaran b. Tujuan

c. Proses perancangan d. Pasca perancangan

Data primer dan sekunder

Perusahaan, wawancara, studi pustaka, tinjauan lapangan

Batasan Magang

Magang dibatasi pada tahapan dan proses pekerjaan perancangan taman secara mendetail yang dilakukan perusahaan dan sistem kerja dalam perusahaan. Fokus utama terbatas pada tahapan proses perancangan taman-taman yang dilakukan di PT. Envirospace Consultants Indonesia, khususnya beberapa proyek perancangan taman yang sedang ditangani pada periode magang mahasiswa.

Output Magang

Kegiatan magang yang dilakukan selama tiga bulan menghasilkan output

berupa :

1. peningkatan keterampilan (softskill) studio mahasiswa dalam proses perancangan taman-taman.

2. penambahan pengetahuan mahasiswa mengenai sistem kerja perusahaan secara keseluruhan.

3. pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan antara mahasiswa magang dengan perusahaan.


(47)

HASIL KEGIATAN MAGANG

Selama tiga bulan masa kegiatan magang di PT. Envirospace Consultants Indonesia diperoleh hasil kegiatan magang yang dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu:

1. Mengenai kelembagaan PT. Envirospace Consultants Indonesia, dan 2. Mengenai Produk magang.

Kelembagaan PT. Envirospace Consultants Indonesia

Data mengenai kelembagaan perusahaan ECI yang diperoleh pada saat kegiatan magang dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Struktur organisasi perusahaan, 2. Peralatan dan studio gambar, 3. Cara mendapatkan proyek, dan 4. Prosedur kerja perusahaan.

Data kelembagaan perusahaan diperoleh melalui proses wawancara dan survey tapak (data primer) dan melalui perolehan data dari perusahaan dan studi pustaka (data sekunder).

1. Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Terdapat dua divisi dalam perusahaan ini yaitu divisi perencanaan dan perancangan lanskap, dan divisi adminstrasi. Dua divisi ini dikoordinasi oleh pimpinan perusahaan yang juga berprofesi sebagai arsitek lanskap. Dalam mengerjakan suatu proyek, pimpinan perusahaan berperan dalam memberikan arahan, dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan pada dua divisi ini.

Divisi perencanaan dan perancangan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan teknis yang berhubungan dengan proses perencanaan dan perancangan lanskap. Mulai dari kegiatan awal seperti pengumpulan data, analisis, sintesis, perancangan lanskap, sampai mempresentasikan produk akhir. Divisi perencanaan dan


(48)

perancangan dikerjakan oleh arsitek lanskap dengan pengawasan langsung dari pimpinan perusahaan.

Divisi adminstrasi bertugas mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan administrasi seperti menyiapkan dan membuat kontrak proyek, pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) dan mengarsipkan dokumen-dokumen perusahaan. Staff pada divisi ini memerlukan ketelitian yang lebih dalam melakukan pembuatan kontrak proyek dan perhitungan rencana anggaran biaya. Ketelitian diperlukan agar tidak menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak yaitu perusahaan ECI dan klien.

Pimpinan perusahaan memberikan pengarahan (directing) kepada semua staf di perusahaan.Kedua divisi dalam perusahaan ECI dan pimpinan perusahaan terus melakukan diskusi dalam mengerjakan proyek agar menghasilkan produk yang baik dan maksimal. Produk yang dihasilkan yaitu produk yang fungsional, estetik, tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitarnya, dan juga sesuai dengan keinginan klien. Komunikasi dua arah yang dilakukan diantara semua staf perusahaan bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan, tercapainya efisiensi waktu dan akurasi pada saat proses perancangan, pelaksanaan dan penanganan suatu proyek. Struktur organisasi perusahaan ECI dapat dilihat pada Gambar 18.

Keterangan : Alur struktur organisasi perusahaan Alur komunikasi dalam perusahaan

Gambar 18 Struktur organisasi di PT. Envirospace Consultants Indonesia (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

Pimpinan

Ir. Dendi Dwiputra, IALI

Div. Perencanaan dan Perancangan Lanskap

Div. Administrasi PT. Envirospace


(49)

2. Peralatan dan Studio Gambar

Teknik studio yang dilakukan di perusahaan ECI dibagi menjadi dua, yaitu dilakukan dengan sistem manual dan operasi komputer. Teknik atau sistem manual adalah dilakukan dengan sketsa tangan (freehand) untuk pembuatan gambar teknik seperti gambar konsep perancangan (concept design), concept landscape plan, sketsa suasana, potongan dan gambar perspektif pada tahap-tahap awal proyek. Gambar-gambar yang telah dibuat akan discan dan diprint untuk selanjutnya dilakukan colouring baik secara freehand dengan marker, pensil warna atau alat pewarna lainnya. Kegiatan colouring juga terkadang dilakukan melalui operasi komputer.

