Hal terakhir inilah yang menunjukkan bahwa genus ini tidak termasuk ke dalam Protozoa. Tidak ditemukan keterangan yang jelas mengenai cara pemindahan
Haemobartonella pada anjing. Kemungkinan bahwa arthropoda penghisap darah berperan untuk pemindahan organisme tersebut diantara sel-sel darah merah
hewan terinfeksi.
Tabel 1. Hasil pengamatan preparat ulas darah
No Nama Asal Negara
Ras Rambut Parasit
Darah Babesia Anaplasma Haemobartonella
1 Cookie
USA Shih Tzu
Rambut panjang
+ - -
2 Baram
Korsel Mini Pincher
Rambut pendek + -
-
3 Alex Perancis Brangue Rambut pendek + -
-
4 Snoopy UEA Crossbreed Rambut
panjang - + -
5 Simba
Thailand Golden Retreiver
Rambut panjang + +
-
6 Brandy
Singapura Shih Tzu
Rambut panjang
+ - +
7 Amelia
USA Cooker Spaniel
Rambut panjang + -
-
8 Collete USA Poodle
Rambut panjang + -
+
9 Smoocie
USA Yorkshire Terrier
Rambut panjang + -
-
10 Peggy Jerman Rottweiler Rambut
pendek + + -
11 Tag Indonesia
Teckel Rambut
pendek - + -
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa parasit darah lebih banyak ditemukan pada anjing-anjing yang berasal dari USA 36 dibandingkan dengan
yang berasal dari negara lainnya. Sedangkan dilihat dari rasnya Shih Tzu terlihat lebih sering terinfeksi parasit darah 18 dibandingkan dengan ras lain yang
masuk ke instalasi karantina selama penelitian.
4.2 Hubungan tipe rambut dengan vektor
Pengaruh dari tipe rambut terhadap infeksi protozoa parasit darah berhubungan dengan keberadaan vektor ektoparasit. Rambut pada mamalia
menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya. Demikian juga pada anjing yang memiliki berbagai macam tipe rambut. Ada tiga tipe rambut pada anjing.
Tipe rambut normal coat. Rambut tipe normal seperti tampak pada anjing Herder
German shepherd, corgi atau anjing liar seperti serigala atau coyote. Tipe rambut normal ini ditandai oleh adanya rambut primer kasar, panjang dan
rambut sekunder rambut halus, undercoat. Berdasarkan jumlah bukan berat, proporsi rambut sekunder lebih banyak dibanding rambut primer. Dua tipe rambut
yang lain juga didasarkan atas ada dan tidaknya atau proporsi rambut primer dan sekunder.
Tipe rambut
short coat. Rambut pendek dapat dibagi dalam rambut pendek halus dan rambut pendek kasar. Rambut pendek yang kasar dapat ditemui
pada anjing Rottweiler dan berbagai terrier. Tipe rambut ini mempunyai pertumbuhan rambut primer yang bagus sedang rambut sekunder tidak begitu
berkembang. Berat total rambut lebih ringan dibanding tipe rambut normal dan rambut sekunder lebih sedikit dibanding tipe rambut normal. Rambut pendek
halus dapat ditemui pada anjing Boxer, Dachshunds dan miniature Pinschers. Anjing dengan tipe rambut ini mempunyai jumlah rambut lebih banyak per unit
area. Jumlah rambut sekunder banyak dan berkembang baik, sedang ukuran rambut primer lebih kecil dibanding tipe rambut normal.
Ketiga adalah tipe rambut long coat yang terbagi menjadi dua, yaitu rambut panjang dan halus the fine long coat serta rambut panjang bergelombang
dan kasar the wooly atau the coarse long coat. Rambut panjang dan halus terdapat pada anjing Cocker spaniel, Pomeranian atau Chow chow. Rambut tipe
ini mempunyai berat rambut lebih berat per area dibanding dengan tipe rambut normal kecuali breed kecil toy dimana berat rambut lebih ringan karena
memiliki rambut yang lebih halus. Tipe rambut wooly atau kasar dapat ditemui pada anjing Poodle, Bedlington terrier dan the Kerry blue terrier. Berat rambut
sekunder lebih dari 70 dari berat rambut total atau kira-kira 80 jumlah rambut sekunder. Rambut sekunder relatif kasar dan tidak mempunyai medulla tipe
lanugo dan ketiga jenis anjing tersebut cenderung tidak mengalami kerontokan rambut dibanding dengan sebagian besar anjing yang lain. Dari hasil yang
diperoleh, diketahui sebanyak 11 ekor anjing terinfeksi parasit darah dan 7 diantaranya atau sebesar 63 dari total anjing yang terinfeksi merupakan anjing
dengan tipe rambut panjang. Berdasarkan hasil pengamatan, tingkat kejadian infeksi oleh parasit protozoa banyak terjadi pada anjing-anjing yang memiliki tipe
rambut yang panjang. Hal ini berhubungan dengan infestasi ektoparasit terutama caplak yang berkembang biak pada permukaan kulit anjing. Tipe rambut panjang
merupakan predisposisi pada penularan caplak. Caplak yang menginfestasi anjing dengan tipe rambut yang panjang lebih sulit untuk dikendalikan karena tertutupi
oleh lebatnya rambut. Caplak juga amat menyukai tempat yang lembab dan hangat guna menyelesaikan siklus hidupnya. Hal ini sesuai dengan kondisi rambut
anjing yang panjang dan lebat. Pada negara yang memiliki empat musim, caplak biasanya akan muncul
pada musim panas, sedangkan masalah infestasi caplak di Indonesia yang memiliki iklim tropis, dapat terjadi sepanjang tahun. Infeksi parasit darah pada
anjing yang memiliki tipe rambut pendek salah satunya dapat dipengaruhi oleh banyaknya infestasi caplak. Namun caplak pada anjing yang memiliki rambut
pendek cenderung lebih mudah dimusnahkan karena keberadaan caplak mudah untuk ditemukan sehingga penanganan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Infeksi oleh protozoa pada anjing yang memiliki rambut yang pendek melalui perantara caplak juga dapat terjadi. Infeksi ini dapat terjadi karena keterlambatan
pengobatan terhadap caplak atau kekebalan pada tubuh anjing yang sedang menurun sehingga infeksi protozoa dapat terjadi dengan mudah.
4.3 Hubungan infeksi parasit dengan vektor