2.2.2 Reproduksi dan Siklus Hidup
Reproduksi pada protozoa dapat terjadi secara seksual atau aseksual pada protozoa. Pembelahan biner merupakan tipe reproduksi aseksual yang biasanya
terdapat pada flagellata, Amoeba dan ciliata; inti membagi 2 dan tubuh melakukan hal yang sama. Pada pembelahan multiple atau skizogoni, inti membelah
berulang-ulang, sitoplasma bergabung mengelilingi setiap inti dan kemudian sitoplasma membelah. Sel yang sedang membelah dikenal sebagai skizon, meron,
agamon, atau segmenter dan sel-sel anak adalah zoite, skizozoite, atau merozoite Levine 1990.
Endodiogeni merupakan tipe istimewa dari pembelahan biner dimana 2 sel anak terbentuk di dalam sel induk dan kemudian memecah keluar dengan
merusakkannya. Endopoligeni merupakan tipe yang sama dengan skizogoni. Tipe ke-3 dari pembelahan aseksual adalah tunas, dimana sel anak yang kecil secara
individu memisahkan dari sisi induk dan kemudian tumbuh menjadi berukuran penuh. Pembelahan inti yang vesikuler atau inti mikro biasanya melalui mitosis,
sedangkan pembelahan inti makro secara amitosis Levine 1990. Menurut Levine 1990 protozoa parasit memiliki dua tipe reproduksi
seksual, yaitu konjugasi dan singami. Pada konjugasi, yang umumnya terdapat pada Ciliata, dua individu sementara mendekat satu sarna lain dan bergabung
sepanjang bagian tubuh. Inti makro berdegenerasi dan inti mikro membelah beberapa kali. Salah satu bakal inti haploid hasil pembelahan ini beralih dari satu
konjugan ke dalam konjugan lain. Kemudian konjugan-konjugan tersebut memisah, bakal inti bergabung dan terjadi regenerasi inti.
Pada singami terbentuk dua gamet haploid yang bergabung membentuk suatu zigot. Gamet-garnet itu mungkin mirip satu sama lain, dalam hal ini disebut
isogami, atau mereka mungkin berbeda, dalam hal ini dikatakan anisogami. Pada kasus yang disebut terakhir gamet yang lebih kecil adalah mikrogamet dan yang
lebih besar makrogamet. Gamet-gamet diproduksi oleh sel khusus gamon; yang memproduksi mikrogamet adalah mikrogamon atau mikrogametosit dan yang
memproduksi makrogamet adalah makrogamon atau makrogametosit. Proses pembentukan gamet itu disebut gametogoni. Zigot dapat atau tidak melaksanakan
pembelahan melalui pembelahan multipel untuk membentuk sejumlah sporozoit.
Beberapa protozoa membentuk kista atau spora yang resisten. Suatu kista dibentuk ketika dinding yang tebal dibentuk mengelilingi seluruh organisme.
Suatu spora dibentuk di dalam organisme dengan membentuk dinding tebal mengelilingi satu atau lebih individu. Proses ini dikenal sebagai sporogoni,
biasanya setelah singami. Tiap spora mengandung satu atau lebih organisme individu atau sporozoit. Bentuk vegetatif, stadium bergerak dari protozoa disebut
trofozoit Levine 1990. Kista dibentuk protozoa pada kondisi suhu yang optimum, penguapan,
perubahan pH, kandungan oksigen yang cukup dan kelembaban yang mendukung Tampubolon 2004.
2.2.3 KIasifikasi Protozoa