Penanaman Perawatan Sistem Vertikultur

25 atau pasir dengan perbandingan 2:1:2. Dapat pula dicampur dengan pupuk NPK. 2 Masukan media semai ke dalam wadah bak plastik datar, sementara itu benih yang akan disemai direndam terlebih dahulu kedalam air hangat selama kurang lebih satu jam. 3 Setelah direndam selama satu jam, benih langsung dibariskan kedalam bak persemaian dan ditutupi dengan hamparan media tipis. 4 Setelah tiga minggu benih telah tuimbuh menjadi bibit dan siap dipindahkan ke dalam pot verti. Perawatan yang dilakukan selama dalam persemaian cukup dengan melakukan penyiraman saja dengan menggunakan hand sprayer yang disemprotkan secara halus.

C. Penanaman

Pada pot yang telah dipersiapkan, isikan media tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Masukan media tanam sebanyak 23 bagian. Setelah pot diisi dengan media, sebaiknya disiram terlebih dahulu sehingga didapatkan kelembaban yang ideal. Setelahnya, barulah tanamkan bibit yang telah disemaikan. Pastikan semua bagian akar dari semua bibit telah tertanam kedalam media. Sedangkan untuk jenis tanaman kangkung, Gambar 2.7 Proses Persemaian sumber : ReVision House Urban Farm 26 bayam, baby capro, lebih baik ditanam langsung dari saat masih benih. Karena menggunakan pot bertingkat, maka aturlah penanaman. Misalnya rak terbawah dengan satu jenis tanaman, kemudian rak atasnya lagi dengan jenis tanaman yang berbeda, sehingga akan didapatkan susunan yang serasi dan punya nilai seni.

D. Perawatan

Perawatan mulai dilakukan sejak tanaman dipindahkan kedalam pot verti. Kegiatan perawatan terdiri dari penyiraman, pemupukan, dan pencegahan hamapenyakit yang dilakukan secara rutin dan teliti. Penyiraman pada tanaman sebaiknya dengan memperhatikan ukuran tanaman dan daya cengkeram akar terhadap medianya. Tanaman yang berukuran kecil dan akarnya halus dilakukan penyiraman dengan semprotan halus. Namun, tanaman yang berukuran besar dan relatif kuat bisa dengan gayung secara hati-hati. Hamapenyakit pada sayuran yang ditanam di dalam pot sangat relatif dikit. Namun, untuk mencegahnya perlu dilakukan dengan menjaga kelembaban. Kelembaban yang ada di area pot jangan terlalu tinggi, karena akan menjadi tidak sehat yang dapat menimbulkan kematian. Proses pemupukan juga tidak dapat dilepaskan dari aktivitas perawatan tanaman vertikultur. Pemupukan dilakukan secara rutin 2-7 hari sekali. Pada sayuran daun, karena titik beratnya pertumbuhan vegetatif, maka pupuk yang diberikan harus banyak mengandung unsur nitrogen, dosis 20gr pupuk urea atau ZA yang dilarutkan dalam 10 liter air yang disiramkan pada masing-masing pot secukupnya saja sampai media tanam basah. Apabila kesulitan menemukan pupuk, maka limbah dapur dan daun- daun kering dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk bokashi. Pupuk 27 bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik jerami, sampah organik, pupuk kandang, dll. Pupuk ini dapat menjadi pupuk organik yang membantu menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil pertanian.

E. Pemanenan