Fasilitas Instalasi Karantina Identifikasi Protozoa Parasit Darah pada Anjing (Canis sp.) Ras Impor di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

stadium parasitik larva, nimfa dan dewasa dapat hidup pada inang yang berbeda domba, sapi, anjing, akan tetapi ketiga stadium dari parasit ini dapat pula berlangsung pada inang yang sama Aikawa Sterling 1974. Secara umum siklus hidupnya menjadi sempurna dalam waktu 12 bulan, tetapi jika tidak dapat menemukan inang yang sesuai siklus hidupnya dapat berlangsung selama 2-3 tahun untuk menjadi sempurna karena larva dapat bertahan untuk periode waktu yang lama di luar inang dan mengalami hibernasi. Caplak betina bertelur 2.000-4.000 butir yang menetas 17-30 hari dan kemudian larva menempel pada hospes 1 rambut panjang belakang leher anjing. Larva menghisap darah 2-6 hari, jatuh, dan menyilih menjadi nimfa 5-23 hari. Lalu nimfa menempel pada hospes 2, terutama di belakang leher, menghisap darah selama 4-9 hari lalu jatuh dan berkembang menjadi dewasa pada 11-73 hari. Caplak dewasa kemudian menempel pada hospes ketiga terutama pada bagian telinga dan sela-sela jari anjing, menghisap darah pada 6-21 hari dan lalu jatuh untuk bertelur. Telur-telur caplak yang tidak menempel pada inang dapat mengotori lingkungan. Larva dapat hidup tanpa makanan sampai dengan 8,5 bulan, nimfa dewasa sampai dengan 19 bulan Ahantarig et al. 2008 Torres 2008. Caplak akan bertaut secara kuat pada inang untuk periode waktu yang lama. Pada saat makan, caplak sering mengalami regurgitasi yang memungkinkan terjadinya perpindahan patogen melalui air liur ke dalam tubuh inang. Banyak penyakit sistemik yang diperantarai oleh caplak pada berbagai hewan domestik merupakan penyakit yang bersifat zoonosis. Rhipicephalus sanguineus merupakan transmiter dari infeksi protozoa parasit darah Babesia sp. dan Rickettsia Erhlichia sp. serta Anaplasma sp. pada anjing dan juga sejumlah penyakit lainnya.

4.4 Fasilitas Instalasi Karantina

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap fasilitas yang terdapat pada instalasi karantina hewan, instalasi karantina hewan anjing terletak dalam satu area instalasi karantina hewan secara keseluruhan. Setiap kandang instalasi memiliki spesifikasi tersendiri sesuai dengan hewan yang dikarantina. Pada instalasi karantina hewan anjing, kandang yang digunakan dapat dibedakan atas kandang untuk anjing ras besar seperti great dane, dan kandang anjing untuk ras kecil seperti terrier. Keduanya terdiri dari masing-masing kandang luar dan kandang dalam yang terhubung melalui celah atau pintu kecil untuk memberikan keleluasaan pergerakan anjing di dalam kandang instalasi karantina ini. Fasilitas yang dimiliki antara lain Air Conditioner AC, kain kasa anti nyamuk dan ruang pemeriksaan fisik. Setiap lantai pada kandang beralaskan keramik sehingga memudahkan untuk melakukan pembersihan dan sanitasi. Kapasitas instalasi karantina untuk hewan anjing ini dapat menampung sebanyak 50 ekor. a b Gambar 4 Kondisi kandang Instalasi Karantina a kandang dalam dan a kandang luar. Kondisi lokasi studi baik pada kandang ras besar maupun kandang ras kecil terjaga dengan baik dan bersih karena setiap hari rutin dibersihkan. Setiap kandang memiliki sistem sanitasi dan drainase yang baik. Pemeriksaan hewan pun dilaksanakan secara rutin setiap hari untuk memantau kondisi kesehatan hewan. Kemungkinan untuk menyebarnya suatu penyakit dalam kandang instalasi ini sangat kecil. Keluar masuknya orang dalam instalasi karantina ini juga dibatasi untuk mencegah masuknya atau menyebarnya suatu penyakit. Kemungkinan penyebaran penyakit terutama yang disebabkan oleh protozoa parasit darah sangat tergantung pada sifat alamiah dari vektornya, dalam hal ini adalah caplak. Caplak dapat bertahan hidup di lingkungan dalam jangka waktu yang lama tanpa ketersediaan makanan dan mengalami hibernasi, namun setelah mendapatkan inang yang cocok maka caplak akan segera menghisap darah inang. Penularan dapat terjadi walaupun dalam jeda waktu yang cukup lama. Akan tetapi dilihat juga dari siklus hidup caplak, kecil kemungkinan anjing-anjing tersebut terinfeksi parasit darah di instalasi karantina.

4.5 Prosedur Tindakan Karantina