3 likuditas 4 nilai kekayaan total
5 penjualan.
Sementara itu, faktor eksternalnya adalah: 1 kebijakan pemerintah dan dampaknya
2 pergerakan suku bunga 3 fluktuasi nilai tukar mata uang
4 rumor dan sentimen pasar, 5 penggabungan usaha Business Combination.
Hal tersebut sejalan dengan Hipotesis Pasar Efisien Efficient Market Hypothesis yang menjelaskan tentang reaksi harga pasar saham terhadap
informasi keuangan dan informasi lainnya. Berdasarkan hipotesis tersebut, informasi direfleksikan dalam harga sekuritas dengan kecepatan sedemikian rupa
sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik.
2.2.2. Jenis-Jenis Harga Saham
Saham memiliki jenis yang berbeda-beda dari beberapa harga saham yang diperdagangkan dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh
bagi pemegang saham yaitu nilai nominal nilai pari nilai dasar dan nilai pasar Rusdin, 2006:74.
1. Nilai Nominal Nilai Pari Nilai pari merupakan nilai yang tercantum dalam seritifikat saham yang
bersangkutan, diIndonesia saham yang diterbitkan harus memiliki nilai
nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada suatu perusahaan harus memiliki nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada
suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal. 2. Nilai Dasar
Pada prinsipnya, harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut diterbitkan. Harga dasar ini akan berubah sejalan dengan
dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan saham seperti right issue, stock split, waran, dan lain-lain.
3. Nilai pasar Nilai pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya.
2.2.3. Penilaian Harga Saham
Harga saham dapat berubah setiap saat. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1 kinerja keuangan perusahaan 2 permintaan dan penawaran saham
3 tingkat suku bunga 4 tingkat resiko
5 laju inflasi 6 kondisi ekonomi, sosial, politik dan keamanan suatu negara.
Para investor perlu menilai terlebih dahulu saham-saham yang akan dipilih sebelum melakukan investasi dan selanjutnya menentukan apakah
saham tersebut akan memberikan tingkat pengembalian return sesuai yang diharapkan. Penilaian terhadap surat berharga dapat dikelompokkan menjadi
analisis fundamental dan analisis teknikal Darmadji, 2006:189. 1 Analisis Fundamental, merupakan salah satu cara melakukan penelitian saham
dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi industri perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan
seperti pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, return on equity, profit margin untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan
di masa mendatang.
2 Analisis Teknikal, salah satu metode yang digunakan untuk menilai saham dimana metode ini para analis menggunakan data-data statistik yang dihasilkan
dari aktivitas perdagangan perdagangan saham seperti harga saham dan volume transaksi.
Teknik analisis investasi yang paling banyak di pakai adalah analisis fundamental, analisis teknikal, analisis ekonomi, dan analisis rasio keuangan
Anoraga, 2001: 108. 1 Analisis Fundamental.
Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional
dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan atau tidak, dan sebagainya karena biasanya nilai
suatu saham sangat mempengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Data yang dipakai dalam analisis fundamental menyangkut data-
data historis. Di dalamnya menyangkut analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan operasionalnya dan juga
bagaimana prospeknya di masa yang akan datang.
2 Analisis Teknikal. Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor dan biasanya data yang
digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer. Dari grafik atau program komputer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar,
sekuritas atau future komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi. Meskipun biasanya analisis ini digunakan untuk menganalisis ini digunakan
untuk analisis jangka pendek dan jangka panjang menengah tetapi sering juga digunakan untuk menganalis dalam jangka panjang, dengan di dukung dengan
data-data lain. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
3 Analisis Ekonomi Analisis ini cukup penting karena seringkali sangat berpengaruh terhadap
analisis efek secara keseluruhan. Untuk melakukan analisis ini digunakan berbagai indikator yang biasanya juga digunakan oleh pengambil kebijakan
dalam bidang perekonomian. Salah satu indiaktor yang banyak digunakan adalah Tingkat GDP Gross Domestic Product. Pertumbuhan ekonomi yang
baik secara umum menunjukan tingkat perbaikan kesejahteraan masyarakat dan hal ini biasanya diikuti dengan kegiatan pasar modal yang semakin bergairah.
