9
D. Sistem Penyimpanan Biogas
Pada umumnya, biogas yang diproduksi langsung digunakan ditempatnya, sehingga konsep dasar dari pembuatan tangki portable ini adalah penggunaan biogas yang dapat digunakan dalam tempat dan
waktu yang berbeda. Untuk hal tersebut maka perlu meninjau beberapa aspek penting terkait dengan efisiensi dan tingkat keamanan penggunan tabung.
Menurut Tambunan et al. 2009 dalam hal penyimpanan sementara biogas ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu ; 1 volume simpan yang diperlukan biasanya tidak
besar, 2 kemungkinan korosi dari gas H
2
S atau uap air yang masih terkandung dalam biogas, 3 biaya penyimpanan karena nilai ekonomi biogas relatif rendah. Tabel 5. menunjukan berbagai opsi
penyimpanan biogas sesuai dengan tekanan penyimpanan dan pemanfaatannya. Tabel 5. Opsi penyimpanan biogas
Tujuan penyimpanan
Tekanan Psi
Sistem Penyimpanan Bahan
Ukuran ft
3
Penyimpanan singkat atau
intermediate untuk penggunaan
di tempat produksi
0,1 Tutup terapung
Karet atau plastik
Bervariasi, sesuai kebutuhan harian
2 Kantung gas
Karet atau plastik
150-11000 2-6
Penampung gas kedap air
Baja 3500
Kantung gas berpemberat
Karet atau plastik
880-28000 Atap terapung
Karet atau plastik
Bervariasi, sesuai kebutuhan harian
Penyimpanan lama untuk
penggunaan di luar tempat
produksi. 10-2900
Tabung propan atau butan
Baja 2000
2900 Tabung gas komersial
Alloy baja 350
Sumber: Ross, 1996
Selain hal tersebut dalam penyimpanan sementara biogas ada beberapa faktor lain, yaitu sistem penekanan gas ke dalam tabung. Ada tiga jenis sistem penekanan yang digunakan yaitu: sistem
penyimpanan biogas bertekanan rendah, sistem penyimpanan biogas bertekanan menengah dan sistem penyimpanan biogas bertekanan tinggi.
Pada sistem penyimpanan biogas bertekanan menengah, biogas dapat disimpan pada kisaran tekanan 2 hingga 200 psi. Penyimpanan dengan tekanan menegah juga jarang diterapkan, karena
korosi terhadap komponen penyimpan, sehingga untuk meningkatkan keamanan penggunaan diperlukan pemisahan biogas dari gas H
2
S Tambunan et al., 2009. Sementara jika tujuan penyimpanan ingin diarahkan pada penyimpanan bertekanan tinggi, dan
ingin dirubah kedalam fase cair liquid maka diperlukan perlakuan pemisahan komponen gas, berupa pemurnian biogas menjadi biometan yang memiliki konsentrasi metan lebih dari 95. Pada analisa
yang dilakukan Tambunan et al. 2009 dengan menggunakan program aplikasi Refpro Gambar 2, menunjukkan bahwa titik kritis dari metan dan karbon dioksida masing-masing adalah -82.7
C pada
10 45.96 MPa, dan 31
o
C pada 73.825 MPa. Refpro sendiri merupakan program aplikasi yang digunakan untuk mengghitung properti termodinamika berbagai zat.
Sumber: Tambunan et al., 2009
Gambar 2. Diagram tekanan uap metan dan CO
2
Dari gambar dan penjelasan diatas menunjukkan bahwa pada suhu lingkungan 30 C metan tidak
dapat dicairkan hanya dengan memberikan tekanan akan tetapi dengan penurunan suhu sekitar -173 C
pada tekanan 1 atmosfir 0.1 MPa, atau dengan membuat kombinasi penurunan suhu dan peningkatan tekanan. Hal ini juga berarti, jika ingin menerapkan perlakuan penyimpanan biogas bertekanan tinggi
diperlukan proses yang rumit dan tentunya biaya yang tinggi. Menurut Tambunan et al. 2009 penggunaan penyimpanan biogas bertekanan rendah adalah
cara yang paling efisien diantara ketiga metode yang ada, karena selain dapat dilakukan pada tekanan operasi lebih rendah, penampung juga dapat dibuat dari bahan elastis yang lebih murah biayanya
daripada menggunakan baja. Selain itu biogas yang dihasilkan dari biodigester tidak perlu lagi dipisahkan kandungannya H
2
S karena faktor keamanan yang terganggu akibat sifat korosif yang ditimbulkan H
2
S seperti halnya yang terjadi jika digunakan penyimpanan bertekanan menengah. Atau
11 bahkan penyimpanan biogas bertekanan tinggi, dimana biaya menjadi masalah utama, selain itu
penyimpanan ini lebih cocok diterapakan untuk pengempaan biometahane. Ditambah lagi biomethane sejajar perlakuan penyimpanannya seperti gas komersial lainnya, dimana untuk penyimpanan tekanan
tinggi diperlukan penggunaan silinder baja untuk meningkatkan keamanan. Sehingga memang memerlukan biaya yang jauh lebih tinggi dari pada 3 jenis pengempaan yang ada.
E. Rancang-Bangun Pompa Pengisi Biogas