10 Diagram pareto menunjukkan bahwa penyebab utama timbulnya lost
time pada proses sandwiching adalah perbaikan mesin untuk masalah yang ditimbulkan oleh putusnya kawat pemotong krim cream wirecut service dan
proses distribusi biskuit yang tidak lancar biscuit input service sehingga biskuit lapis yang dihasilkan tidak sempurna.
Putusnya kawat pemotong krim menyebabkan krim terus mengalir keluar dari mandrill pemasok krim secara tidak teratur dan menyebabkan tidak
adanya pengaturan jeda pasokan krim antara satu biskuit dengan biskuit lainnya. Dampak dari masalah ini adalah pasokan krim menjadi berlebih dan
mengotori mesin. Tekstur krim yang lengket dapat menghambat hingga menghentikan aliran biskuit sehingga koordinasi antara pasokan krim dan
aliran biskuit menjadi tidak teratur dan menghasilkan produk yang di bawah standar yang akan menjadi kehilangan produksi scrap.
Distribusi biskuit yang tidak lancar umumnya disebabkan oleh ukuran biskuit yang tidak tepat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Biskuit dengan beberapa lekukan keluar sering kali tidak teridentifikasi dalam proses sortasi yang dilakukan pada proses pembuatan biskuit, saat biskuit
tersebut memasuki mesin peters sandwiching biskuit tersebut akan tersangkut pada vibrator line sehingga aliran biskuit ke mesin akan terhenti. Hal ini
menyebabkan biskuit lapis yang dihasilkan tidak sempurna dalam bentuk tanpa tutup maupun tanpa alas biskuit.
Terhentinya aliran biskuit juga dapat disebabkan oleh beberapa biskuit yang rapuh karena kadar air yang terlalu rendah. Biskuit
– biskuit yang terlalu rapuh dapat pecah saat kontak dengan pin conveyor yang akan mengalirkan
biskuit melalui proses sandwiching. Pecahan biskuit ini sering kali tersangkut di dalam rel mesin sehingga menghambat aliran biskuit
– biskuit berikutnya
dan menghasilkan produk yang di bawah standar scrap. Scrap
Kehilangan produksi yang dihasilkan per shift kerja rata – rata sebesar
17,259 biskuit lapis 36 karton atau 4.31 dari jumlah produksi total biskuit lapis. Adanya kehilangan produksi menyebabkan penurunan jumlah produksi
dari 400,789 biskuit lapis menjadi 383,531 biskuit lapis atau dari 835 karton menjadi 799 karton.
Data kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada mesin peters sandwiching sebelum dilakukannya perbaikan operasional menunjukkan
bahwa kecepatan mesin, waktu produksi yang hilang lost time, dan kehilangan produksi scrap dari mesin peters sandwiching merupakan faktor
penting yang mempengaruhi kapasitas produksi biskuit lapis yang kemudian akan diolah lebih lanjut menjadi Tim Tam renceng 10.5 gram. Secara
keseluruhan, penurunan kecepatan mesin, tingginya waktu produksi yang hilang dan kehilangan produksi menyebabkan penurunan kapasitas produksi
dari 441,600 biskuit lapis 920 karton per shift kerja menjadi 383,531 biskuit lapis 799 karton per shift kerja.
1.2 Perbaikan Operasional Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sandwiching
Perbaikan operasional pada operasi mesin peters sandwiching telah dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 hingga 15 Mei 2013. Perbaikan yang
11 dilakukan meliputi penggantian rantai, kawat, gear, as sumbu putar, dan
bearing. Perbaikan tersebut bertujuan untuk mengembalikan performa mesin yang telah menurun. Perbaikan ini diharapkan secara langsung dapat
meningkatkan kapasitas produksi dari mesin peters sandwiching dan secara tidak langsung juga dapat menurunkan jumlah kehilangan produksi scrap
dan waktu produksi yang hilang lost time.
1.3 Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sandwiching Setelah Perbaikan
Operasional
Pegukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pembuatan biskuit lapis setelah perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi
selama empat hari, yakni pada tanggal 5 Juli 2013, 8 Juli 2013, 9 Juli 2013, dan 10 Juli 2013 Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
6 s.d Lampiran 9. Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pembuatan biskuit lapis setelah
perbaikan operasional dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10.
Kapasitas Produksi
Setelah dilakukannya perbaikan operasional, mesin peters sandwiching memiliki kecepatan maksimum yang mencapai 940 biskuit lapis per menit.
Kapasitas produksi pembuatan biskuit lapis sandwiching oleh mesin peters sandwiching telah lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas maksimum
mesin sebelum perbaikan operasional 920 biskuit lapis per menit. Kecepatan mesin peters sandwiching aktual memiliki nilai rataan sebesar 925 biskuit
lapis per menit, sehingga dalam satu shift produksi dapat dihasilkan 443,973 Tabel 3 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses
Pembuatan Biskuit Lapis Setelah Perbaikan Operasional Parameter
Ringkasan Setara
Karton Time minutes
480 480
Average Speed sandwich per minute 925
Max. Theoritical Output speed 940 451,200
940 Gross Sandwiching Theoritical Output pieces 443,973
925 Reduced Speed Lost
7,227 15
Lost time minutes 14
Lost time 2.81
Available Time minutes 466
Actual gross theoritical output pieces 431,623
899 Scrap pieces
11,345 24
Scrap 2.90
Actual theoritical Sandwiching Output pieces 420,278 876
Actual Packing output 806
Packing output lost 70
12 biskuit lapis atau 925 karton 480 pieces per karton Tim Tam renceng 10.5
gram tanpa adanya kehilangan produksi scrap dan waktu produksi yang hilang lost time. Perbandingan antara kapasitas produksi biskuit lapis
sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 3.
Lost Time
Waktu produksi yang hilang lost time per shift kerja memiliki rata –
rata sebesar 14 menit atau 2.81 dari waktu produksi total 480 menit, sehingga waktu produksi yang benar
– benar tersedia per shift sekitar 466 menit. Pengamatan terhadap penyebab hilangnya waktu produksi yang telah
diidentifikasi saat pengamatan mesin sebelum perbaikan operasional menunjukkan adanya penurunan. Putusnya kawat pemotong krim dan proses
distribusi biskuit yang tidak lancar, yang merupakan penyebab utama timbulnya lost time sebelum perbaikan operasional telah teratasi dengan baik,
hal ini terlihat dari tidak ditemukannya kasus serupa selama proses pengamatan setelah perbaikan operasional. Akumulasi data waktu produksi
yang hilang setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan perbandingan antara waktu produksi yang hilang lost time pada
proses pembuatan biskuit lapis sandwiching sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3 Perbandingan antara Kapasitas Pembuatan Biskuit Lapis
Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 700
750 800
850 900
950 1000
Gross Sandwiching
Theoritical Output
Actual gross theoritical
output Actual
theoritical Sandwiching
Output Actual
Packing output
T in
gk at
P ro
du ks
i kar
to n
Parameter Produksi Sebelum
Setelah
Tabel 4 Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Setelah Perbaikan Operasional
Penyebab Waktu Produksi yang Hilang
Frekuensi menit
Frekuensi Akumulasi
Cleaning intershift 15
39.47 39.47
Intershift 10
26.32 65.79
Cleaning in Process 5
13.16 78.95
Coating error 5
13.16 92.11
Screen Blocked 3
7.89 100.00
Total 38
100