Siklus Kompresi Uap Standar

commit to user 7 kisaran temperatur ini gas-gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, dan helium dapat mencair. Training Manual, 2004 Mesin refrigerasi siklus kompresi uap merupakan jenis mesin refrigerasi yang paling banyak digunakan saat ini. Mesin refrigerasi ini terdiri dari empat komponen utama, yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Berdasarkan aplikasinya mesin refrigerasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 2.1. Aplikasi mesin refrigerasi Jenis Mesin Refrigerasi Contoh Refrigerasi domestik Lemari es, dispenser air Refrigerasi komersial Pendingin minuman botol, box es krim, lemari pendingian supermarket Refrigerasi industri Pabrik es, cold storage , mesin pendingin untuk proses industri Refrigerasi transport Refrigerated truc, train and container Pengkondisian udara domestik AC Window, AC split, dan AC control dan komersial Chiller Water cooled and air cooled chillers Mobile Air Conditioning AC mobil Sumber: Training Manual, 2004

2.2.2. Siklus Kompresi Uap Standar

Di dalam siklus kompresi uap standar ini, refrigerant mengalami empat proses ideal, sesuai dengan gambar dibawah ini: KATUP EKSPANSI 3 2 s 1 2 1 4 4 3 KOMPRESOR EVAPORATOR KONDENSOR T Q in Q out a b Gambar 2.1. Siklus Kompresi Uap Standar: a Diagram alir proses, b Diagram temperatur-entropi Training Manual, 2004 commit to user 8 1. Proses 1-2 Refrigerant meninggalkan evaporator dalam wujud uap jenuh dengan temperatur dan tekanan rendah, kemudian oleh kompresor uap tersebut dinaikkan tekanannya menjadi uap dengan tekanan yang lebih tinggi tekanan kondensor. Kompresi ini diperlukan untuk menaikkan temperatur refrigerant, sehingga temperatur refrigerant di dalam kondensor lebih tinggi daripada temperatur lingkungannya. Dengan demikian perpindahan panas dapat terjadi dari refrigerant ke lingkungan. proses kompresi ini berlangsung secara isentropik adiabatik dan reversibel. 2. Proses 2-3 Setelah mengalami proses kompresi, refrigerant berada dalam fasa panas lanjut dengan tekanan dan temperatur tinggi. Untuk mengubah wujudnya menjadi cair, kalor harus dilepaskan ke lingkungan. hal ini dilakukan pada penukar kalor yang disebut kondensor. Refrigerant mengalir melalui kondensor dan pada sisi lain dialirkan fluida pendingin udara dengan temperatur lebih rendah daripada temperatur refrigerant. Oleh karena itu kalor akan berpindah dari refrigerant ke fluida pendingin dan sebagai akibatnya refrigerant mengalami penurunan temperatur dari kondisi uap panas lanjut menuju kondisi uap jenuh, selanjutnya mengembun menjadi wujud cair jenuh. Proses ini berlangsung secara reversibel pada tekanan konstan. 3. Proses 3-4 Refrigerant, dalam wujud cair jenuh tingkat keadaan 3, gambar 2.1, mengalir melalui alat ekspansi. Refrigerant mengalami ekspansi pada entalpi konstan dan berlangsung secara tak-reversibel. Selanjutnya refrigerant keluar dari katup ekspansi berwujud campuran uap-cair pada tekanan dan temperatur sama dengan tekanan serta temperatur evaporator. 4. Proses 4-1 Refrigerant, dalam fasa campuran uap-cair, mengalir melalui sebuah penukar kalor yang disebut evaporator. Pada tekanan evaporator, titik didih refrigerant haruslah lebih rendah daripada temperatur lingkungan media kerja atau media yang didinginkan, sehingga dapat terjadi perpindahan panas dari media kerja ke dalam refrigerant. Kemudian refrigerant yang masih berwujud cair menguap di dalam evaporator dan selanjutnya refrigerant meninggalkan evaporator dalam commit to user 9 3 4’ 3’ 2’ Panas lanjut Penurunan tekanan Penurunan tekanan bawah dingin h 1’ P Siklus aktual Siklus standar 4 2 1 fasa uap jenuh. Proses penguapan tersebut berlangsung secara reversibel pada tekanan konstan.

2.2.3. Siklus Kompresi Uap Aktual

Dokumen yang terkait

OPTIMASI KAPASITAS TEKANAN PENGISIAN REFRIGERAN DAN LAJU ALIRAN UDARA YANG MELINTASI KONDENSOR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA AC MOBIL

0 10 13

OPTIMASI KAPASITAS TEKANAN PENGISIAN REFRIGERAN DAN LAJU ALIRAN UDARA YANG MELINTASI KONDENSOR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA AC MOBIL

0 5 14

KAJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN PERFORMANSI PERANGKAT PENGKONDISIAN UDARA KOMPRESI UAPHIBRIDA DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HCR-22) DAN REFRIGERAN HALOKARBON (R-22).

0 0 6

STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMA REFRIGERAN HIDROKARBON HCR-134 SEBAGAI PENGGANTI REFRIGERAN HALOKARBON R-134a PADA AC KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN KOMPRESOR HERMETIK.

0 0 16

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Putaran Fan Kondensor Terhadap Laju Pendinginan Mesin AC Split 1 PK

0 0 6

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

0 0 5

Studi Variasi Beban Pendinginan Di Evaporator Low Stage Sistem Refrigerasi Cascade Menggunakan Heat Exchanger Tipe Concentric Tube Dengan Fluida Kerja Refrigeran Musicool-22 Di High Stage Dan R-404a Di Low Stage

0 0 6

Pengaruh Suhu Evaporator Terhadap Kapasitas Pendinginan Pada Sistem Refrigerasi dengan Air sebagai Refrigeran dan Ejektor sebagai Pengganti Kompresor

0 0 7

Pengujian kinerja AC Mobil (Percobaan statis) Memanfaatkan HFC-134a refrigeran Dengan Variasi Beban Pendingin

0 1 17

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan Pada Evaporator Terhadap Performasi Mesin Pendingin Difusi Absorbsi Dengan Pasangan Refrigeran R22 - DMF - ITS Repository

0 0 114