Sebaliknya,kondisi ekonomi yang lesu akan ditunjukkan juga dari kegiatan pasar modal yang melemah.
4 Analisis Rasio Keuangan. Analisis ini Banyak digunakan oleh calon investor. Sebenarnya anlisis ini
didasarkan pada hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari operasional
perusahaan. Rasio keuangan dapat dikelompokan dalam 5 jenis berdasarkan ruang lingkupnya yaitu likuditas, solvabilitas, aktivitas, rentabilitas dan rasio
pasar.
2.3. Hipotesis Efisiensi Pasar Efficient Market Hypothesis
Pergerakan suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran kekuatan
tawar-menawar. Semakin banyak orang membeli suatu saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Demikian pula sebaliknya, semakin
banyak orang yang menjual saham suatu perusahaan, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun. Sehubung dengan hal itu, hipotesis pasar efisien
efficient market hypothesis EMH menyatakan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainya. Berdasarkan hipotesis efisiensi pasar,
informasi direfleksikan ke dalam harga sekuritas dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi investor untuk
mendapatkan keuntungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik. Wild, et al 2005:49 menyatakan bahwa ada tiga bentuk EHM, yaitu:
• Bentuk lemah weak form EHM, menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam
pergerakan harga historis
• Bentuk semi kuat semistrong form EMH, menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik
• Bentuk kuat strong form EMH menyatakan bahwa harga mencerminkan seluruh informasi, termasuk informasi dari dalam.
Tandeilin 2001:114 mengklasifikasikan pasar yang efisien ke dalam tiga bentuk yaitu:
• Efisien dalam bentuk lemah weak form • Efisien dalam bentuk setengah kuat semistrong form
• Efisien dalam bentuk kuat strong form. Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu
historis akan tercermin dalam harga yang berbentuk sekarang. Informasi tersebut seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu tidak bisa
digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham di masa akan datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor
tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham di masa akan datang dengan menggunakan data historis.
Efisien pasar dalam bentuk setengah kuat merupakan bentuk efisiensi pasar yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham selain dipengaruhi
oleh data pasar harga saham dan volume perdagangan masa lalu juga
dipengaruhi oleh semua informasi di publikasikan seperti earnings, deviden, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang
dialami perusahaan. Pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat ini, investor tidak dapat berharap return abnormal jika strategi perdagangan yang
dilakukan hanya didasari oleh informasi yang telah dipublikasikan. Apabila pasar tidak efisien maka akan ada lag ketinggalankelambatan proses penyesuaian
harga terhadap informasi baru, dan ini dapat digunakan investor untuk mendapat return abnormal.
Pasar efisien dalam bentuk kuat merupakan bentuk efisien dalam bentuk kuat merupakan bentuk efisien pasar dimana semua informasi baik yang
terpublikasikan atau dipublikasikan, sudah tercermin dalam harga sekuritas saat ini. Dalam bentuk efisien kuat seperti ini tidak akan ada seorang investor pun
yang bisa memperoleh return abnormal. Pasar modal di Indonesia termasuk dalam kategori bentuk lemah weak form. Harga saham mencerminkan Informasi
historis, merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu
2.3.1.Teori Struktur Modal Capital Structure Theory
Struktur modal merupakan pertimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori ini mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba di masa akan datang tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal dengan asumsi tidak ada pajak. Manajer keuangan tidak perlu
memikirkan perencanaan besarnya struktur modal karena tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan memperoleh laba. Kemampuan memperoleh
laba ini nantinya akan mempengaruhi besarnya deviden yang akan di bagikan kepada pemegang saham. Jika kemampuan laba tinggi maka harga saham naik.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya laba tidak relevan mempengaruhi tinggi rendahnya saham.
2.3.2 . Signalling Theory