Pewarna flavour Pemanis Buatan

14 elektron. Proses oksidasi adalah peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana tak terkecuali di dalam tubuh kita Jauhari, 2008. Zat antioksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis, katarak dan penyakit degeneratif lainnya bahkan juga mempercepat proses penuaan. Antioksidan dibagi dalam dua golongan besar yaitu yang larut dalam air dan larut dalam lemak. Setiap golongan dibagi lagi dalam grup yang lebih kecil. Sebagai contoh adalah antioksidan dari golongan vitamin, yang paling terkenal adalah vitamin C dan vitamin E. Vitamin C banyak kita peroleh pada buah-buahan sedangkan vitamin E banyak diperoleh dari minyak nabati. Golongan antioksidan lain yang terkenal adalah antioksidan dari senyawa polifenol dan yang paling banyak diteliti adalah dari golongan flavonoid yang terdiri dari flavonols, flavones, catechin, flavanones, anthocyanidins dan isoflavonoids. Sumber senyawa polifenol adalah dari teh, kopi, buah-buahan, minyak zaitun, kayu manis dan sebagainya Anonim c , 2009.

3. Pewarna flavour

Flavour merupakan bahan tambahan makanan yang menunjukkan sensasi kimia berupa rasa dan bau. Flavour yang dihasilkan dari pirolisis selulosa adalah acetic acidoma, asam format, maltol dan ethyl cyclopentenolone. Dan pirolisis lignin akan menghasilkan senyawa fenol, misalnya cresols, guaiacol, 4-methylguaiacol, 4-ethylguaiacol, pyrocatechol, vanillin dan syringaldehyde. 15

4. Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah BTP yang dapat menimbulkan rasa manis pada produk pangan tanpa atau sedikit mempunyai nilai kalori. Ada 13 pemanis buatan yang disetujui penggunaannya di Indonesia, yaitu alitam, aspartam, aselsulfam K, isomatol, laktitol, maltitol, manitol, neotam, sakarin,siklamat, silitol, sorbitol dan sukralosa. Meskipun dosis penggunaan setiap BTM ditetapkan pada kadar aman bagi manusia, namun kelebihan dosis dapat terjadi karena konsumsi makanan hasil olahan pabrik setiap harinya sangat beragam. Kelebihan dosis dan perbedaan daya tahan tubuh menentukan tingkat dampak negatif BTM bagi kesehatan. Meninggalkan makanan atau minuman hasil olahan pabrik atau sajian restoran tentu dilakukan, akan tetapi, dengan mengurangi frekuensi mengkonsumsi makanan yang mengandung BTM, menjaga kesehatan organ pencernaan dengan mengkonsumsi serat yang cukup serta makanan bersifat prebiotik dapat mengurangi tertinggalnya zat-zat berbahaya dari makanan dalam tubuh Lucian, 2007. 16

III. METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Peralatan utama yang digunakan yaitu alat pirolisis yang terdiri dari reaktor pirolisis, kondensor, motor listrik, panel kontrol dan gear box. Pengecilan ukuran bahan menggunakan parang dan hammer mill. Dan alat yang digunakan untuk analisis adalah thermogravimetric analysis dan GC- MS. Gambar alat pirolisis disajikan pada Gambar 5. Gambar 5. Alat pirolisis Keterangan : a : gear box b : motor listrik c : panel kontrol d : hopper e : reaktor f : kondensor g : penyangga f d b c a e g