commit to user 32
5. Reader Termokopel
Alat ini digunakan untuk menunjukkan temperatur yang diukur oleh sensor termokopel.
Gambar 3.9.
Reader Termokopel
6. Peralatan pendukung pengujian sistem AC domestik 6.1.
Manifold Gauge, berfungsi untuk mengetahui tekanan dan mengatur aliran refrigerant serta memvakum dan mengisi refrigeran .
Gambar 3.10. Manifold gauge.
6.2 . Flaring and sweaging, untuk memperbesar diameter ujung pipa.
Gambar 3.11. Flaring and sweaging
commit to user 33
6.3. Leak detector, untuk mengetahui kebocoran pipa.
Gambar 3.12. Leak detector
6.4. Pembengkok pipa, untuk membengkokkan pipa.
Gambar 3.13. Pembengkok pipa
6.5. Kunci inggris, untuk mengunci atau membuka baut atau nut pipa.
Gambar 3.14. Kunci inggris
6.6. Tube cutter, untuk memotong pipa.
Gambar 3.15. Tube cutter
commit to user 34
6.7. Burner , perak las, dan gas Hi-cook, untuk mem-brazing pipa.
Gambar 3.16. Burner.
6.8. Kunci Pentil, untuk memutar pentil agar lebih erat tidak bocor serta untuk
membuka pentil.
Gambar 3.17. Kunci Pentil
6.9. Pompa Vakum.
Pompa vakum digunakan untuk mengosongkan refrigerant dari sistem sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti
udara dan uap air. Lama proses pemvakuman disarankan 30 menit, agar proses refrigrasi dalam sistem menjadi baik
Gambar 3.18. Pompa Vakum
commit to user 35
6.10. Timbangan ini digunakan untuk mengukur berat refrigerant yang akan
diisikan kedalam sistem AC domestik.
Gambar 3.19.
Timbangan digital.
3.4. Pelaksanaan Penelitian
Pengujian dilakukan pada sistem AC Domestik dengan variasi beban pendinginan di evaporator. Prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data
berdasarkan variasi beban pendinginan adalah: 1. Tahap persiapan.
Persiapan dan pemasangan seluruh alat ukur yang digunakan dalam pengujian, seperti : flow meter, pressure gauge, thermocopel, Fluke
Power Quality Analyzer. 2. Tahap pengujian.
a. Melakukan vakumisasi untuk mengeluarkan sisa-sisa refrigerant, kotoran-kotoran dari sistem refrigerasi tersebut.
b. Mengisi pelumas kompresor ke dalam sistem. c. Sebelum dimulai, dilakukan pengecekan kebocoran dengan mengisi
refrigerant sampai tekanan tertentu, kemudian dilakukan pengecekan pada katup tekan, bila terjadi penurunan tekanan maka terjadi kebocoran.
d. Mengisi refrigerant sampai berat tertentu R-22, 900 gram dan mencatat berat refrigerant yang dimasukkan ke dalam sistem.
e. Dipasang heater dengan daya 1000 W. f. Percobaan dilakukan sebanyak 4 variasi laju pendinginan kondensor
untuk setiap refrigerant, yaitu dengan mengatur bukaan katup air dengan debit air konstan laju pendinginan kondensor : ¼ 18,7429 kW, ½
21,1876 kW, ¾ 26,0600 kW, 1 34,3379 kW
commit to user 36
g. Sistem AC domestik siap dijalankan. h. Nyalakan power supply.
i. Menjalankan dan mencatat tiap 10 menit sistem pengkodisian udara selama 1 jam.
j. Setelah itu, mencatat seluruh data temperatur refrigerant dan air, tekanan refrigerant dan laju aliran massa refrigerant dan air.
k. Data diperoleh sebanyak 6 kali per bukaan katup laju pendinginan kondensor.
l. Mengulangi percobaan menggunakan heater dengan daya 2000 W. m. Percobaan dilakukan sebanyak 4 variasi laju pendinginan kondensor
untuk setiap refrigerant, yaitu dengan mengatur bukaan katup air dengan debit air konstan laju pendinginan kondensor : ¼ 18,7429 kW, ½
21,1876 kW, ¾ 26,0600 kW, 1 34,3379 kW n.. Mengulangi langkah f – k.
o. Mengulangi percobaan menggunakan heater dengan daya 3000 W. p. Percobaan dilakukan sebanyak 4 variasi laju pendinginan kondensor
untuk setiap refrigerant, yaitu dengan mengatur bukaan katup air dengan debit air konstan laju pendinginan kondensor : ¼ 18,7429 kW, ½
21,1876 kW, ¾ 26,0600 kW, 1 34,3379 kW q. Mengulangi langkah f – k.
r. Setelah melakukan pengujian, matikan semua power supply dan mengganti refrigerant yang akan diuji, yaitu HCR-22. Untuk refrigerant
HCR-22, massa pengisian refrigerant 13 dari massa R-22. s. Mengulangi langkah a – r.
t. Setelah pengujian selesai matikan semua power supply.
commit to user 37
3.5. Teknik Analisis Data