Value at Risk VaR Value at risk adalah pengukuran suatu risiko

1. Dalam hal tepat dua peubah acak klaim, jika salah satu uang klaim dinotasikan dengan , maka kemungkinan bahwa uang klaim bernilai adalah dengan demikian 2. Jika salah satu uang klaim mempunyai nilai , maka kemungkinan total uang dua klaim yang kurang dari atau sama dengan adalah sama dengan kemungkinan uang klaim lain yang kurang dari atau sama dengan atau dengan kata lain Notasinya adalah 3. Dengan demikian kemungkinan untuk dua uang klaim adalah 4. Untuk suatu nilai tertentu, bernilai antara 0 dan maka ∑ 5. Untuk tepat tiga peubah acak klaim, di mana salah satu uang bernilai dan besar untuk dua klaim yang lain bernilai maka ∑ 6. Untuk tepat empat peubah acak klaim ∑ Sehingga untuk peubah acak klaim ∑ Untuk memudahkan, maka konvolusi peubah acak dinotasikan sebagai berikut: jika mempunyai distribusi yang sama, misal maka distribusi jumlahnya dilambangkan . Apabila diasumsikan bahwa banyaknya peubah acak misalnya dan saling bebas terhadap atau terhadap , dalam hal seperti ini dapat dicari fungsi distribusi dari ∑ ∑ Karena dan saling bebas maka menjadi : ∑ Untuk yang berdistribusi sama maka: ∑ dengan ∑ Ester 1998

2.7 Value at Risk VaR Value at risk adalah pengukuran suatu risiko

yang dilakukan secara kuantitatif dengan memperkirakan potensi maksimum kerugian yang mungkin terjadi dengan suatu tingkat keyakinan tertentu. Jorion 2001 III PEMBAHASAN Pada hakikatnya, risiko dalam sektor keuangan dibagi menjadi tiga bagian yaitu risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional. Risiko operasional, tidak sebagaimana dengan risiko pasar dan risiko kredit, terjadi pada setiap orang yang ada dalam perusahaan karena orang merupakan salah satu sumber dari risiko operasional. Risiko operasional mempunyai dimensi yang luas dan kompleks dengan sumber risiko yang merupakan gabungan dari berbagai sumber yang ada dalam organisasi, proses dan kebijakan, sistem dan teknologi, orang dan faktor lainnya Muslich 2007. Pencatatan kerugian operasional, khususnya di perusahaan asuransi masih belum terlaksana dengan baik sehingga berdampak pada terbatasnya data untuk kerugian dalam risiko operasional. Oleh karena itu pada karya ilmiah ini data kerugian operasional yang diamati diperoleh dari pembayaran klaim. Metode pengukuran risiko operasional yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode alternatif pendekatan pengukuran lanjutan. Salah satu teknik yang digunakan yaitu pendekatan distribusi kerugian dengan metode agregat yang dipercaya sangat relevan dalam pengukuran risiko operasional pada perusahaan asuransi McNeil et al. 2005. Berikut ini adalah bentuk dari model risiko pada pendekatan distribusi kerugian: Misalkan : banyaknya klaim yang dihasilkan dari portofolio polis pada waktu tertentu. = besarnya klaim ke- Sehingga model dari total kerugian risiko operasional dapat dituliskan sebagai berikut . 1 Model ini sering disebut juga model risiko kolektif Secara umum model 1 merepresentasikan klaim secara keseluruhan dari portofolio pada waktu tertentu. Peubah acak menyatakan banyaknya klaim dan erat kaitan dengan frekuensi klaim. Peubah acak menyatakan besarnya klaim ke- . Agar model lebih mudah diselesaikan maka diperlukan asumsi berikut i Peubah acak dan saling bebas. ii Peubah acak saling bebas. iii Peubah acak memiliki sebaran yang sama. Bowers et al. 1997 3.1 Distribusi Total Kerugian Distribusi total klaim dalam periode waktu tertentu dapat diperoleh dari distribusi banyaknya klaim dan distribusi besar klaim individu . Misalkan merupakan peubah acak yang menyatakan besarnya klaim. Diketahui fungsi distribusi adalah . Bila terjadi klaim sebanyak maka besarnya total klaim adalah dan distribusi dinyatakan dengan . Momen ke-k = . Fungsi pembangkit momen dari Fungsi pembangkit momen dari Fungsi pembangkit momen dari Untuk menentukan nilai harapan dan ragam dari maka diperlukan dua teorema berikut Teorema 1 Misalkan adalah peubah acak dua dimensi maka nilai harapan dari dapat ditentukan lewat nilai harapan dengan syarat sebagai berikut : . Bukti Teorema 1 Jika dan adalah peubah acak diskret, maka [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Jika dan adalah peubah acak kontinu, maka ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ Jadi, terbukti . Teorema 2 Misalkan adalah peubah acak dua dimensi maka: [ ] Bukti Teorema 2 [ ] ] { [ ] } [ ] Jadi terbukti [ ] [ ] Atas dasar Teorema 1 dan Teorema 2 dan dalam kaitannya dengan ketiga asumsi yang digunakan, maka diperoleh nilai harapan dari : 2 Bukti 2 dan ragam : 3 Bukti 3 [ ] [ ] [ ] di mana Selanjutnya akan diperlihatkan rumus fungsi pembangkit momen dari . 4 Bukti 4 [ ] [ ] karena saling bebas, maka [ ] dan berdistribusi identik, diperoleh: Selanjutnya untuk menentukan fungsi distribusi dari dapat dilihat sebagai berikut: ∑ ∑ Menurut operasi konvolusi untuk risiko kolektif dan sesuai dengan asumsi berdistribusi sama , ∑ Jika distribusi besarnya klaim individu adalah diskret dengan fungsi probabilitas maka distribusi dari total klaim juga diskret, sehingga fungsi probabilitas dari dapat diperoleh sebagai berikut : ∑ ∑

3.2 Proses Compound Poisson

Dokumen yang terkait

Analisis Keandalan Transformator Daya Menggunakan Metode Distribusi Weibull (Studi Kasus Transformator Daya GI. Titi Kuning PT. PLN Persero)

5 89 98

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Bayesian Bootstrapping

3 43 45

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Peak Over Threshold – Generalized Pareto Distribution

5 73 55

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Menggunakan Metode Standarisasi (The Standardized Approach)

4 91 51

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Internal Generalized Extreme Value-Teori Nilai Ekstrem

1 60 55

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN RAP YANG DIPADATKAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

0 4 20

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

0 2 23

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Marshall Hammer.

0 2 19

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Marshall Hammer.

0 2 34

Analisis Risiko Operasional di PT TELKOM dengan pendekatan Metode ERM

0 0 17