berbeda, yaitu 12 jenis tanaman penutup tanah, 8 jenis tanaman air, 5 tanaman merambat, 10 jenis tanaman semak, 3 jenis tanaman perdu, 3 jenis palem dan 2
jenis pohon. Area display taman utama memiliki keragaman yang paling tinggi karena merupakan area pameran utama kepada pengunjung kebun pembibitan.
Berbagai jenis tanaman ditampilkan dalam bentuk taman yang tema yang beragam.
Pada area gerbang utama dan area masuk utama kantor dan sekitarnya keragaman jenis tanaman yang dipakai jumlahnya hampir sama. Area gerbang
utama memiliki kategori keragaman yang rendah dengan jumlah tanaman sebanyak 8 jenis, dengan empat kategori tanaman yang berbeda, yaitu 2 jenis
tanaman penutup tanah, 1 jenis tanaman semak, 2 jenis palem dan 3 jenis pohon. Area masuk utama kantor dan sekitarnya memiliki kategori keragaman
yang rendah dengan jumlah tanaman sebanyak 7 jenis, dengan dua kategori tanaman yang berbeda, yaitu 5 jenis tanaman penutup tanah, 2 jenis tanaman
merambat.
2. Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Tujuan Proyek Proyek ini bertujuan untuk melakukan penataan lanskap pada Jalan Tol
Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang. Ruang lingkup penataan lanskap jalan tol ini meliputi proses perancangan dan pelaksanaan. Namun kegiatan yang
diikuti saat kegiatan magang hanya sampai pada tahap awal perancangannya saja, belum sampai melakukan tahap pelaksanaan.
Tahapan Kegiatan Perancangan Proyek penataan lanskap pada Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD,
Tangerang , tahapan kegiatan yang dikerjakan melalui proses seperti terlihat pada Gambar 37. Proyek ini masih berupa proposed, berada pada tahap awal
perancangan sehingga tahapan perancangan yang dikerjakan masih berupa konsep desain awal preliminary concept design dengan produk yang dihasilkan berupa
conceptual landscape plan, feature image soft material, dan gambar artist
impression pada lima zona yang dirancang, yaitu Zona A, Zona B, Zona C, Zona D dan Zona E.
Gambar 37 Tahapan kegiatan perancangan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 a.
Tahap Persiapan Lingkup kerja dari proyek ini adalah penataan lanskap pada Jalan Tol
Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang. Tahap pertama merupakan tahap persiapan yaitu tahap dilakukannya diskusi awal oleh pimpinan PT. Envirospace
Consultants Indonesia dengan klien. Pada tahap ini klien menyampaikan ide dan keinginannya mengenai rancangan yang akan dilakukan pada tapak kepada staff
perusahaan ECI. Klien menginginkan adanya penataan kembali lanskap Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang sehingga menjadi lebih indah dan
tertata lebih baik. b.
Tahap Inventarisasi Data Tapak Pada tahap inventarisasi dilakukan proses pengambilan data langsung dari
tapak survey untuk melihat kondisi eksisting tapak. Dilakukan pengambilan foto site photos untuk melihat dan merekam kondisi awal tapak. Pada tahap ini
diperoleh peta dasar base line Gambar 38 dari pihak klien. Panjang total keseluruhan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang ini adalah 9532
meter. Peta dasar yang diperoleh perusahaan ECI dibagi menjadi lima zona
Gambar 39, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses inventarisasi dan juga proses analisis pada tahap selanjutnya. Lima zona pada Jalan Tol Bintaro Serpong
Konsep desain final final concept design
Persiapan Inventarisasi
Analisis Konsep desain awal
Preliminary concept design
Revisi 1, 2, dst. sesuai keinginan klien
Damai BSD, Tangerang dan kondisi eksistingnya disajikan pada Tabel 5. Kondisi eksisting tapak berdasarkan hasil foto dilapangan secara garis besar
terlihat pada Gambar 40.
