Hasil tangkapan bagan apung dengan lampu tabung 1

tangkapan. Predator yang memangsa teri pada waktu tersebut jumlahnya tidak terlalu banyak. Hal ini menyebabkan teri yang tertangkap semakin banyak. Layur merupakan ikan predator yang memanfaatkan ikan kecil, udang, dan cumi-cumi sebagai makanannya. Berat hasil tangkapan layur berbanding terbalik dengan ikan-ikan kecil. Pada saat waktu penangkapan antara pukul 19.00-22.00 WIB, layur yang tertangkap mencapai jumlah terbanyak yaitu 12 kg. Teri tertangkap dalam jumlah sedikit. Rebon dan cumi-cumi tidak ada yang tertangkap. Pada pengoperasian bagan apung pada penelitian kali ini tongkol tidak banyak tertangkap. Tongkol tidak berada pada musim puncak penangkapan. Musim terbaik untuk penangkapan tongkol berada pada bulan Maret hingga Mei. Tongkol terbanyak tertangkap pada waktu penangkapan antara pukul 19.00-22.00 WIB yaitu seberat 5 kg. Hal ini disebabkan karena layur sebagai predator lain lebih banyak. Terjadi persaingan antar predator dalam mencari makanan.

4.2.2 Hasil tangkapan bagan apung dengan lampu tabung 1

Komposisi berat tangkapan bagan berdasarkan jenis organisme Hasil tangkapan bagan dengan menggunakan lampu tabung dilihat dari jenis ikannya tidak berbeda dengan hasil tangkapan bagan pada umumnya. Ikan yang tertangkap adalah teri Stolephorus commersonii, layur Trichiurus sp, kembung Restrelliger sp., tembang Sardinella fimbriata, tongkol Auxis sp, rebon Mysis sp dan cumi Loligo sp. Komposisi berat hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 12 berikut: 5 8 13.8 21.8 5 3 8.5 5 10 15 20 25 Teri Layur Kembung Tembang Tongkol Rebon Cumi B e r a t k g Jenis ikan Gambar 13 Berat hasil tangkapan bagan dengan lampu tabung Total berat hasil tangkapan lampu tabung adalah 65,1 kg. Jenis hasil tangkapannya didominasi oleh tembang dan kembung, yakni seberat 21,8 kg 33 dan 13,8 kg 21. Jenis ikan yang paling sedikit tertangkap adalah rebon hanya 3 kg 5. Ikan lain yang juga tertangkap ialah teri seberat 5 kg 8, layur 8 kg 12, tongkol 5 kg 8 dan cumi-cumi 8,5 kg 13. Tembang dan kembung merupakan ikan pelagis yang melakukan pergerakan diurnal dan menyebar pada malam hari Laevastu dan Hayes 1981. Penggunaan lampu tabung akan memancarkan cahaya dengan arah yang menyebar. Penyebaran cahaya ini menyebabkan keberadaan tembang dan kembung yang juga menyebar. Hal ini menyebabkan ikan yang berkumpul di bawah bagan tidak terlalu banyak, sehingga berat hasil tangkapan dengan lampu tabung sedikit. Pada penggunaan lampu tabung tertangkap juga cumi-cumi. Cumi-cumi mendekat ke bagan dan berhasil tertangkap karena menyukai ikan dan udang kecil sebagai makanannya. Rebon yang termasuk fototaksis positif menjadi makanan utama cumi-cumi Prawiradiharjo 1967 diacu dalam Hartati 1998. Keberadaan cumi-cumi pada perairan menyebabkan rebon yang tertangkap menjadi sedikit, yaitu seberat 3 kg. Ini berbeda dengan cumi-cumi yang mencapai jumlah terbanyak saat penggunaan lampu tabung yaitu 8,5 kg. Layur yang tertangkap pada pengoperasian bagan apung dengan lampu tabung cukup banyak, yaitu seberat 8 kg. Layur tertangkap karena memakan ikan- ikan kecil yang berkumpul di sekitar cahaya. Pada saat proses mencari makanan, layur mendekat dan menyambar mangsanya yang berada di sekitar cahaya. Tobing 2009 mengatakan bahwa layur menyukai iluminasi cahaya yang rendah untuk mencari makanan. Pada iluminasi rendah inilah makanan layur seperti