Metode Konvolusi Metode Konvolusi Untuk Dua Peubah

iv. Untuk menyatakan banyaknya kejadian yang terjadi dalam selang waktu . Ross 1996 Definisi 25 Proses Poisson Suatu proses pencacahan disebut proses Poisson Poisson process dengan laju , jika: i ii Proses memiliki kenaikan bebas. iii Banyaknya kejadian yang terjadi dalam setiap selang waktu sepanjang menyebar Poisson dengan nilai harapan . Sehingga untuk semua berlaku untuk Ross 1996 Definisi 26 Proses Poisson Majemuk Suatu proses stokastik disebut sebagai proses Poisson majemuk compound Poisson process, jika dapat dinyatakan sebagai ∑ dengan adalah proses Poisson dengan laju , dan adalah suatu barisan peubah acak independent and identically distribution i.i.d dengan suau fungsi sebaran , yang juga bebas terhadap Ross 1996

2.6 Metode Konvolusi Metode Konvolusi Untuk Dua Peubah

Acak Misalkan dan adalah dua peubah acak yang saling bebas. Jumlah keduanya didefinisikan sebagai : Untuk mencari fungsi distribusi dari , yaitu , adalah sebagai berikut : Ambil dan Garis dan daerah di bawah garis itu merupakan daerah . Untuk dan yang diskret dan non negatif maka menurut hukum peluang total : ∑ ∑ Karena dan saling bebas maka ∑ sehingga fungsi peluang yang berkaitan dengan fungsi distribusi ini adalah : ∑ ∑ = ∑ Pernyataan 2.6.1 tersebut merupakan konvolusi dari dua peubah acak diskret. Untuk dan peubah acak kontinu dan non negatif maka fungsi distribusi dari analog dengan peubah acak diskret, tetapi tanda ∑ diganti dengan tanda ∫ , sehingga didapat : ∫ ∫ Pernyataan di atas merupakan konvolusi dua peubah kontinu. Notasi konvolusi untuk dua peubah acak adalah : Metode Konvolusi Secara Umum Dalam menentukan distribusi jumlah dari peubah acak dapat digunakan proses konvolusi secara rekursif atau berulang-ulang. Misalkan peubah-peubah acak yang saling bebas dan non negatif yang menyatakan uang klaim dalam suatu polis asuransi. Jumlah uang klaim dari polis tersebut dilambangkan dengan : merupakan peubah acak yang saling bebas merupakan fungsi peluang dari merupakan fungsi distribusi dari . Untuk model ini berlaku : 1. Dalam hal tepat dua peubah acak klaim, jika salah satu uang klaim dinotasikan dengan , maka kemungkinan bahwa uang klaim bernilai adalah dengan demikian 2. Jika salah satu uang klaim mempunyai nilai , maka kemungkinan total uang dua klaim yang kurang dari atau sama dengan adalah sama dengan kemungkinan uang klaim lain yang kurang dari atau sama dengan atau dengan kata lain Notasinya adalah 3. Dengan demikian kemungkinan untuk dua uang klaim adalah 4. Untuk suatu nilai tertentu, bernilai antara 0 dan maka ∑ 5. Untuk tepat tiga peubah acak klaim, di mana salah satu uang bernilai dan besar untuk dua klaim yang lain bernilai maka ∑ 6. Untuk tepat empat peubah acak klaim ∑ Sehingga untuk peubah acak klaim ∑ Untuk memudahkan, maka konvolusi peubah acak dinotasikan sebagai berikut: jika mempunyai distribusi yang sama, misal maka distribusi jumlahnya dilambangkan . Apabila diasumsikan bahwa banyaknya peubah acak misalnya dan saling bebas terhadap atau terhadap , dalam hal seperti ini dapat dicari fungsi distribusi dari ∑ ∑ Karena dan saling bebas maka menjadi : ∑ Untuk yang berdistribusi sama maka: ∑ dengan ∑ Ester 1998

2.7 Value at Risk VaR Value at risk adalah pengukuran suatu risiko

Dokumen yang terkait

Analisis Keandalan Transformator Daya Menggunakan Metode Distribusi Weibull (Studi Kasus Transformator Daya GI. Titi Kuning PT. PLN Persero)

5 89 98

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Bayesian Bootstrapping

3 43 45

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Peak Over Threshold – Generalized Pareto Distribution

5 73 55

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Menggunakan Metode Standarisasi (The Standardized Approach)

4 91 51

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Internal Generalized Extreme Value-Teori Nilai Ekstrem

1 60 55

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN RAP YANG DIPADATKAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

0 4 20

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

0 2 23

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Marshall Hammer.

0 2 19

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Marshall Hammer.

0 2 34

Analisis Risiko Operasional di PT TELKOM dengan pendekatan Metode ERM

0 0 17