memperkaya genre-genre dan budaya-budaya yang sudah ada. Pada Tabel 1 dapat dilihat beberapa contoh genre dan sub-genrenya.
Tabel 1. Beberapa contoh genre dan sub-genrenya Hayne et al. 2005
Genre Sub-genre
Modern Rock Alternative rock, experimental rock, indie rock,
jam rock, new wave, post punk, power pop Rock
Classic  rock  british  invasion,  glam  rock,  folk rock, hard rock, prog rock, southern rock
Metal Funk metal, industrial metal, thrash
Punk ’77  style  punk,  hardcore  punk,  pop  punk,  ska
punk, psychobilly Folk
60s  revival,  anti-folk,  contemporary  folk, singer-songwriter, traditional folk
Electronica Acid Jazz, ambient, downbeat, intelligent dance
music, techno, industrial, drum ’n’ bass Jazz
Be bop, big band, crossover jazz, lounge, vocal jazz, cool jazz, soul jazz
Blues Chicago  blues,  electric  blues,  country  blues,
female vocal blues Country
Alt  country,  bluegrass,  contemporary  country, country rock, traditional country
Oldies Doo wop, early rock  roll. Rockabilly, surf
Pop Dance  pop,  easy  listening,  euro  pop,  soft  rock,
teen pop, vocalists Hip hop
Abstract hip hop, bass, gangsta rap, pop rap RB
Funk, disco, gospel, soul Reggae
Roots reggae, ska
2.3 Sinyal Suara
Sinyal  suara  dan  seluruh  karakteristiknya  dapat  direpresentasikan dalam  dua  domain  nilai  yang  berbeda,  yaitu  waktu  dan  frekuensi  Nilsson
dan  Ejnarsson  2002.  Domain  waktu  time-domain  yaitu  domain  yang berhubungan dengan perubahan amplitudo dari waktu ke waktu. Sedangkan
domain frekuensi yaitu domain yang terdapat dalam interval waktu tertentu. Representasi  dalam  bentuk  spectral  merupakan  representasi  sinyal
suara  berdasarkan  intensitasnya  terhadap  waktu.  Salah  satu  bentuk representasi ini yang paling populer adalah spectogram.
Pada Gambar 1 diperlihatkan adanya bagian yang berwarna biru gelap yang  merepresentasikan  bagian  dari  sinyal  suara  di  mana  suara  tidak
dihasilkan.  Sedangkan,  bagian  yang  bewarna  merah  merepresentasikan intensitas yang menandakan suara dihasilkan.
Gambar 1. Spectrogram menggunakan metode Welch Nilsson dan Ejnarsson 2002
Proses  analisa  sinyal  dalam  bentuk  jumlah  sinusoida  telah  banyak digunakan seperti pada aplikasi analisa ucapan, sonar, hingga analisa musik
terkini dimana mereka berkaitan dengan keharmonisan sumber suara musik. Metode  yang  paling  tua  dari  analisa  sinyal  suara  adalah  berdasarkan
dari transformasi Fourier yang diformulasikan sebagai berikut :
   
dt e
t x
X
t j
 
 
 1
dan inversnya, yaitu :
   
 
d e
X t
x
t j
 
 2
1 2
di  mana  xt  adalah  sinyal  time-domain  kontinu  sementara  X ω  adalah
transformasinya,  yang  sama-sama  kontinu  dalam  frekuensi  dan  t  serta ω
tidak terikat. Sifat  ini tidak cocok untuk sinyal  audio digital karena diskret terhadap proses sampling dan juga terikat dengan waktu Hainsworth 2003.
Oleh karena itu, digunakan Discrete Fourier Transform DFT:
   
   
M knj
M M
k M
M n
M knj
e k
X M
n x
e n
x k
X
 
2 1
2 2
1 2
2 2
1
 
 
 
 
 
3
4