1.3 Alasan Pemilihan Lokasi KPL
Alasan kegiatan kajian praktek lapangan dilaksanakan di Seksi Perencanaan Hutan IV Malang dan Perusahaan Perum Perhutani Divisi Regional
Jawa Timur adalah sebagai berikut: 1. Seksi Perencanaan Hutan IV Malang merupakan Cabang Perum Perhutani
Divisi Regional Jawa Timur yang memerlukan tenaga kerja di bidang statistik. 2. Seksi Perencanaan Hutan IV Malang dan Perusahaan Perum Perhutani Divisi
Regional Jawa Timur mengolah data perencaan hutan setiap tahunnya maupun perbulan yang perlu dianalisis datanya.
3. Letak Seksi Perencanaan Hutan IV Malang yang mudah dijangkau karena tidak jauh dari Kota Malang, yang berada di Jl. Terusan Kawi No. 3 Malang.
4. Mencari informasi tentang Seksi Perencanaan Hutan IV Malang dan Perusahaan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur sebagai
pertimbangan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.
1.4 Manfaat Kegiatan KPL
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah pelaksanaan KPL antara lain:
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama di perkuliahan
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa untuk persiapan memasuki dunia kerja
2. Mahasiswa dapat mengetahui sistem kerja di Seksi Perencanaan Hutan IV
Malang dan Perusahaan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dalam rangka pengelolaan hutan.
3. Mahasiswa dapat memberikan alternatif pilihan model penduga volume
pohon jati di wilayah KPH Malang. 4.
Melatih mental dan cara mahasiswa dalam berkomunikasi dengan orang lain dan juga instansi kerja lain.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih jelas dan terarah maka dalam penelitian yang dilakukan permasalahannya dibatasi hanya :
1. Data yang diambil berupa data dari pohon jati di wilayah KPH Malang, BH
Sengguruh, BKPH Sengguruh, RPH Rejosari. 2.
Model regresi non linier yang digunakan merupakan model regresi non linier semu.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Singkat Perhutani
Perum Perhutani adalah perusahaan yang bergerak di bidang Kehutanan khususnya di Pulau Jawa dan Madura dan mengemban tugas serta wewenang
untuk menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Hutan SDH dengan memperhatikan aspek produksiekonomi, aspek sosial dan aspek
lingkungan. Dalam operasionalnya, Perum Perhutani berada di bawah koordinasi Kementerian BUMN dengan bimbingan teknis dari Departemen Kehutanan.
Perum Perhutani diberi tanggung jawab dan hak pengelolaan hutan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak tahun 1972
berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor 15 tahun 1972. Wilayah kerja Perum Perhutani selanjutnya diperluas pada tahun 1978 dengan masuknya
kawasan hutan Negara di Provinsi Jawa Barat berdasarkan PP Nomor 2 tahun 1978.
Dalam perkembangan selanjutnya, penugasan Perum Perhutani mengalami penyesuaian dengan ditetapkannya PP Nomor 36 tahun 1986 tentang Perusahaan
Umum Kehutanan Negara, pada tahun 2001 bentuk pengusahaan Perum Perhutani ditetapkan oleh pemerintah sebagai BUMN berbentuk Perseroan Terbatas PT
Perhutani melalui PP Nomor 14 tahun 2001.
2.2 Tinjauan Non Statistik
2.2.1 Pohon Jati
Untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, Divisi Regional II Jawa Timur memiliki Kesatuan Bisnis Mandiri KBM industri yaitu berupa kayu, salah
satunya adalah kayu jati. Jati Tectona grandis Linn.f. merupakan tanaman yang sangat populer sebagai penghasil bahan baku untuk industri perkayuan karena
memiliki kualitas dan nilai jual yang sangat tinggi. Kekuatan dan keindahan