Operasi komputer yang dimaksud adalah dengan menggunakan PC (personal computer) yang didalamnya dilengkapi dengan softwares untuk mengerjakan gambar-gambar projek presentasi. Software yang digunakan di perusahaan ECI adalah Adobe Photoshop CS3, Computer Aided Design

(AutoCAD) 2006, Sketchup 6, Microsoft Office 2007 khususnya Microsoft Office PowerPoint dan Microsoft Office Word, Geographic Information System (GIS) dan Paint. Hasil dari penggunaan operasi komputer ini seperti gambar perspektif, gambar potongan, gambar detail seperti planting plan, lighting plan, dan gambar konstruksi, juga pembuatan gambar bergerak tiga dimensi (3D).Semua software

ini dipakai untuk mempermudah dalam penyajian presentasi kepada klien.

Teknik presentasi dari produk desain lanskap yang dihasilkan dilakukan melalui dua cara yaitu presentasi dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi, dengan bantuan atau tanpa bantuan teknologi peralatan elektronik. Presentasi dua dimensi yang dilakukan perusahaan ECI dalam menampilkan gambar produknya yaitu dengan presentasi menggunakan Microsoft Office PowerPoint, poster, panel, dan album gambar. Presentasi tiga dimensi dapat dilakukan dengan penyajian maket dan pemutaran gambar tiga dimensi (3D) yang dibuat dengan software Sketchup. Presentasi tiga dimensi ini biasa dilakukan untuk kategori proyek skala besar agar lebih representatif.

Keberhasilan produk yang dihasilkan oleh perusahaan ECI tidak terlepas dari keterampilan dan kemampuan staff perusahaan serta peralatan dan perlengkapan yang dimiliki. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan


(50)

perusahaan ECI sudah tergolong cukup lengkap. Peralatan yang ada sudah mendukung pekerjaan dalam studio juga pekerjaan saat survei dan pengawasan di lapangan. Berbagai peralatan dan perlengkapan ini digunakan perusahaan ECI adalah:

1. Empat unit komputer lengkap 2. Satu unit scanner

3. Satu unit printer A3 4. Satu unit printer A4

5. Berbagai macam jenis penggaris dari plastik dengan berbagai skala dan bentuk

6. Berbagai macam jenis penggaris dari besi dengan berbagai skala dan bentuk

7. Alat gambar (marker, spidol, pensil warna, drawing pen dan rapido dengan berbagai ukuran ketebalan, serta pensil dengan berbagai ukuran ketebalan)

8. Penghapus, isolasi, double tape dan lem 9. Satu meja trassing

10.Cutting board

11.Drawing scale

12.White board

13.Trassing paper dan kertas kalkir 14.Kertas ukuran A4, A3, dan F4

15.Papan plastik (board) untuk panel presentasi 16.Lemari alat tulis, rak bukudanfile

17.Camera digital

18.Global positioning system (GPS) 19.Meteran

20.Lima unit meja, kursi kerja dan meja berukuran besar untuk rapat dan menggambar

21.Library image board softscape

22.Berbagai buku sumber (perencanaan, perancangan dan manajemen) yang ada di perusahaan


(51)

Situasi di kantor PT. Envirospace Consultants Indonesia dapat dilihat pada Gambar 19, Gambar 20 dan Gambar 21.

Gambar 19 Situasi ruang diskusi PT. Envirospace Consultants Indonesia (Foto: Hanni Adriani)

Gambar 20 Situasi studio kerja PT. Envirospace Consultants Indonesia (Foto: Hanni Adriani)

Gambar 21 Peralatan dan bahan yang ada di studio PT. Envirospace Consultants Indonesia


(52)

3. Cara Mendapatkan Proyek

Proyek yang ditangani oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia baik yang mengenai proyek perencanaan, perancangan, pengelolaan taman dan lanskap diperoleh melalui empat cara, yaitu :

1. Permintaan langsung dari klien yang baru ataupun yang sudah berlangganan

Pertama, perusahaan ECI mendapatkan proyek tanpa harus mengajukan penawaran pada pihak lain melainkan mendapatkan permintaan langsung dari klien. Klien merupakan seseorang ataupun suatu perusahaan yang mempunyai proyek dan menyediakan kebutuhan finansial dari proyek tersebut. Klien yang dimaksud adalah klien yang baru ataupun klien yang sudah berlangganan menggunakan jasa dari perusahaan.