Gambar 38 Peta dasar Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Gambar 39 Zonasi Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Tabel 5 Zonasi Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
No. Zona
Panjang m Kondisi Eksisting tapak
1. A
3932,5 Bahu jalan didominasi oleh pohon Pinus merkusii
2. B
2288 Tanaman sangat sedikit dan tidak beraturan dan
median jalan yang berupa beton 3.
C 1582,7
Tanaman didominasi oleh ilalang belum ada pohon di bahu jalan tol dan median jalan yang berupa
beton 4.
D 494,5
Tanaman sedikit dan tidak beraturan dan median jalan masih didominasi rerumputan
5. E
1234.3 Area gerbang belum ada penataan lanskapnya,
didominasi oleh rumput
Gambar 40 Kondisi eksisting tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 c.
Tahap Analisis Tapak Kondisi tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang secara
total berada dalam keadaan yang kurang tertata dengan baik khususnya pada penataan lanskapnya. Pada beberapa bagian di bahu kiri dan kanan dari jalan tol
tidak terdapat penanaman tanaman, sehingga pada lokasi ini iklim mikronya dirasa sangat panas karena tidak adanya tanaman. Lanskap jalan tol memiliki suhu
relatif tinggi pada siang hari karena hampir semua bagian tapak tertutup oleh aspal sehingga iklim mikronya tidak nyaman. Berdasarkan hasil analisis maka
direncanakan penambahan penanaman pohon disepanjang jalan tol ini untuk meningkatkan kualitas iklim mikronya dengan mempertimbangkan tanaman
eksisting yang ada. Selain untuk meningkatkan kualitas iklim mikro penambahan dan penataan tanaman dilakukan untuk meningkatkan kualitas visual dari lanskap
jalan tol. Penambahan penggunaan semak dan tanaman penutup tanah juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas visual lanskapnya. Pada bagian jalan tol
yang kondisi tanamannya masih baik maka dipertahankan keberadaannya dan direncanakan hanya mengalami penambahan tanaman.
Berdasarkan hasil inventarisasi tapak yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka perusahaan melakukan analisis pada kondisi eksisting yang
ada. Proses analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari data pembagian lima zona pada tapak, maka Zona A dengan
kondisi eksisting bahu jalan didominasi oleh pohon Pinus merkusii maka menghasilkan analisis untuk memperbaiki penataan lanskapnya. Penataan zona ini
direncanakan dilakukan penambahan pohon Pinus merkusii sehingga akan
membentuk habitat pohon pinus dan pada bagian bawahnya dilakukan penanaman semak berbunga pada bahu jalannya.
Zona B memiliki kondisi eksisting tanaman yang jumlahnya sangat sedikit dengan penataan yang tidak beraturan pada bahu jalannya dan memiliki kondisi
median jalan yang berupa beton kaku. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka untuk memperbaiki kualitas visual dan lingkungan pada zona ini
direkomendasikan penanaman pohon dengan warna bunga ungu sebagai unsur kontras warna setelah kawasan pinus yang berwarna hijau pada zona sebelumnya.
Dilakukan juga penanaman semak berbunga pada pot untuk median jalannya sehingga median jalan yang terbuat dari beton dan kaku dapat lebih terlihat
lembut. Zona C yang memiliki panjang jalan 1582,7 meter kondisi eksisting
tapaknya didominasi oleh tanaman ilalang, belum ada pohon di bahu jalan tol dan kondisi median jalan yang berupa beton. Dengan kondisi eksisting yang belum
ada penanaman pohonnya ini maka zona C memiliki hasil analisis yaitu direkomendasikan penanaman pohon berbunga ungu atau merah jambu dengan
tujuan untuk memperindah kondisi visualnya. Sama dangan Zona B, pada median jalan Zona C dilakukan juga penanaman semak berbunga pada pot untuk median
jalannya sehingga median jalan yang terbuat dari beton dan kaku dapat lebih terlihat lembut.
