4.1.2 Lampu dalam air
1 Medium udara Iluminasi cahaya lampu dalam air berbeda dengan iluminasi cahaya lampu
tabung biasa. Cahaya pada lampu dalam air telah mengalami pembiasan. Pembiasan adalah perubahan lintasan cahaya akibat dua medium yang berbeda.
Perbedaan arah pancaran lampu tabung dan lampu dalam air disebabkan oleh stoples yang terdapat pada lampu dalam air. Besarnya pembiasan yang terjadi
tergantung dari ketebalan medium yang dilaluinya. Pembiasan yang terjadi kali ini disebabkan oleh ketebalan dari stoples kaca yang menjadi wadah lampu dalam air.
Pada pengoperasian lampu dalam air, cahaya yang berasal dari lampu melewati medium udara di dalam stoples, medium kaca stoples dan medium
udara. Pada medium kaca stoples terjadi pembiasan cahaya. Besarnya pembiasan sangat dipengaruhi oleh kejernihan dan ketebalan kaca stoples. Ketebalan kaca
stoples yang tidak sama pada setiap sisinya mengakibatkan nilai iluminasi cahaya lampu menjadi berbeda.
Pada Tabel 3 ditunjukkan nilai iluminasi cahaya lampu dalam air pada medium udara. Nilai iluminasi yang diperoleh pada sudut 45
o
-315
o
berada pada kisaran 46-137 lux. Pada sudut 0
o
-30
o
dan 330
o
-360
o
tidak terdeteksi adanya cahaya atau nilai iluminasinya nol. Hal ini terjadi karena cahaya dari lampu
terhalang oleh kepala lampu dan tutup stoples. Nilai iluminasi cahaya pada lampu dalam air terfokus pada sudut 75
o
-150
o
sebesar 104-137 lux. Nilai iluminasi terbesar diperoleh pada sudut 90
o
. Cahaya yang terfokus ini disebabkan oleh akumulasi cahaya dari permukaan lampu yang
sejajar pada sisi samping. Penyebab lainnya adalah pembiasan yang disebabkan oleh stoples. Pembiasan pada kaca stoples membuat arah pancaran cahaya
menjadi lebih terfokus di bagian samping lampu.
Tabel 3 Nilai iluminasi cahaya lampu dalam air pada medium udara
Sudut
o
Iluminasi lux
0 360 15 345
30 330 45 315
46 60 300
83 75 285
104 90 270
137 105 255
134 120 240
132 135 225
127 150 210
119 165 195
97 180
93 Arah penyebaran cahaya lampu dalam air pada pengukuran di medium
udara dapat dilihat pada Gambar 9. Pada gambar tersebut terlihat pola penyebaran lampu dalam air terfokus pada sisi lampu.
Gambar 9 Penyebaran cahaya lampu dalam air. Lampu dalam air menggunakan stoples berbentuk tabung sebagai wadah
utama. Ketebalan kaca stoples akan mempengaruhi nilai iluminasi lampu dalam
50 100
150 200
0° 45°
90°
135° 180°
225° 270°
315°
Series1
Nilai Iluminasi lux
air. Pada lampu dalam air yang di operasikan pada medium udara, terjadi perambatan cahaya yang melewati medium udara – kaca – udara. Hal ini
menyebabkan cahaya mengalami pembelokan, sehingga arah pancaran cahaya lebih terfokus. Cahaya pada sudut 90
o
dan 270
o
merupakan cahaya dengan intensitas paling tinggi. Pada sudut tersebut terjadi akumulasi cahaya dari ulir
yang sejajar dan akumulasi pembiasan cahayanya. 2 Medium air
Lampu dalam air memiliki iluminasi cahaya yang menyebar ke samping. Hal ini dinilai baik sebagai pengumpul ikan pada pengoperasian bagan. Cahaya
yang menyebar ke arah samping lebih dapat memikat ikan, karena ikan lebih tersebar di sekeliling bagan.
Nilai rataan iluminasi cahaya lampu dalam air pada medium air tersaji pada Tabel 4. Nilai iluminasi terbesar diperoleh pada titik pengukuran a pada titik
0 yang berada di antara lampu pada kedalaman 1 m, yaitu sebesar 263 lux. Seperti halnya pada lampu tabung, nilai illuminasi cahaya lampu dalam air mengalami
penurunan seiring jarak yang meningkat dari sumber cahaya. Iluminasi cahaya lampu dalam air masih dapat dideteksi hingga kedalaman 10 meter dari lampu.
Tabel 4 Nilai rataan iluminasi cahaya lampu dalam air pada medium air
Kedalaman m
Iluminasi cahaya pada posisi pengukuran lux
a b
c d
-1
263 95,2
3,9 1,6
-2
209,6 48,2
16,8 2,2
-3
91,6 30,8
22,4 3,4
-4 42,1
29 17
3,7
-5 25,8
19,6 11,2
4,5
-6 14,6
12,1 7,9
3,5
-7 8,5
7,6 5,0
3,2
-8 5,1
4,3 3,2
1,6
-9 2,7
3,5 1,7
0,8
-10 0,9
1,1 1
Nilai rataan iluminasi lampu dalam air dapat dilihat pada Tabel 4 diatas. Nilai iluminasi semakin menurun seiring dengan meningkatnya jarak dari lampu
dalam air. Dilihat dari penurunannya dapat diketahui bahwa penyebaran cahaya lampu dalam air pada medium air terlihat menyebar ke segala arah. Iluminasi
cahaya yang terdeteksi masih lebih besar jika dibandingkan dengan iluminasi lampu tabung pada kedalaman yang sama. Cahaya lampu dalam air masih dapat
menembus kedalaman 10 m meskipun dengan intensitas yang sangat rendah. Intensitas cahaya lampu tabung pada kedalaman 10 m diperoleh sebesar 0,9 lux.
Cahaya pada lampu tabung hanya mampu menembus kedalaman 6 m. Pada kedalaman 7 m sudah tidak dapat terdeteksi adanya cahaya lampu.
Penurunan iluminasi secara signifikan terjadi pada kedalaman 3 m. Nilai iluminasi cahaya pada kedalaman 2 m diperoleh 209,6 lux, sedangkan pada
kedalaman 3 m diperoleh hanya 91,6 lux. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan iluminasi lampu dalam air pada medium udara. Pada medium udara terlihat
penurunan iluminasi pada sudut 180
o
. Penyebab penurunan iluminasi ini diduga terjadi karena ketebalan kaca stoples yang tidak merata pada setiap sisinya.
Penyebab selanjutnya adalah kondisi perairan dan cuaca di lokasi perhitungan.
Gambar 10 Penyebaran nilai iluminasi cahaya lampu tabung dalam air pada medium air.
Penyebaran iluminasi cahaya lampu tabung dalam air pada medium air terlihat pada Gambar 10. Melalui gambar terlihat bahwa penyebaran cahaya
lampu dalam air pada medium air menyebar pada kolom perairan. Penurunan nilai iluminasi pada kedalaman 6 hingga 10 m terjadi secara perlahan. Cahaya yang
terdeteksi pada kedalaman 10 m sangat kecil, yaitu kurang dari 1 lux.
4.2 Komposisi hasil tangkapan