Kandungan Limbah Cair Peternakan Sapi

4 senyawa nitrogen dan fosfat, serta sifat biologi yaitu adanya mikroorganisme. Komposisi limbah cair sapi perah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan komposisi limbah cair sapi di bogor Uraian Nilai Oksigen Terlarut mgl 0,21 BOD mgl 1490,88 COD mgl 6097,35 pH 7,86 TSS mgl 1211,1 TDS mgl 2282 Sumber : Salundik, 1998

B. Kandungan Limbah Cair Peternakan Sapi

Kandungan Limbah cair peternakan sapi dilihat dari dua aspek, yaitu kandungan kimia dan kandungan fisik B.1. Kandungan kimia limbah cair peternakan sapi Biologycal Oxygen Demand BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam proses dekomposisi bahan organik termasuk proses respirasi dalam keadaan aerob. Jadi, nilai BOD menggambarkan suatu proses oksidasi bahan organik oleh mikroorganisme yang terjadi di perairan. Proses dekomposisi bahan organik di perairan tidak terjadi sekaligus, tetapi terjadi secara bertahap, tergantung pada kadar bahan organik yang diuraikan dekomposisi, diperkirakan hanya 10-25 bahan organik yang dapat diuraikan dalam setiap tahap Hariyadi et al., 1992. Dissolved Oxygen DO adalah jumlah mgl gas oksigen yang terlarut dalam air, oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses fotosintesis oleh fitoplankton atau tanaman air lainnya dan difusi dari udara atau atmosfer Hariyadi et al., 1992. Difusi oksigen dari atmosfer ke dalam air dapat terjadi secara langsung pada kondisi air diam stagnan, difusi juga dapat terjadi karena agitasi atau pergolakan massa air akibat adanya gelombang atau ombak dan air terjun Effendi, 2003. Menurut Hariyadi et al., 1992 Chemical Oxygen Demand COD menyatakan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi semua bahan organik yang ada di perairan menjadi O 2 dan H 2 O. Nilai COD akan meningkat sejalan dengan meningkatnya bahan organik di perairan. Konsentrasi ion hidrogen pH adalah ukuran kualitas dari air maupun dari limbah. Adapun kadar yang baik adalah kadar yang masih memungkinkan kehidupan biologis di dalam air berjalan dengan baik. Air limbah dengan konsentrasi ion hidrogen yang tidak netral akan menyulitkan proses biologis, sehingga menggangu proses penjernihan. Nilai pH yang baik bagi air minum dan air limbah adalah 5 netral 7. Semakin kecil nilai pH-nya, maka akan menyebabkan air tersebut berupa asam Sugiharto, 1987. B.2. Kandungan fisik limbah cair peternakan sapi perah Zat padat yang terdapat dalam air berdasarkan besar partikelnya terbagi atas zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut. Zat padat tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air dan tidak dapat mengendap secara langsung, yang terdiri dari partikel-partikel dengan ukuran maupun beratnya lebih kecil dibandingkan dengan sedimen lainnya, misalnya tanah liat dan sel-sel mikroorganisme. Zat padat terlarut adalah padatan-padatan yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air Fardiaz, 1992. Menurut Alaert dan Santika 1987 perbedaan pokok antara zat padat terlarut dan tersuspensi ditentukan melalui ukuran atau diameter partikel-partikel tersebut.

C. Biogas