Pirolisis biomassa jagung GC-MS produk pirolisis

18

b. Penentuan suhu pirolisis

Suhu yang akan digunakan dalam pirolisis akan ditentukan dengan analisis termogravimetrik TGA. Analisis ini dapat menentukan karakteristik suhu degradasi bahan, suhu optimal degradasi dan suhu dekomposisi bahan akhir.

c. Penentuan hubungan parameter suhu dan katalis terhadap

rendemen pirolisis Pada tahap ini dilakukan penentuan pengaruh faktor suhu dan katalis pada pirolisis batang dan daun jagung terhadap respon rendemen dan komponen cairan hasil pirolisis. Selain itu juga berdasarkan total bahan yang hilang degradasi selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian berikut ini merupakan penjabaran setiap tahapan penelitian yang dilakukan sesuai dengan urutan tahapan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Prosedur penelitian yang dilakukan mencakup a pirolisis biomassa jagung dan b GC-MS produk pirolisis.

a. Pirolisis biomassa jagung

Salah satu faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan atapulgit sebagai katalis. Dan konsentrasi atapulgit yang digunakan yaitu 1,5wt Amin, 2008. Brangkasan jagung sekitar 50 g dimasukkan ke dalam reaktor pirolizer dengan kecepatan 70 gmenit dengan variasi suhu dari 150, 250, 350, 450, 550, dan 650ºC, serta dialiri gas nitrogen dengan kecepatan 50 cm 3 jam Raveendran et al.,1996. Hasil pirolisis menghasilkan abu dan gas terkondensasi maupun tidak terkondensasi. Gas hasil pirolisis yang terkondensasi akan menghasilkan cairan pirolisis. 19

b. GC-MS produk pirolisis

Cairan yang dihasilkan dari kondensasi gas-gas hasil pirolisis diuji dengan GC-MS untuk mengetahui kandungan senyawa di dalamnya untuk mendapatkan produk yang diinginkan yaitu berupa antioksidan, flavour dan bahan pengawet. Diagram alir proses pirolisis batang dan daun jagung disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Bagan alir prosedur penelitian Pengkondisian alat Pencampuran batang dan daun jagung Pencampuran batang, daun jagung dan katalis Gas nitrogen 50-100 cm 3 menit Arang Cairan Gas Pengeringan dan pengecilan ukuran bahan 150-250µm Mulai Selesai GC-MS Pirolisis Analisa 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTERISASI BAHAN BAKU

1. Sifat Fisik-Kimia Batang dan Daun Jagung Batang dan daun jagung yang digunakan dalam penelitian ini dikeringkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar air bahan. Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari selama 1-2 hari, kemudian bahan diperkecil ukurannya dengan hammer mill hingga berukuran sekitar 1,5-2,5 mm. Pengecilan ukuran merupakan pre-treatment yang penting untuk konversi energi biomassa. Pengecilan ukuran bahan baku bisa meningkatkan luas permukaan, ukuran pori-pori bahan dan luas kontak antar partikel dalam proses pengompakan sehingga mempercepat proses pirolisis. Sebelum pirolisis, batang dan daun diukur kadar air, kandungan serat selulosa, hemiselulosa, dan lignin dan silika. Komposisi kimia batang dan daun jagung disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Komposisi kimia batang dan daun jagung. Analisis Batang dan daun jagung Kadar Air bb Batang Daun Selulosa g100 g Hemiselulosa g100 g Lignin g100 g Silika g100 g 13,0 ± 0,05 10,2 ± 0,05 29,86 12,91 4,85 2,28 Berdasarkan Tabel 6, batang dan daun jagung yang digunakan memiliki kualitas yang cukup baik. Salah satu parameter yang penting dalam pirolisis adalah kadar air. Batang memiliki kadar air sebesar 13 dan daun sebesar 10,2. Kadar air yang tinggi akan memperlambat proses pembakaran dan penguapan kadar air pada bahan sehingga mengurangi jumlah asap yang dihasilkan. Asap tersebut dikondensasi menjadi cairan pirolisis. Hasil analisis kadar air untuk batang dan daun