1. Teknik In-Depth Interviews
Pada pengujian sensori menggunakan teknik ini sifat pengujiannya yaitu one to one, dimana terjadi interaksi secara langsung antara panelis dan seorang
oleh moderator dalam mencicip setiap sampel yang disajikan
waktu dapat membantu panelis yang mengalami aroma minyak pala yang dikenali.
2. Tekn
inyak pala dengan t
moderator. Panelis dipandu , kemudian moderator akan memaparkan keseluruhan atribut yang
dikenali panelis yang terdapat pada sampel. Moderator dapat membantu menggambarkan sampel bila panelis mendapatkan kesulitan untuk
mendeskripsikan atribut pada sampel tersebut. Pengujian sampel minyak pala dengan teknik In-Depth Interviews
yaitu dilakukan wawancara langsung antara panelis dan seorang moderator. Panelis semi terlatih ini terlebih dahulu membaui satu per satu sampel minyak
pala dari tiap perlakuan yang dipandu oleh moderator, kemudian panelis diminta untuk mendeskripsikanmengidentifikasi atribut aroma yang dikenali. Panel
leader moderator sewaktu- kesulitan dalam mendeskripsikan atribut
ik Focus Group
Pengujian sensori dengan teknik Focus Group juga melibatkan panelis dan moderator, tetapi tidak bersifat one to one. Pengujian sampel m
eknik Focus Groups dilakukan dengan sistem diskusi yang dipandu oleh moderator yakni mendeskripsikan atribut aroma minyak pala secara
bersam-sama. Bila terdapat bahasa yang berbeda maka dilakukan kesepakatan dengan menggunakan bahasa yang sama. Pengujian dengan teknik In-Depth
Interviews dan Focus Group dilakukan simplo dengan bottle technique Lampiran 7. Hasil yang diperoleh dari metode analisis kualitatif ini adalah
kesepakatan atribut aroma minyak pala yang akan digunakan pada metode analisis kuantitatif QDA.
b. Metode Analisis Kuantitatif QDA Uji deskripsi menggunakan metode Quantitative Description
Analysis QDA dilakukan untuk melihat intensitas aroma pada minyak pala khususnya dari biji pala yang menjadi ciri khas dari minyak pala.
Metode QDA dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau menilai intensitas aroma sampel minyak pala. Pengujian ini dilakukan
dengan cara menilai intensitas aroma sampel minyak pala kemudian dibandingkan dengan intensitas standar yang telah diketahui nilainya
menggun akukan triplo
tle technique. Data nilai respon dari setiap panelis dalam skala garis 0
= intensitas sampel sangat s sampel sangat kuat.
Contoh f Sebelum dilakukan penilaian terhadap
pel minyak pala, terlebih dahulu panelis
as terhadap setiap atribut aroma d
kan dengan standar menggun
Log PI ................................1 Dimana
= Kemiringan garis untuk
ene ilai konsen
i standar a dari k
t p
abel 9. Seda nilai k
rasi stand an
pada pengujian sam ngan me
DA dapat 0.
Analisis Komponen Aroma
Analisis komponen aroma pala me
as yang dihubungkan dengan mass spektrometer GC-MS. Metode GC-MS
m rupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mengidentifikasi tanaman dan memberikan
da laboratorium MIPA Kimia, akan skala garis sepanjang 15 cm. Setiap pengujian dil
dengan bot – 15 cm, kemudian ditransformasi pada skala nilai 0 – 100 dimana 0
lemah dan 100 = intensita ormat isian uji deskripsi QDA aroma dapat dilihat pada Lampiran 8.
sam berlatih memberikan penilaian intensit
engan konsentrasi tertentu, kemudian dibanding akan skala garis. Nilai intensitas konsentrasi standar yang diperoleh
pada saat melakukan latihan QDA diolah dengan menggunakan persamaan Moskowitz 1983 untuk mendapatkan nilai konsentrasi standar yang akan
digunakan pada pengujian. Persamaannya adalah sebagai berikut : Log SI = Log K + n
: Sensory intensity SI = Perkiraan intensitas yang terdeteksi
magnitude estimation. Physical intensity PI = Ukuran konsentrasi molar, molal, atau
Log K = Konstanta n
Hasil selengkapnya persamaan garis yang digunakan m
ntukan n tras
roma elima atribut dapat diliha
ada T ngkan
onsent ar aroma yang digunak
pel de tode Q
dilihat pada Tabel 1
minyak nggunakan kromatografi g
e kompone
ri dari beberapa jenis n aroma minyak atsi
hasil yang cukup baik.. Analisa ini dilakukan pa