rebon dan teri banyak berkumpul. Teri tertangkap oleh bagan apung dengan lampu tabung seberat 5 kg. Adapun rebon hanya tertangkap seberat 3 kg. Teri dan rebon merupakan organisme fototaksis positif . Organisme fototaksis positif akan bergerombol pada siang hari dan menyebar ketika cahaya berkurang. Pada malam hari, teri dan rebon akan berkumpul dan bergerak mendekati cahaya lampu. Teri dan rebon mendekati sumber cahaya untuk memakan plankton yang banyak berkumpul di bawah cahaya. Hasil tangkapan ikan-ikan kecil yang sedikit dikarenakan banyaknya predator yang berkeliaran di sekeliling bagan. Terbukti dari banyaknya layur dan tongkol yang tertangkap, masing-masing seberat 8 kg dan 5 kg. Pada penggunan lampu tabung, jumlah tongkol yang tertangkap dengan berat lebih banyak dibandingkan dengan lampu dalam air. Tongkol merupakan ikan pelagis perenang cepat. Kecepatan renang yang dimiliki tongkol membuat ikan ini mampu menghindar ketika proses pengangkatan jaring dilakukan. Hal ini yang menyebabkan tongkol tidak banyak yang tertangkap oleh jaring bagan, yaitu hanya seberat 5 kg. 2 Komposisi berat tangkapan berdasarkan waktu penangkapan Jenis ikan yang tertangkap pada setiap waktu penangkapan agak berbeda. Waktu penangkapan pertama antara 19.00-22.00 WIB diperoleh 24,2 kg atau sebesar 37,17 dari seluruh hasil tangkapan, waktu penangkapan kedua 22.00- 01.00 WIB seberat 12,9 kg. Adapun waktu penangkapan ketiga antara 01.00- 04.00 WIB diperoleh berat tangkapan tertinggi seberat 28 kg atau sekitar 43,81 dari total 65,1 kg. Gambar 14 menunjukkan komposisi berat organime hasil tangkapan berdasarkan waktu penangkapan. Gambar 14 Berat hasil tangkapan dengan lampu tabung berdasarkan jenis per waktu penangkapan. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 19.00 - 22.00 22.00 - 01.00 01.00 - 04.00 B e ra t k g Waktu penangkapan Teri Layur Kembung Tembang Tongkol Rebon Cumi Pada waktu penangkapan pertama antara pukul 19.00-22.00 WIB diperoleh 5 jenis tangkapan, yaitu teri seberat 2 kg, layur 5 kg, kembung 6,1 kg, tembang 6,1 kg dan tongkol 5 kg. Rebon dan cumi-cumi tidak didapatkan pada waktu penangkapan ini. Hal ini diduga karena banyaknya predator rebon dan cumi pada periode tersebut. Ini terlihat dari jumlah tongkol dan layur yang cukup banyak tertangkap. Keberadaan kedua ikan ini menyebabkan rebon dan cumi- cumi melarikan diri. Jenis ikan yang ditemukan pada waktu penangkapan kedua antara 22.00- 01.00 WIB hanya dua jenis, yaitu kembung dan tembang. Kembung yang tertangkap seberat 4,5 kg dan tembang 6,1 kg. Organisme kecil lain yang juga pemakan plankton, seperti rebon dan teri, tidak mendekat karena menghindari predator. Pukul 01.00-04.00 WIB yang menjadi waktu penangkapan paling produktif dengan berat hasil tangkapan tertinggi yaitu 28 kg 43,81. Ikan hasil tangkapannya terdiri atas teri 3 kg, layur 3 kg, kembung 3,2 kg, tembang 7,3 kg, rebon 3 kg, dan cumi 8,5 kg. Pada waktu penangkapan ini jumlah kembung dan tembang yang tertangkap mengalami penurunan. Hasil tangkapan didominasi oleh cumi-cumi seberat 8,5 kg. Tasywiruddin 1999 mengatakan bahwa cumi-cumi menyukai daerah dengan penerangan lemah. Oleh sebab itu, cumi-cumi banyak tertangkap pada bagan apung yang menggunakan lampu tabung. Hal ini disebabkan cahaya lampu yang masuk ke dalam perairan tidak telalu tinggi, yaitu kurang dari 50 lux.

4.2.3 Berat tangkapan bagan apung dengan lampu dalam air 1