3. Pelatihan Panelis Semi Terlatih
Panelis yang telah lolos seleksi diberi pelatihan untuk melatih kepekaan sensori terhadap atribut aroma yang akan sangat membantu pada pengujian
selanjutnya. Pelatihan panelis ini menggunakan beberapa standar aroma yang diperoleh langsung dari PT. Firmenich Indonesia Tabel 8. Masing-masing
ma kemudian panelis diminta mendeskripsikan atribut aromanya masing-masing. Tahap selanjutnya panelis
diminta m ripsi aroma pada
ndar aroma yang diperoleh dari li
Pelatihan panelis juga dilakuka sampel minyak pala dari
berbag eliputi uji deskrips
ng dan uji skoring untuk penilaian intensitas. Pada uji deskripsi aroma, panelis diminta
a yang ada pada sampel. Pada uji rangking, panelis d
skala garis sepanjang 15 . Contoh
ji deskripsi aroma, uji rangking dan uji skoring dapat dilihat pada
Standar Deskripsi
panelis membaui beberapa standar aro
engenali desk beberapa sta
teratur. n terhadap
ai perlakuan m i aroma, uji rangki
mendeskripsikan atribut arom iminta mengurutkan sampel berdasarkan intensitas aromanya. Pada uji
skoring, panelis diminta memberikan skor sampel pada cm
format isian pelatihan u Lampiran 4, 5 dan 6.
Tabel 8 Standar aroma pada tahap pelatihan •
methyl eugenol Spicy pedas
•
alicylate Warmly hangat
methyl s
•
camphor oil Camphoraceous aroma kamper
•
ethyl isovalerat Sweet manis
•
nutmeg oil Pungent menyengat
4. Pengujian sampel
Pengujian sampel baik secara kualitatif maupun kuantitatif menggunakan panelis semi terlatih sebanyak 15 orang.
a. Metode analisis kualitatif
Metode analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan atribut aroma m
inyak pala secara subyektif dengan teknik In-Depth Interviews dan Focus Groups.
1. Teknik In-Depth Interviews
Pada pengujian sensori menggunakan teknik ini sifat pengujiannya yaitu one to one, dimana terjadi interaksi secara langsung antara panelis dan seorang
oleh moderator dalam mencicip setiap sampel yang disajikan
waktu dapat membantu panelis yang mengalami aroma minyak pala yang dikenali.
2. Tekn
inyak pala dengan t
moderator. Panelis dipandu , kemudian moderator akan memaparkan keseluruhan atribut yang
dikenali panelis yang terdapat pada sampel. Moderator dapat membantu menggambarkan sampel bila panelis mendapatkan kesulitan untuk
mendeskripsikan atribut pada sampel tersebut. Pengujian sampel minyak pala dengan teknik In-Depth Interviews
yaitu dilakukan wawancara langsung antara panelis dan seorang moderator. Panelis semi terlatih ini terlebih dahulu membaui satu per satu sampel minyak
pala dari tiap perlakuan yang dipandu oleh moderator, kemudian panelis diminta untuk mendeskripsikanmengidentifikasi atribut aroma yang dikenali. Panel
leader moderator sewaktu- kesulitan dalam mendeskripsikan atribut
ik Focus Group
Pengujian sensori dengan teknik Focus Group juga melibatkan panelis dan moderator, tetapi tidak bersifat one to one. Pengujian sampel m
eknik Focus Groups dilakukan dengan sistem diskusi yang dipandu oleh moderator yakni mendeskripsikan atribut aroma minyak pala secara
bersam-sama. Bila terdapat bahasa yang berbeda maka dilakukan kesepakatan dengan menggunakan bahasa yang sama. Pengujian dengan teknik In-Depth
Interviews dan Focus Group dilakukan simplo dengan bottle technique Lampiran 7. Hasil yang diperoleh dari metode analisis kualitatif ini adalah
kesepakatan atribut aroma minyak pala yang akan digunakan pada metode analisis kuantitatif QDA.
b. Metode Analisis Kuantitatif QDA Uji deskripsi menggunakan metode Quantitative Description
Analysis QDA dilakukan untuk melihat intensitas aroma pada minyak pala khususnya dari biji pala yang menjadi ciri khas dari minyak pala.
Metode QDA dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau menilai intensitas aroma sampel minyak pala. Pengujian ini dilakukan