Pendekatan Distribusi Total Klaim

peubah acak yang menyatakan banyaknya klaim. Peubah acak dinyatakan sebagai 21 Menurut Teorema 4 berikut, peubah acak S menyebar compound Poisson. Namun, untuk dapat menggunakan Teorema 4 diperlukan pemahaman dasar mengenai sebaran multinomial. Teorema 4 Jika peubah acak S seperti pada persamaan 21 menyebar compound Poisson dengan parameter dan fungsi peluang kerugian klaim diskret seperti pada persamaan 20 maka  saling bebas.  menyebar Poisson dengan parameter Bukti Teorema 4 Diketahui :   ∑  ∑  Fungsi peluang dan pembangkit momen untuk sebaran multinomial adalah [ ∑ ] Akan dibuktikan . [ ∑ ] ∑ ∑ [ ∑ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ [ ∑ ] ∏ 22 Fungsi pembangkit momen seperti persamaaan 22 menunjukkan adanya kebebasan untuk setiap Sehingga jika dimisalkan maka fungsi pembangkit momen pada persamaan 22 akan menjadi

3.4 Pendekatan Distribusi Total Klaim

Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk distribusi total klaim, yaitu pendekatan normal dan pendekatan translasi Gamma. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut kedua pendekatan tersebut. Pendekatan Normal Berdasarkan teorema limit pusat perhatikan 2 hal berikut : 1. Jika memiliki distribusi Poisson majemuk dengan parameter dan fungsi distribusi yaitu maka peubah acak √ , akan berdistribusi normal baku bila . Dua parameter untuk pendekatan normal ini adalah dan 2. Jika mimiliki distribusi binomial negatif mejemuk dengan parameter dan fungsi distribusi yaitu maka peubah acak √ berdistribusi normal baku bila . Dua parameter untuk pendekatan normal ini adalah dan Pendekatan normal ini akan lebih baik digunakan jika ekspektasi banyaknya klaim yang terjadi besar atau dengan kata lain jika besar untuk distribusi Poisson majemuk atau jika besar untuk distribusi binomial majemuk. Karena distribusi normal adalah simetris maka sebagai akibatnya sentral momen ketiganya sama dengan nol atau dapat dituliskan sebagai berikut . Bagaimanapun distribusi dari total klaim seringkali tidak simetris atau miring, yang berarti bahwa sentral momen ketiganya tidak nol. Oleh karena itu diperlukan sebuah pendekatan yang lebih umum untuk distribusi total klaim tersebut. Untuk jenis pendekatan yang kedua ini dilakukan pendekatan translasi distribusi Gamma. Pendekatan Translasi Gamma Bila dinotasikan sebagai fungsi distribusi Gamma dengan parameter dan , maka ∫ Kemudian untuk suatu definisikan fungsi distribusi baru dengan notasi yang merupakan translasi distribusi Gamma terhadap . Gambar di bawah menggambarkan tentang dengan dan dengan dan di mana dan berturut- turut menyatakan fungsi kepekatan peluang dari dan Pada pendekatan translasi Gamma, parameter dipilih dengan menyamakan sentral momen pertama, sentral momen kedua dan sentral momen ketiga dari dengan sentral momen-sentral momen yang berkaitan untuk translasi distribusi Gamma. Oleh karena itu sentral momen dari translasi distribusi Gamma standar maka : Sehingga diperoleh : Untuk distribusi Poisson majemuk, prosedur di atas dengan , dan akan menghasilkan parameter sebagai berikut :

3.5 Pengukuran Risiko Operasional Klaim

Dokumen yang terkait

Analisis Keandalan Transformator Daya Menggunakan Metode Distribusi Weibull (Studi Kasus Transformator Daya GI. Titi Kuning PT. PLN Persero)

5 89 98

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Bayesian Bootstrapping

3 43 45

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Peak Over Threshold – Generalized Pareto Distribution

5 73 55

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Menggunakan Metode Standarisasi (The Standardized Approach)

4 91 51

Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Internal Generalized Extreme Value-Teori Nilai Ekstrem

1 60 55

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN RAP YANG DIPADATKAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

0 4 20

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

0 2 23

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Marshall Hammer.

0 2 19

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Marshall Hammer.

0 2 34

Analisis Risiko Operasional di PT TELKOM dengan pendekatan Metode ERM

0 0 17