Analisa Peta Pekerja dan Mesin

yang harus dirakit, namun yang berbeda adalah layout perakitannya atau urutan perakitannya. Yang pertama adalah merakit komponen ke-1 dan ke-2 yaitu fiting dan kabel, kemudian terbentuklah hasil perakitannya S5A, setelah itu komponen ke-3 yaitu kepala steker 2, dirakit dengan komponen yang telah dirakit sebelumnya S5A. Maka terbentuklah hasil perakitannya S4A. Kemudian, komponen ke-4 yaitu kepala steker 1, dirakit dengan komponen hasil perakitan sebelumnya S4A, maka terbentuklah hasil perakitannya S3A. Setelah itu komponen ke-5 yaitu badan bawah stop kontak, dirakit dengan komponen hasil perakitan sebelumnya S3A, maka terbentuklah hasil perakitannya S2A. Lalu, komponen ke-6 yaitu penjepit, dirakit dengan komponen hasil perakitan sebelumnya S2A, maka terbentuklah hasil perakitannya S1A. Yang terakhir adalah komponen ke-7 yaitu badan atas stop kontak, dirakit dengan komponen- komponen yang telah dirakit sebelumnya maka tebentuklah suatu produk yaitu stop kontak beserta stekernya A. Adapun pebedaan yang terjadi pada layout 1 dan layout 2, bahwa peneliti menginginkan untuk mendapatkan waktu tercepat dalam melakukan proses perakitan stop kontak. Dimana, pada layout 2 peneliti sudah memahami kriteria proses perakitan dari proses perakitan sebelumnya yaitu proses perakitan pada layout 1 sehingga untuk hasil yang didapatkan menjadi lebih efektif dalam penggunaan waktu untuk melakukan proses perakitan stop kontak.

5.2 Analisa Peta Pekerja dan Mesin

Berikut ini adalah analisa peta pekerja dan mesin pada perakitan stop kontak: a. Analisa Peta Pekerja dan Mesin Layout 1 Berdasarkan Peta Pekerja dan Mesin layout 1 yang pertama dilakukan adalah menyatukan badan bawah stop kontak dengan ujung kabel dengan waktu 25 detik, kemudian terjadi proses menunggu selama 25 detik. Kemudian, mengencangkan baut dengan menggunakan obeng selama 11 detik. Lalu, menyatukan badan stop kontak bawah dengan ujung kabel selama 25 detik, terjadi proses menunggu selama 25 detik. Setelah itu, mengencangkan baut dengan obeng selama 12 detik. Kemudian, menyatukan penjepit dengan badan stop kontak bawah selama 15 detik dan terjadi proses menunggu selama 15 detik. Setelah itu, memasang baut pada penjepit dan di kencangan selama 21 detik. Selanjutnya, menyatukan badan atas stop kontak dengan badan bawah stop kontak selama 6 detik, dan terjadi proses menunggu selama 6 detik. Lalu, memasang baut pada badan atas stop kontak dan dikencangkan selama 23 detik. Kemudian, merakit fiting steker dengan kabel dengan waktu selama 36 detik dan terjadi proses menunggu selama 36 detik. Selanjutnya, menyatukan badan steker bawah dengan fiting selama 15 detik dan terjadi proses menunggu selama 15 detik. Kemudian, menyatukan badan steker atas dengan badan steker bawah selama 8 detik dan terjadi proses menunggu selama 8 detik. Yang terakhir memasang baut dan mur kemudian dikencangkan selama 19 detik. Dari data yang tellah didapatkan maka di ketahui bahwa waktu total perakitan selama 216 detik, waktu obeng bekerja selama 86 detik, tidak ada waktu kerja menganggur, dan waktu obeng menganggur selama 130 detik, dengan persentase penggunaan obeng 39,815, dan persentase waktu kerja 100. b. Analisa Peta Pekerja dan Mesin Layout 2 Berdasarkan Peta Pekerja dan Mesin layout 1 yang pertama dilakukan adalah mengambil fitin gdengan waktu 8 detik, kemudian terjadi proses menunggu selama 8 detik. Kemudian, menngambil kabel selama 8 detik, kemudian terjadi proses menunggu selama 8 detik Lalu, memasukan kabel ke ujung fiting selama 2 detik, terjadi proses menunggu selama 2 detik. Setelah itu, mengencangkan baut pada fiting selama 10 detik. Kemudian, mengambil kepala fiting 1 selama 2 detik dan terjadi proses menunggu selama 2 detik. Setelah itu, memasang kepala fiting 1 selama 10 detik, terjadi proses menunggu selama 10 detik. Selanjutnya, mengambil kepala fiting 2 selama 10 detik dan terjadi proses menunggu selama 10 detik. Lalu, mengambil mur selama 2 detik dan terjadi proses menunggu selama 2 detik. Kemudian, mengambil baut selama 1 detik dan terjadi proses menunggu selama 1 detik Selanjutnya, mengencangkan baut dan mur selama 15 detik. Kemudian, menngambil kabel selama 2 detik dan terjadi proses menunggu selama 2 detik. Selanjutnya, mengambil badan bawah stop kontak selama 1 detik, dan terjadi proses menunggu selama 1 detik. Lalu, memasukan ujung kabel ke badan bawah stop kontak selama 14 detik, dan terjadi proses menunggu selama 14 detik. Selanjutnya, pengambilan baut selama 2 detik, dan terjadi proses menunggu selama 2 detik. Kemudian, mengencangkan baut pada stop kontak dengan waktu selama 30 detik, dan terjadi proses menunggu selama 30 detik. Lalu, mengambil penjepit dengan waktu selama 2 detik, dan terjadi proses menunggu selama 2 detik. Selanjutnya, mengambil baut dengan waktu selama 2 detik, dan terjadi proses menunggu selama 2 detik. Kemudian, mengencangkan baut selama 26 detik, dan terjadi proses menunggu selama 26 detik. Selanjutnya, mengambil badan atas stop kontak selama 1 detik, dan terjadi proses menunggu selama 1 detik. Lalu, merakit badan atas dan badan bawah stop kontakselama 5 detik, dan terjadi proses menunggu selama 5 detik. Mengambil baut selama 1 detik, dan terjadi proses menunggu selama 1 detik. Yang terakhir adalah mengencangkan baut pada badan atas stop kontak selama 21 detik.Dari data yang telah didapatkan maka di ketahui bahwa waktu total perakitan selama 177 detik, waktu obeng bekerja selama 75 detik, tidak ada waktu kerja menganggur, dan waktu obeng menganggur selama 102 detik, dengan persentase penggunaan obeng 42,36, dan persentase waktu kerja 100. Baik pada PPM layout 1 maupun layout 2. Presentase antara pekerja dan mesin terjadi karena pada pelaksanaan pengerjaannya sebenarnya tampak jelas sekali bahwa tangan kanan maupun tangan kiri sebagai pekerja, bekerja secara terus menerus hingga proses perakitan stop kontaknya selesai. Sedangkan mesin obeng hanya dipakai beberapa saat saja, obeng ini diperlukan hanya untuk mengencangkan baut yang akan digunakan untuk merakit antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya sehingga sangat sedikut sekali dalam penggunaan obeng tersebut,

5.3 Analisa Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri