7 Data kehilangan proses pengemasan scrap yang diperoleh kemudian
dianalisis untuk mendapatkan persentase kehilangan proses pengemasan terhadap kapasitas pengemasan kotor aktual scrap dan kapasitas
pengemasan aktual teoritis actual theoretical packing output. Nilai kapasitas pengemasan aktual teoritis actual theoretical packing output yang diperoleh
dibandingkan dengan kapasitas pengemasan aktual sebagai indikator keakuratan data yang diperoleh.
Perhitungan
– perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
b.
c. d.
- e.
f.
Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing
– masing jenis data terhadap keseluruhan Muhandri dan Kadarisman 2012. Diagram pareto
digunakan untuk menemukan faktor utama penyebab masalah pada tahap proses produksi. Dengan memakai diagram pareto, dapat terlihat masalah
mana yang sedikit tetapi dominan vital few dan masalah yang banyak tetapi kurang dominan trivial many.
Hasil dari perbaikan operasional dalam mereduksi kehilangan produksi scrap dan waktu produksi yang hilang lost time dianalisis menggungakan
uji perbedaan rata – rata berpasangan paired sampel t-test untuk melihat
signifikansi reduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang. Uji perbedaan rata
– rata berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan rata – rata dua sampel yang saling berhubungan Koswara 2010. Dalam penelitian
ini, dua sampel yang saling berhubungan yang dianalisis adalah kehilangan produksi sebelum dan setelah perbaikan operasional serta waktu produksi
yang hilang sebelum dan setelah perbaikan operasional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sandwiching
Pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pembuatan biskuit lapis menggunakan mesin peters sandwiching dilakukan
dalam dua periode, yakni periode sebelum dan setelah dilakukannya perbaikan operasional terhadap lini produksi Tim Tam renceng 10.5 gram.
8
1.1 Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sandwiching Sebelum Perbaikan
Operasional
Pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pembuatan biskuit lapis sebelum perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi
selama empat hari, yakni pada tanggal 21 Maret 2013, 22 Maret 2013, 26 Maret 2013, dan 27 Maret 2013. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 1 s.d Lampiran 4.
Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pembuatan biskuit lapis sebelum perbaikan
operasional dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
Kapasitas Produksi
Mesin peters sandwiching yang digunakan dalam proses pembuatan biskuit lapis memiliki kecepatan maksimum yang mencapai 920 biskuit lapis
per menit sehingga secara teoritis dapat dihasilkan 441,600 biskuit lapis atau 920 karton 480 pieces per karton Tim Tam renceng 10.5 gram per shift kerja
tanpa adanya kehilangan produksi scrap dan waktu produksi yang hilang lost time.
Sebelum perbaikan operasional, kapasitas produksi pembuatan biskuit lapis oleh mesin peters sandwiching masih lebih rendah dibandingkan dengan
kapasitas maksimum mesin. Kecepatan mesin peters sandwiching aktual memiliki nilai rataan sebesar 894 biskuit lapis per menit, sehingga dalam satu
shift produksi hanya dapat dihasilkan 429,225 biskuit lapis atau 894 karton 480 pieces per karton.
Tabel 1 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional
Parameter Ringkasan
Setara Karton
Time minutes 480
480 Average Speed sandwich per minute
894 Max. Theoritical Output speed 920
441,600 920
Gross Sandwiching Theoritical Output pieces 429,225
894 Reduced Speed Lost
12,376 26
Lost time minutes 31
Lost time 6.46
Available Time minutes 449
Actual gross theoritical output pieces 400,789
835 Scrap pieces
17,259 36
Scrap 4.31
Actual theoritical Sandwiching Output pieces 383,531
799 Actual Packing output
723 Packing output lost
76