16
2.5 Kerangka Teori
2.6 2.7
Fase remodeling Vasokonstriksi
pembuluh darah
Produksi kolagen
berlebihan Pembentukan
bekuan fibrin Pelepasan
mediator inflamasi
Luka mengecil Luka pada kulit
Proses penyembuhan
Fase penyembuhan luka normal
Fase proliferasi Fase inflamasi
Faktor Risiko
Permeabilitas vaskular
Antibodi, plasma
protein, elektrolit,
komplemen, dan air
menembus spasium
vaskular Terjadi reaksi
inflamasi kalor, dolor,
rubor, pallor, functio laesa
Permukaan luka tertutup epitel
Epitel basal tepi luka terlepas, bermigrasi
ke dasar luka Pertautatan tepi
luka dan terbentuk jaringan granulasi
Menghasilkan mukopolisakarida
dan serat kolagen Terjadi proliferasi
dan pembentukan fibroblast dari sel
mesenkim
Kekuatan jaringan kembali seperti
sebelum luka Fibroblast
meninggalkan jaringan granulasi
dan digantikan oleh kolagen
Luka sembuh Jaringan ikat yang
baru di produksi, sel yang tidak
diperlukan di hancurkan
Internal Eksternal
Usia, genetik, ras, kebersihan, status
gizi, hipovolemik, faktor lokal edema
Penanganan luka, sosial ekonomi,
lingkungan, tradisi
Proliferasi jaringan ikat berlebih,
hipoksia jaringan Metabolisme
jaringan meningkat
Glikolisis anaerob
Penumpukan asam laktat
Keloid
Terapi Kolagen
yang di produksi
Dihancurk -an
Pemecahan glukosa
Pemakaian glukosa
17
2.8 Kerangka Konsep
2.7 Defenisi Operasional
No Variabel
Defenisi Operasional
Alat Ukur Cara
Pengukuran Skala
penguku ran
1
Kadar Glukosa jaringan
keloid, preputium dan
standar glukosa
kuantitas atau jumlah glukosa
yang terdapat dalam jaringan
dan standar Spektofotometet
λ=546nm Sampel
jaringan di ukur dengan
Kit Glucose Rajawali
Nusindo cat.- no.;112191,
ReG.-no,: AKL
20101803460 Numerik
Luka
Proses Penyembuhan Luka Abnormal
Produksi Kolagen Berlebih
Keloid Glikolisi yang
Tidak Terkontrol
Pemakaian Glukosa ?
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif untuk mengetahui peran metabolisme glukosa dalam pembentukan jaringan keloid. Pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan secara kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan membandingkan kadar glukosa antara kelompok yang tidak memiliki
jaringan keloid kelompok kontrol dengan kelompok yang memiliki jaringan keloid kelompok kasus.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014 – Mei 2014 di
Laboratorium biologi dan biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Kertamukti No.05 Kelurahan Pisangan
Barat, Ciputat, Tangerang Selatan.
3.3 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok kasus. Sampel untuk kelompok kasus
diperoleh dari biopsi jaringan keloid pada 10 pasien dari beberapa rumah sakit berbeda yaitu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Salemba, Rumah Sakit
Jakarta Islamic Hospital Pasar Rebo, Rumah Sakit Sari Asih Pamulang, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Rumah Sakit Prima Medika Bintaro dan
Rumah Sakit Hermina Ciputat. Sedangkan sampel untuk kelompok kontrol diperoleh dari jaringan kulit
preputium pada 10 pasien sirkumsisi massal yang diadakan di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Juni 2013. Pengambilan sampel telah disetujui
melalui izin komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia .
Pada penelitian ini, sampel yang diteliti berasal dari sampel yang didapatkan dari
pembimbing 1 Bu Endah Wulandari dalam bentuk supernatan.