Zona D memiliki kondisi eksisting tapak dengan jumlah tanaman sedikit dan tidak beraturan, juga memiliki kondisi median jalan yang berupa besi
pembatas dan masih didominasi rerumputan. Panjang jalan pada zona ini merupakan yang terpendek yaitu 494,5 meter. Maka berdasarkan hasil analisis
kondisi eksistingnya dan pertimbangan jarak yang pendek ini, zona D direncanakan memiliki penataan yang sama dengan Zona C. Yaitu penanaman
pohon berbunga ungu atau merah jambu dan penanaman semak berbunga pada bahu jalan dan juga penanaman semak berbunga pada pot untuk median jalannya.
Yang terakhir adalah Zona E yaitu gerbang pondok aren, memiliki kondisi eksisting yang belum ada penataan lanskapnya dan juga masih didominasi oleh
rumput. Dengan kondisi eksisting seperti ini, maka area gerbang sebagai area yang penting pada jalan tol harus dirancang dengan penataan yang baik dan
semenarik mungkin. penanaman pohon dengan bunga berwarna kuning atau tanaman yang memiliki bentuk yang unik dan memiliki fungsi sebagai pengarah
dapat membuat area ini lebih menarik. Pada area ini juga direncanakan penambahan ornamental pot pada median gerbangnya dan tree lighting.
d. Tahap Konsep Desain Awal Preliminary concept design
Proses Perancangan yang dilakukan di studio adalah pada tahap konsep desain awal preliminary concept design untuk lanskap sepanjang Tol Bintaro
Serpong Damai BSD, Tangerang. Produk yang dihasilkan adalah: 1
conceptual landscape plan 2
feature image soft material 3
image artist impression pada lima zona A, B, C, D, dan E. Keikutsertaan yang dilakukan pada proses perancangan ini adalah pada
pembuatan feature image soft material dan image artist impression. Proses perancangan lanskap yang ditangani oleh Perusahaan ECI ini
meliputi penataan dan penanaman pohon pelindung dan beutifikasi semak dan penutup tanah sepanjang Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang.
Desain penanaman pohon yang digunakan memiliki konsep penggunaan pohon pelindung yang disesuaikan dengan kondisi eksisting tapak untuk memperbaiki
iklim mikro dan penggunaan pohon berbunga untuk memperindah lanskap jalan tol. Desain penanaman area median jalan memiliki konsep perancangan
menggunakan semak berbunga. Penanaman tanaman area kanan dan kiri bahu jalan dibawah pohon lama dan baru dirancang menggunakan semak dan penutup
tanah berbunga. Penataan pada lanskap jalan tol ditujukan untuk fungsional dan estetika. Secara fungsional memiliki fungsi untuk memperbaiki iklim mikro,
meredam suara, mengurangi silau akibat cahaya matahari dan sorot lampu. Sedangkan secara estetik adalah untuk memperindah lanskap jalan tol dan
mengurangi kemonotonan. Namun perancangan di jalan tol tidak boleh terlalu ramai dengan jarak pergantian tanaman harus dijaga, agar tidak mengganggu
konsentrasi pengemudi kendaraan. Proses perancangan pada proyek ini dilakukan menggunakan cara manual
dan komputer. Tahap perancangan dimulai dengan sketsa kasar pembagian ruang atau zonasi. Dilanjutkan dengan menggunakan komputer untuk memperhalus
gambar dan spesifikasi ukuran panjang jalan. Dalam pembuatan image artist impression digunakan operasi komputer. Software yang digunakan pada komputer
adalah AutoCAD 2006 dan Adobe Photoshop CS3.