2. Mengajukan penawaran (tender) pada pihak-pihak tertentu

Cara lain yang digunakan perusahaan ECI dalam memperoleh sebuah proyek adalah dengan mengajukan penawaran (tender) pada klien. Perusahaan ECI mengajukan rancangan akan proyek yang akan dilaksanakan beserta rencana anggaran biaya (RAB) kepada klien (penyelenggara proyek). Berdasarkan penilaian-penilaian teknis dari pihak penyelenggara akan memutuskan perusahaan yang terpilih untuk menangani proyek tersebut.

3. Kerjasama dengan konsultan lanskap yang lain

Proyek lain yang ditangani oleh perusahaan ECI ada juga yang diperoleh dengan cara kerajasama dengan konsultan lainnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya hubungan baik yang terjalin antara perusahaan ECI dengan perusahaan konsultan lainnya. Kerjasama ini terjadi pada pengerjaan proyek yang skalanya besar, sehingga memerlukan lebih dari satu perusahaan konsultan lanskap dengan spesialisasi yang berbeda untuk menanganinya.

4. Kerjasama dengan lembaga

Dalam mendapatkan proyek, perusahaan ECI juga melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga baik pemerintahan maupun swasta.


(53)

Dinas pemerintahan yang dimaksud contohnya seperti dinas pertamanan dan pemakaman, dinas tata kota dan wilayah dan lainnya di beberapa daerah di Indonesia, sedangkan pihak swasta adalah perusahaan-perusahaan atau kantor non pemerintah.

Pelayanan jasa termasuk didalamnya produk hasil dari perusahaan ECI yang memuaskan bagi klien menjadikan perusahaan ECI dipercaya oleh klien dalam mengerjakan proyek taman dan lanskap selanjutnya. Dalam menghasilkan sebuah produk perencanaan dan perancangan, perusahaan mengutamakan keinginan klien dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Cara komunikasi yang baik yang digunakan oleh staff perusahaan dengan klien menjadi salah satu kunci mendapatkan kepercayaan dari klien. Selain itu juga bentuk dan cara presentasi produk yang baik kepada klien juga menjadi faktor yang dapat meyakinkan klien dan memperoleh kepercayaan dari klien. Hal inilah yang menjadikan perusahaan ECI dapat memperoleh proyek.

4. Prosedur Kerja Perusahaan

Proyek yang dikerjakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia tidak hanya proyek dalam negeri saja namun juga dari luar Indonesia. Pekerjaan proyek yang dilaksanakan mengikuti prosedur pada umumnya yang sama dengan perusahaan lainnya. Perusahaan ECI memiliki standar proses perancangan yaitu melalui tahap persiapan, inventarisasi tapak, analisis, rencana konsep (concept plan), perancangan dalam bentuk-bentuk concept design (preliminary concept design dan final concept design), schematic design, rencana induk(master plan), design development, construction drawing, kemudian tahap pelaksanaan proyek, pengawasan dan yang terakhir adalah pemeliharaan (maintenance). Pada Gambar 22 disajikan diagram proses pekerjaan proyek pada perusahaan ECI.

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama yang dilakukan oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan. Tahap ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan berbagai teknis dan juga urusan administrasi proyek. Pada tahap persiapan terjadi pertemuan


(54)

pertama atau awal dengan klien. Pada pertemuan ini klien membicarakan mengenai keinginannya dan harapannya akan proyek yang akan ditangani, konsep yang ingin dicapai dan kepentingan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan proyek. Kemudian selanjutnya pihak perusahaan mempersiapkan usulan kegiatan yang lebih detail yang mencakup pelayanan, bentuk produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak kerja. Pada tahap ini dilakukan penerimaan proyek (project acceptance).

Pada tahap ini merupakan awal dari kesepakan dengan klien, sehingga sangat penting sekali untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan. Komunikasi dan cara presentasi sangat penting pada tahap ini, hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah paham pada tahap selanjutnya. Komunikasi yang baik dari pihak perusahaan dalam hal ini pimpinan perusahaan dan juga staff menjadi kunci suksesnya tahap persiapan ini. 2. Inventarisasi Tapak

Tahap selanjutnya adalah tahap inventarisasi tapak yang merupakan tahap utama pada proses perancangan. Tahap inventarisasi tapak bertujuan untuk melakukan pengumpulan berbagai data mengenai proyek. Tahap ini dilakukan secara langsung ke lokasi proyek melihat kondisi awal tapak. Pada tahap ini staff perusahaan melakukan survei lapang, inventarisasi, dan melakukan pengumpulan dan perekaman data pada tapak.

