24
Berikut ini merupakan sistem vertikultur yang dijelaskan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Pujo, 2006 : 424-429
A. Media Tanam
Media tanam yang dapat digunakan dalam becocok tanam secara vertikultur sebenarnya beragam. Namun pilihan yang paling baik adalah
menggunakan tanah gambut. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, campuran media tanam
yang baik digunakan adalah menggunakan campuran kompos, tanah, dan arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sekam berfungsi untuk
menampung air di di dalam tanah, sedangkan kompos berfungsi untuk menyediakan unsur-unsur penting yang dibutuhkan. Sebaiknya media
tanam juga ditambah dengan pupuk TSP dan KCL masing-masing 10 gram per tanaman, bisa juga menggunakan pupuk majemuk yaitu NPK Ponska.
B. Persemaian
Sebelum penanaman ada proses yang disebut persemaian, yaitu proses pematangan benih hingga menjadi bibit sehingga siap untuk ditanam pada
media tanam vertikultur. Beberapa jenis tanaman yang membutuhkan proses persemaian adalah tomat, cabai, terong, mentimun, bunga kol,
brokoli, selada, caisim, kailan, dan lain-lain. Cara melakukan penyemaian yang diuraikan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan adalah sebagai berikut : 1 Siapkan media untuk penyemaian benih yang biasanya terdiri dari
campuran tanah kebun yang telah diayak dengan pupuk kandang
25
atau pasir dengan perbandingan 2:1:2. Dapat pula dicampur dengan pupuk NPK.
2 Masukan media semai ke dalam wadah bak plastik datar, sementara itu benih yang akan disemai direndam terlebih dahulu
kedalam air hangat selama kurang lebih satu jam. 3 Setelah direndam selama satu jam, benih langsung dibariskan
kedalam bak persemaian dan ditutupi dengan hamparan media tipis.
4 Setelah tiga minggu benih telah tuimbuh menjadi bibit dan siap dipindahkan ke dalam pot verti.
Perawatan yang dilakukan selama dalam persemaian cukup dengan melakukan penyiraman saja dengan menggunakan hand sprayer yang
disemprotkan secara halus.
C. Penanaman