1 conceptual landscape plan merupakan gambar yang menunjukan rencana
penataan ruang pada tapak beserta semua elemennya dilihat dari tampak atas
denah. Konsep pembagian zonasi dari proyek ini adalah dibagi menjadi lima
zona. Pada conceptual landscape plan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang ini menggambarkan pembagian tapak menjadi lima zona
yaitu Zona A, Zona B, Zona C, Zona D, dan Zona E Gambar 41. Kelima
zona ini ditentukan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
Gambar 41 Pembagian lima zona A, B, C, D, dan E di Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
2 feature image soft material sesuai dengan tujuan perancangan dari proyek ini
yaitu penataan dan penanaman pohon pelindung dan beutifikasi semak dan penutup tanah pada tapak, maka penggunaan feature image soft material
sebagai usulan pada tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang menggunakan semua jenis tanaman yang memiliki fungsi dan
indah. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang memiliki fungsi sebagai pengarah, pelindung dan memperindah kualitas visual tapak dengan bentuk
tajuk yang menarik dan bunga yang cerah. Pada Gambar 42 terdapat image soft material pohon yang diusulkan untuk perancangan, dan pada Gambar 43
disajikan image soft material semak yang dapat digunakan pada desain
penataan lanskap di Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang.
Gambar 42 Feature image pohon
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
Gambar 43 Feature image semak
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010
3 gambar artist impression pada lima zona yang dirancang, yaitu Zona A,
Zona B, Zona C, Zona D dan Zona E.
a Zona A
Bauhinia purpurea Jacaranda acutifoli Erythrina crystagali Pinus merkusii
Samanea saman Peltophorum pterocarpum
Lagerstomia speciosa Tabebuya rosea Bismarchia nobilis Roystonea regia
Bougainvillea sp. Jatropha sp. Caesalpinia pulcherrima
Zona A yang memiliki jarak jalan 3932.5 meter dirancang dengan penambahan penanaman pohon pinus. Pada Zona A tamanan yang
digunakan yaitu Pinus merkusii dan tanaman Bougainvillea sp. Tanaman pinus dipilih karena pada tapak terdapat eksisting pohon pinus. Gambar
artist impression pada zona ini terdapat pada Gambar 44.
Gambar 44 Zona A a Eksisting dan b Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani
Pohon pinus dan semak bougenvil ditanam secara masal sepanjang jalan pada Zona A. Penanaman dalam jumlah yang masal bertujuan untuk
memberikan kesan seragam dan membentuk garis yang tegas dan berbeda dengan perbedaan ketinggian antara pohon dan semak yang ditata.
b Zona B Zona B dirancang menggunakan pohon dengan warna bunga ungu
sebagai unsur kontras warna setelah Zona A yang didominasi oleh pohon pinus. Pada Zona B tamanan yag digunakan adalah tanaman berbunga
ungu yaitu Lagerstomia speciosa atau lebih dikenal dengan nama bungur dan semak Bougainvillea sp. yang ditanam dengan jarak lima meter.
Gambar artist impression desain penataan lanskap pada zona ini terdapat pada Gambar 45. Semak Bougainvillea s. dalam rancangan diletakan pada
bahu jalan dibawah pohon Lagerstomia speciosa dan juga diletakan di median jalan dengan penanaman secara teratur pada jarak lima meter.
a b
Gambar 45 Zona B a Eksisting dan b Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani
c Zona C Zona C dirancang menggunakan pohon berbunga ungu atau pink.
Bauhinia purpurea digunakan sebagai tanaman yang mendominasi di kanan dan kiri bahu jalan zona ini. Kemudian semak yang digunakan
adalah Bougainvillea sp. yang berbunga warna merah muda senada dengan warna bunga dari Bauhinia purpurea. Gambar artist impression desain
penataan lanskap pada zona ini terdapat pada Gambar 46.
Gambar 46 Zona C a Eksisting dan b Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani
a b
a b
d Zona D Zona D memiliki jarak jalan yang paling pendek yaitu 494.5 meter,
zona imi dirancang menggunakan pohon berbunga ungu. Pada Zona D tamanan yag digunakan adalah tanaman berbunga kuning yaitu tanaman
berbunga ungu yaitu Lagerstomia speciosa atau lebih dikenal dengan nama bungur dengan semaknya adalah Bougainvillea sp. dan Canna sp.