Data untuk keperluan proyek diperoleh melalui data primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah melalui site survey ke lokasi proyek secara langsung dan wawancara dengan pihak klien dan pihak lainnya yang berhubungan dengan proyek. Data proyek terkadang sudah tersedia pada awal penerimaan proyek karena telah dilakukan site inventory oleh pihak lain sebelumnya, sehingga perusahaan ECI bekerja langsung dengan data yang tersedia pada tahap perancangan.


(1)

Gambar 83 Artist Impression taman disekitar bangunan utama Istana Bogor (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)


(2)

6. Ringkasan Hasil Kegiatan Magang

Tabel 11 dan Tabel 12 memperlihatkan ringkasan hasil magang di PT. Envirospace Consultants Indonesia.

Tabel 11 Tahapan perancangan pada proyek magang

Proyek Tahapan Perancangan

Tahap Pe rs iapa n Tahap Inven ta ri sas i D at a

Tapak Tahap A

na li si s Tapa k Tahap K ons ep Des ai n Prel im ina ry C on ce p t D es ign Sche m at

ic D

es ign M as ter P lan D es ign D eve lopm en t C onst ruct ion d rawin g Im pl eme nt a ti o n Pem el ihar aa n Si te Vi si t

Nursery Blooms and Green,

Singapura √ √ √ √ √

Jalan Tol Bintaro Serpong

Damai (BSD), Tangerang √ √ √ √ √

Auto Park, Palembang √ √ √ √ √

Taman Rumah Bambu Raya

Taman Yasmin, Bogor √ √ √ √ √ √ √

Renovasi Taman Di Sekitar

Bangunan Utama Istana Bogor √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tabel 12 Klasifikasi taman pada proyek yang dilaksanakan

No. Proyek Klasifikasi taman

Peruntukan Pemilikan

1. Nursery Blooms and Greens Pte. Ltd.,

Singapura

Taman kantor Taman privat

2. Jalan Tol Bintaro Serpong Damai

(BSD),Tangerang

Taman jalan Taman publik

3. Auto Park, Palembang, Sumatera

Selatan

Taman kantor Taman privat

4. Taman Rumah Jalan Bambu Raya,

Taman Yasmin, Bogor

Taman rumah Taman privat

5. Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan

Utama Istana Bogor, Bogor


(3)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kegiatan magang yang dilakukan di PT. Envirospace Consultants Indonesia secara umum mengenai proses perancangan taman dapat meningkatkan keterampilan merancang serta soft skill dalam lingkup keprofesian arsitektur lanskap. Melalui kegiatan magang, mahasiswa dapat mengetahui:

1. Sistem kerja yang dilakukan di perusahaan ECI melalui koordinasi dan kerjasama semua divisi yang ada dengan pengarahan (directing) dari pimpinan perusahaan. Dengan sistem kerja standar proses perancangan perusahaan ECI yaitu melalui tahap persiapan, inventarisasi data tapak, análisis tapak, rencana konsep (concept plan), konsep desain (concept

design), preliminary concept design dan final concept design, schematic

design, rencana induk (master plan), design development, construction

drawing, dokumen tender kemudian tahap pelaksanaan proyek,

pengawasan dan yang terakhir adalah maintenance. Pada lima proyek yang dikerjakan pada masa magang berlangsung hampir semua proyek yang dikerjakan berada pada tahap awal proses perancangan dengan melalui tahapan yang hampir sama.

Teknik perancangan yang dilakukan di perusahaan ECI melalui sistem manual dan operasi komputer. Kedua teknik ini sama pentingnya dalam menghasilkan produk perancangan.

2. Proses perancangan yang dilakukan di studio oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia telah menggunakan berbagai alat, bahan, metode, teknologi dan sumberdaya yang baik. Peralatan dan bahan yang dimiliki perusahaan berfungsi dan berada pada kondisi yang baik untuk mendukung proses perancangan.

