Peraturan Perusahaan PP [8] Sumber Hukum Ketenaga kerjaan.
3. Adanya putusan pengadilan danatau putusan atau penetapan lembaga penselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap 4. Adanya keadaaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam pejanjian
kerja, peraturan perusahaan atau perjanian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
1. Pekerjaburuh memasuki usia pensiun 55 tahun 2. Pekerjaburuh diputuskan hubungan kerjanya karena melakukan kesalahan
3. Pekerjaburuh meninggal dunia 4. Adanya putusan pengadilan yang menyatakan pekerjaburuh telah
melakukan tindak pidana sehingga perjanjian kerja tidak bisa dilanjutkan.
2. Peraturan Perusahaan PP [8]
Peraturan Perusahaan PP adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Isinya adalah syarat kerja yang belum
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan rincian pelaksanaan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam hal peraturan perusahaan akan mengatur kembali materi dari
peraturan perundangan maka ketentuan dalam peraturan perusahaan tersebut harus lebih baik dari ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
Pembuatan PP menjadi kewajiban pengusaha apabila telah mempekerjakan buruh sebanyak 10 sepuluh orang yang berlaku setelah di sahkan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Kewajiban ini tidak berlaku bagi perusahaan yang telah memiliki PKB. Masa berlaku PP paling lama 2 dua tahun dan wajib diperbaharui setelah habis masa berlakunya. Apabila perusahan
tidak memenuhi kewajiban membentuk PP maka pengusaha di kenakan sanksi tindak pidana pelanggaran. Peraturan Perusahaan ini disusun oleh dan menjadi tanggung jawab pengusaha
yang bersangkutan dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil buruh yang bekerja pada perusahaan yang bersangkutan.
[9] PP sekurang-kurangnya memuat:
1. Hak dan kewajiban pengusaha; 2. Hak dan kewajiban pekerjaburuh;
3. Syarat kerja; 4. Tata tertib perusahaan;
5. Jangka waktu berlakunya Peraturan Perusahaan.
Permohonan Peraturan Perusahaan yang ingin disahkan sekurang-kurangnya memuat:
1. Nama dan alamat perusahaan; 2. Nama pimpinan perusahaan;
3. Wilayah operasi perusahaan; 4. Status perusahaan;
5. Jenisbidang usaha; 6. Jumlah pekerjaburuh menurut jenis kelamin;
7. Status hubungan kerja; 8. Upah tertinggi dan terendah;
9. Nama dan alamat serikat pekerjaserikat buruh apabila ada; 10.Nomor pencatatan serikat pekerjaserikat buruh apabila ada;
11.Masa berlakunya peraturan perusahaan; dan 12.Pengesahan peraturan perusahaan untuk yang keberapa.
Rancangan PP dikirimkan kepada wakil buruh [10]
dan wajib ditanggapi dalam kurun waktu 14 empat belas hari. Jika tidak ada tanggapan maka perusahaan dapat mengajukan pengesahan PP
tersebut ke Kepala Instansi Ketenagakerjaan Sudinakertrans atau Disnakertrans. [11]
Pejabat Ketenagakerjaan kemudian meneliti materi PP yang tidak boleh lebih rendah dari peraturan
perundangan yang berlaku. Jika tidak ada tanggapan dalam waktu 14 empat belas hari maka PP tersebut berlaku secara otomatis. Jika ada tanggapan, maka wajib dikirimkan dalam jangka
waktu 7 tujuh hari untuk diubah oleh perusahaan dan kemudian dikirimkan kembali untuk disahkan.
Perusahan juga wajib untuk melayani buruh jika ada tuntutan untuk membuat Perjanjian Kerja Bersama PKB selama PP masih berlaku. Jika ada keinginan untuk mengubah isi PP maka harus
berdasarkan kesepakatan dari buruh dan pengusaha.Begitu pula jika tidak ada kesepakatan soal
PKB maka PP tetap berlaku sampai habis masa berlakunya. Perusahaan wajib untuk mengajukan PP baru ketika 30 tiga puluh hari menjelang habisnya masa berlaku PP.
3. Perjanjian Kerja Bersama PKB [12]