Gambar artist impression desain penataan lanskap pada zona ini terdapat pada Gambar 47.
Gambar 47 Zona D a Eksisting dan b Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani
e Zona E Zona E yaitu gerbang pondok aren, dirancang menggunakan pohon
dengan bunga berwarna kuning dan penataan di areal gerbang berupa ornamental pot dan tree lighting. Zona ini memiliki panjang lintasan
1234.3 meter. Pada zona ini terdapat tiga alternatif penggunaan tanaman utama
yang bisa digunakan untuk area gerbang, yaitu Burasus sp. dan Peltophorum pterocarpum. Dengan shrub yang digunakan adalah
Bougainvillea sp. pada semua alternatif desain. Pada gambar artist impression terdapat dua situasi yaitu dayscape dan nightscape Gambar
48. a
b
Tanaman yang dipilih merupakan tanaman yang memiliki fungsi untuk mengarahkan kea rah gerbang. Gerbang di rancang dengan
penambahan elemen tanaman dalam pot dan lighting untuk malam hari.
Gambar 48 Zona E a Eksisting, b c Artist Impression Dayscape dan d Artist Impression Nightscape
Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010 Tata hijau
Penataan tanaman secara keseluruhan pada proyek penataan lanskap Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang adalah penanaman secara masal
mass planting untuk semua jenis tanaman sepanjang jalan. Penanaman masal tanaman pada rancangan dilakukan untuk menonjolkan keberadaan tanaman yang
menarik dengan warna dan bentuk dari bunga, daun ataupun tajuk tanamannya. Ragam jenis tanaman yang dipakai adalah semak dan pohon.
Keragaman jenis tanaman yang digunakan pada rancangan lanskap jalan tol ini tidak banyak, karena pada suatu lanskap jalan, khususnya jalan tol jika
terlalu banyak ragam tanaman yang digunakan malah akan mengganggu dan mengancam keselamatan pengemudi mobil. Pengemudi mobil dapat terganggu
a b
c d
pandangannya karena terlalu banyaknya ragam tanaman yang digunakan. Kelompok dan jenis tanaman yang digunakan terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6 Kelompok tanaman yang berada di Zona A, B, C, D dan E Jalan Tol Bintaro Serpong Damai BSD, Tangerang
No. Lokasi Nama latin
Nama lokal Kategori
1. Zona A
Bougainvillea sp. Bougenvil
Semak Pinus merkusii
Pinus Pohon
2. Zona B
Bougainvillea sp. Bougenvil
Semak Lagerstomia speciosa
Bungur Pohon
3. Zona C
Bougainvillea sp. Bougenvil
Semak Bauhinia purpurea
Bunga kupu-kupu Pohon
4. Zona D
Bougainvillea sp. Bougenvil
Semak Canna sp.
Bunga tasbih Semak
Lagerstomia speciosa Bungur
Pohon 5.
Zona E Bougainvillea sp.
Bougenvil Semak
Burasus sp. Palem Burasus
Pohon Peltophorum pterocarpum
Pohon peltoporum Pohon
Pada lanskap jalan tol ini konsep penanaman yang digunakan tanaman dalam jumlah banyak dan ditanam secara continous sepanjang jalan. Pada kelima
zona yang ada, perancangan tanaman memadukan pohon dan semak. Jenis pohon yang digunakan adalah Pinus merkusii, Lagerstomia speciosa, Bauhinia
purpurea, Burasus sp.dan Peltophorum pterocarpum. Dengan penggunaan semak Bougainvillea sp. pada semua lokasi. Pada zona D terdapat penambahan semak
Canna sp.
3. Auto Park, Palembang, Sumatera Selatan