Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sandwiching Setelah Perbaikan

13 Scrap Setelah dilakukannya perbaikan operasional, kehilangan produksi yang dihasilkan per shift kerja rata – rata sebesar 11,345 biskuit lapis 24 karton atau 2.91 dari jumlah produksi total biskuit lapis. Adanya kehilangan produksi menyebabkan penurunan jumlah produksi dari 391,856 biskuit lapis menjadi 382,208 biskuit lapis atau dari 820 karton menjadi 796 karton, dengan kata lain telah terjadi penurunan produksi sebesar 2.46 akibat kehilangan produksi dalam pembuatan biskuit lapis sandwiching. Data tersebut menunjukkan bahwa perbaikan operasional telah berhasil mereduksi kehilangan produksi dari 17,259 biskuit lapis 36 karton per shift menjadi 11,345 biskuit lapis 24 karton per shift, atau dari 4.31 menjadi 2.91 . Perbandingan kehilangan produksi dari proses pembuatan biskuit lapis sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4 Perbandingan Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sandwiching Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 0.00 50.00 100.00 Intershift Cleaning in Process Screen Blocked Coating error Biscuit input error Cream wirecut error Cleaning intershift Total Waktu Produksi yang Hilang menit P en y eb ab W akt u P ro duks i y an g Hi la n g Setelah Sebelum Gambar 5 Perbandingan Limbah Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 10 20 30 40 L im ba h P ro duks i ka rt o n Sebelum Setelah 14

1.4 Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan

Secara umum perbaikan operasional telah berhasil mereduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis. Untuk mengetahui signifikansi dampak dari perbaikan operasional terhadap reduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang maka dilakukan uji perbedaan rata – rata berpasangan paired sampel t-test terhadap kedua sampel tersebut. Kehilangan produksi pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan uji perbedaan rata – rata yang telah dilakukan, nilai probabilitas untuk kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis berturut – turut adalah 0.101 dan 0.066 di mana nilai ini lebih dari 0.05. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terbukti secara meyakinkan bahwa terdapat perbedaan rata – rata skor kehilangan produksi maupun waktu produksi yang hilang yang signifikan sebelum dan setelah perbaikan operasional pada taraf kepercayaan 95 . Hasil uji perbedaan rata – rata terhadap kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada lampiran 11 dan 12.

2. Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Packing.

Pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram menggunakan mesin wrapping ruida dilakukan dalam dua periode, yakni periode sebelum dan setelah dilakukannya perbaikan operasional terhadap lini produksi Tim Tam renceng 10.5 gram.

2.1 Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan

Operasional Pegukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pengemasan Tim Tam renceng sebelum perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi selama enam hari, yakni pada tanggal 5 April 2013, 10 April 2013, Tabel 5 Kehilangan Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Hari Ke- Kehilangan Produksi Sebelum Perbaikan Operasional Setelah Perbaikan Operasional 1 45 22 2 40 22 3 29 23 4 29 28 Tabel 6 Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Hari Ke- Waktu Produksi yang Hilang Sebelum Perbaikan Operasional Setelah Perbaikan Operasional 1 46.80 28.00 2 5.42 0.00 3 34.68 23.00 4 37.08 3.00 15 17 April 2013, dan 18 April 2013, 23 April 2013, dan 26 April 2013. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13 s.d. Lampiran 18. Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram packing dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19. Kapasitas Pengemasan Mesin wrapping ruida yang digunakan dalam proses pengemasan Tim Tam renceng memiliki kecepatan maksimum yang mencapai 350 pieces per menit. Akan tetapi proses pengemasan bukanlah proses yang berdiri sendiri independent, karena kecepatan proses pengemasan harus disesuaikan dengan kapasitas pasokan biskuit Tim Tam yang diproduksi oleh bagian sebelumnya dan juga target produksi, sehingga kecepatan aktual yang digunakan tidak harus selalu berada di tingkat maksimal. Target produksi awal yang sebesar 750 karton per shift kerja hanya menuntut kecepatan masing – masing mesin wrapping ruida sebesar 250 pieces per menit dengan kondisi di mana tidak ada kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang selama proses produksi. Sebelum perbaikan operasional, kecepatan aktual mesin wrapping ruida 307 pieces per menit jauh lebih tinggi daripada kecepatan teoritis yang dibutuhkannya 250 pieces per menit. Penggunaan mesin dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada seharusnya secara tidak disadari telah meningkatkan biaya produksi dari segi biaya penggunaan listrik atau energi, biaya perawatan mesin, dan biaya tenaga kerja. Kecepatan yang lebih tinggi juga secara tidak langsung menunjukkan peningkatan risiko kecelakaan kerja dan penurunan efisiensi produksi. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor – faktor yang menghambat produksi, sehingga mesin wrapping ruida harus dioperasikan jauh lebih intensif untuk mencapai target produksi, dalam hal ini tingginya kehilangan produksi scrap dan waktu produksi yang hilang lost time telah menurunkan efisiensi produksi. Oleh karena itu, demi meningkatkan efisiensi Tabel 7 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional Parameter per mesin Rata - Rata Wrapping Output pieces 307 Total Lost time minutes 119 Total Lost time 22.34 Total Lost time Output Loss cases 74 Total Packing Scrap pieces 1,753 Total Packing Scrap 1.70 Total Packing Scrap Output Loss cases 4 Calculated Output cases 687 Actual Output cases 682 16 produksi diperlukan perbaikan operasional dengan cara mereduksi kedua hal tersebut. Lost Time Waktu produksi yang hilang per mesin per shift kerja memiliki rata – rata sebesar 119 menit atau 22.34 dari waktu produksi total 480 menit, sehingga waktu produksi yang benar – benar tersedia per shift kerja untuk masing – masing mesin wrapping ruida adalah sekitar 361 menit. Secara teoritis, hal tersebut menyebabkan penurunan jumlah produksi Tim Tam renceng 10.5 gram sebesar 74 karton per mesin per shift atau sebesar 222 karton per shift produksi, sehingga jumlah produksi Tim Tam renceng 10.5 gram menurun dari 921 karton menjadi 699 karton. Data waktu produksi yang hilang lost time yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan diagram pareto untuk mengetahui penyebab utama hilangnya waktu produksi pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram packing. Akumulasi data waktu produksi yang hilang lost time yang digunakan dalam pengolahan diagram pareto dapat dilihat pada Tabel 8. Diagram pareto yang dibuat berdasarkan data tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Tabel 8 Akumulasi Data Waktu yang Hilang pada proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional Penyebab Waktu Pengemasan yang Hilang Frekuensi menit Frekuensi Akumulasi T setting 723.34 33.68 33.68 cutter error 376.86 17.55 51.23 Conveyor error 373.01 17.37 68.60 Peters off 170.00 7.92 76.52 Product changes 126.00 5.87 82.38 Intershift 110.00 5.12 87.50 collision 89.17 4.15 91.66 stuck 79.67 3.71 95.37 OPP error 70.00 3.26 98.63 Cleaning in process 16.00 0.75 99.37 coding error 13.50 0.63 100.00 metal det. Error 0.00 0.00 100.00 Sealer error 0.00 0.00 100.00 Total 2148 100.00