3. Produk perancangan taman yang dihasilkan oleh perusahaan ECI selain mengakomodasi keinginan dari klien juga mengutamakan segi fungsional, estetik dan kualitas lingkungan sekitar tapak agar tidak terjadi kerusakan. 4. Pada kegiatan perancangan di studio terdapat masalah yang terjadi pada


(4)

untuk pengerjaan beberapa proyek karena kurangnya sumberdaya yang ada. Selain itu tidak adanya koneksi internet di kantor mengakibatkan sedikit terhambatnya proses pengumpulan data untuk mendukung rancangan proyek.

5. Proses perancangan yang dilakukan PT. Envirospace Consultants Indonesia disesuaikan dengan kondisi proyek, karena terkadang proyek yang ditangani harus selesai dalam waktu yang cepat.

Saran

Untuk menghasilkan rancangan taman yang fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan keberadaan konsultan lanskap sangat penting. Dengan demikian, dalam pengerjaan proyek di bidang arsitektur lanskap keterlibatan konsultan lanskap sangat dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk perancangan yang baik dan efisien (dana dan waktu).

Perusahaan ECI perlu menambah fasilitas internet untuk mendukung proses pengumpulan data proyek. Pada saat perusahaan mendapatkan proyek dalam jumlah banyak dan skala besar perlu adanya penambahan tenaga kerja (ahli dan honorer) untuk membantu pengerjaan proyek.

Kegiatan magang di sebuah konsultan lanskap merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa di bidang arsitektur lanskap, karena dapat menambah keterampilan dan menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja di bidang arsitektur lanskap. Oleh karena itu, kegiatan magang ini sangat disarankan bagi mahasiswa arsitektur lanskap khususnya yang ada di tingkat akhir.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Peta Nursery Blooms and Greens. http://googlemap.com., [8 oktober 2010].

Ahira, A. 2007. Taman rumah. [terhubung berkala]. hhtp://www. Aneeahira.com. [6 januari 2011].

Asla, G.W. R. 1996. Grafik Lansekap (Terjemahan). Erlangga. Jakarta. 216 hal.

Booth, N. K. 1983. Basic Elements of Landscape Architectural Design. Ohio State University. New York. 283p.

Crowe, S. 1981. Garden Design. Packard Publishing Limited in association with Thomas Gibson Publishing Limited. West Sussex and London. 10p.76p, 82p, 84p, 85p. 94p, 100p, 122p, 130p, 143p, 154p, 166p.

Dahl B dan Molnar D. J. 2003. Anatomi of Park Essential of Recreation area

Planning and Design third edition. United States of America: Waveland

Press, INC.

Eckbo, G. 1964. Urban Landscape Design. McGraw-Hill, Inc. United States of America. 17p, 99p.

Ford, A. 2007. Designing The Sustinable School. The Images Publishing Group Pty. Ltd. Australia. 2p.

Gold, S. M. 1980. Recreation Planing and design. Mc Graw-Hill Co. New York. 29p, 268p, 322 p.

Hakim, R. 2000. Penyajian dan Tahapan Perancangan Arsitektur lansekap. Universitas Trisakti. Jakarta. 12p.

Hannebaum, L. G. 2002. Landscape Design Fifth Edition: A practical Approach. Pearson Education. New Jersey. 2p, 3p, 7p.

Harris, C. W. dan Dines N. T. 1988. Time-Saver Standards for Landscape

Architecture. McGraw-Hill, Inc. United States of America.

Ingles, J. E. 2004. Landscaping Principles and Practices 6th Edition. Delmar Learning, Inc. Thomson Learning TM. New York.

Oberlender, G.D. 1993. Project Management for Engineering and Construction. New York. Mc Graw-Hill Book Company.272p.


(6)

Reid, W. G. 1993. From Concept to Form. Van Nostrand Reinhold. New York. 162 p.

Reid, G. W. 2002. Landscape Graphics Plan, Section and Persfectif Drawing of

Landscape Spaces. Watson-Guptill Publications. New York.

Simonds, J.O. dan Starke B. W. 1983. Landscape Architecture. McGraw-Hill Companies, Inc. New York. 331p.

Simonds, J. O. 1994. Garden Cities 21: Creating a Livable Urban Environment. McGraw-Hill, Inc. United States of Amerika. 1p.

Simonds, J.O. dan Starke B. W. 2006. Landscape Architecture fourth edition: A

Manual of Environtment Planning and Design . McGraw-Hill Book Com.

New York. 299p, 313p, 338p.

Stoner, M. dan J. Freeman. 1992. Manajemen Perusahaan Edisi Kelima

(Terjemahan). Gramedia. Jakarta. 154 hal.