BAB V ANALISA
5.1 Analisa Assembly Chart
Berikut ini adalah analisa assembly chart pada perakitan stop kontak: a.
Analisa Assembly Chart Layout 1 Berdasarkan data yang didapatkan dari assembly chart yang telah dibuat
bahwa proses perakitan komponen-komponen stop kontak dilakukan pengulangan perakitan sebanyak dua kali, sehingga dihasilkan Assembly chart Layout 1, dan
Assembly chart Layout 2. Pada Assembly chart Layout 1, terdapat tujuh komponen yang harus dirakit, yang pertama adalah merakit komponen ke-1 dan ke-2 yaitu
badan bawah stop kontak dan kabel, kemudian terbentuklah hasil perakitannya S5A, setelah itu komponen ke-3 yaitu penjepit, dirakit dengan komponen yang
telah dirakit sebelumnya S5A. Maka terbentuklah hasil perakitannya S4A. Kemudian, komponen ke-4 yaitu badan atas stop kontak, dirakit dengan
komponen hasil perakitan sebelumnya S4A, maka terbentuklah hasil perakitannya S3A. Setelah itu komponen ke-5 yaitu fiting, dirakit dengan
komponen hasil perakitan sebelumnya S3A, maka terbentuklah hasil perakitannya S2A. Lalu, komponen ke-6 yaitu kepala steker 1, dirakit dengan
komponen hasil perakitan sebelumnya S2A, maka terbentuklah hasil perakitannya S1A. Yang terakhir adalah komponen ke-7 yaitu kepala steker 2,
dirakit dengan komponen-komponen yang telah dirakit sebelumnya maka tebentuklah suatu produk yaitu stop kontak beserta stekernya A.
b. Analisa Assembly Chart Layout 2
Berdasarkan data yang didapatkan dari assembly chart yang telah dibuat bahwa proses perakitan komponen-komponen stop kontak dilakukan pengulangan
perakitan sebanyak dua kali, sehingga dihasilkan assembly chart layout 1, dan assembly chart layout 2. Pada assembly chart layout 2, terdapat tujuh komponen
yang harus dirakit, namun yang berbeda adalah layout perakitannya atau urutan perakitannya. Yang pertama adalah merakit komponen ke-1 dan ke-2 yaitu fiting
dan kabel, kemudian terbentuklah hasil perakitannya S5A, setelah itu komponen ke-3 yaitu kepala steker 2, dirakit dengan komponen yang telah dirakit
sebelumnya S5A. Maka terbentuklah hasil perakitannya S4A. Kemudian, komponen ke-4 yaitu kepala steker 1, dirakit dengan komponen hasil perakitan
sebelumnya S4A, maka terbentuklah hasil perakitannya S3A. Setelah itu komponen ke-5 yaitu badan bawah stop kontak, dirakit dengan komponen hasil
perakitan sebelumnya S3A, maka terbentuklah hasil perakitannya S2A. Lalu, komponen ke-6 yaitu penjepit, dirakit dengan komponen hasil perakitan
sebelumnya S2A, maka terbentuklah hasil perakitannya S1A. Yang terakhir adalah komponen ke-7 yaitu badan atas stop kontak, dirakit dengan komponen-
komponen yang telah dirakit sebelumnya maka tebentuklah suatu produk yaitu stop kontak beserta stekernya A.
Adapun pebedaan yang terjadi pada layout 1 dan layout 2, bahwa peneliti menginginkan untuk mendapatkan waktu tercepat dalam melakukan proses
perakitan stop kontak. Dimana, pada layout 2 peneliti sudah memahami kriteria proses perakitan dari proses perakitan sebelumnya yaitu proses perakitan pada
layout 1 sehingga untuk hasil yang didapatkan menjadi lebih efektif dalam penggunaan waktu untuk melakukan proses perakitan stop kontak.
5.2 Analisa Peta Pekerja dan Mesin